Jakarta -
Keguguran atau kehilangan janin dalam rahim umumnya terjadi saat usia kehamilan belum mencapai 20 minggu. Dalam istilah medis, keguguran disebut sebagai aborsi spontan.
Dilansir
Web MD, penelitian March of Dimes memaparkan, sekira 50 persen dari kehamilan berakhir dengan keguguran. Bunda perlu waspada, keguguran paling sering terjadi karena kita nggak menyadari sedang hamil.
Diungkap juga bahwa lebih dari 80 persen
keguguran terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan. Keguguran lebih kecil kemungkinan terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Kalaupun terjadi, itu disebut dengan keguguran terlambat.
Gejala umum yang dialami saat keguguran yakni perdarahan kecil hingga hebat, kram parah, sakit bagian perut, demam, sakit punggung, dan merasa sangat lemah.
Menurut dr Boy Abidin, SpOG(K), sangat penting menjaga kondisi tubuh saat trimester pertama kehamilan, demi mencegah terjadinya keguguran.
"Saat hamil, terutama trimester pertama atau tiga bulan pertama, terjadi proses pembentukan awal janin. Mulai dari satu sel, dua sel, kemudian tumbuh berkembang menjadi janin," kata dr Boy, saat membawakan program
dr Oz Indonesia di
Trans TV.
Waspada ya, Bunda, terlebih banyak perempuan yang nggak menyadari kehamilan di trimester pertama. Dokter cantik Reisa Brotoasmoro kemudian menjelaskan bahwa sedikitnya ada delapan faktor yang menjadi pemicu keguguran, yakni:
 Ilustrasi keguguran/ Foto: iStock |
1. Kelainan kromosonSelama kehamilan, menurut dr Reisa, kalau Bunda terdeteksi mengalami kelainan kromosom, bisa jadi salah satu penyebab
keguguran.
2. UsiaBerdasarkan penelitian, faktor kelainan kromosom paling banyak dialami perempuan usia di atas 40 tahun. "Akhirnya, faktor kelainan kromosom ini bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan usia 20 tahun, saat pertama kali hamil," terang dr Reisa.
3. Riwayat keguguranKalau ada riwayat keguguran sebelumnya, bahkan sampai dua atau tiga kali berulang-ulang, kata dr Reisa, kemungkinan mengalami
keguguran lagi itu lebih besar.
4. Sakit kronisKeguguran bisa disebabkan karena sang bunda mengalami penyakit kronis. "Bisa juga penyakit hipertensi, diabetes melitus, atau mungkin penyakit bawaan seperti kelainan jantung," ungkap dr Reisa.
5. Masalah rahimRahim merupakan tempat tumbuh kembang janin. Sehingga, menurut dr Boy, keguguran bisa terjadi kalau ada masalah rahim atau leher rahim. "Kalau seorang wanita ada miom saat awal kehamilan, atau ada kelemahan pada leher rahim, bisa menyebabkan keguguran," paparnya.
6. Riwayat genetikFaktor genetik atau riwayat cacat lahir juga bisa memicu keguguran. Biasanya, dr Boy menjelaskan, dokter akan menanyakan apakah ada riwayat tersebut pada kehamilan sebelumnya. Ini jadi satu catatan untuk kehamilan berikutnya.
7. Infeksi"Faktor infeksi yang sifatnya akut. Pada saat hamil, memang sebaiknya kondisi sehat dari awal sampai menjelang persalinan," urai dr Boy.
8. Obat-obatanKalau memang saat hamil ada masalah infeksi, Bunda akan diberikan obat-obatan untuk mengatasinya. Hati-hati ya Bun, obat-obatan yang merupakan zat kimia rupanya bisa menyebabkan
keguguran.
"Saat hamil, Bunda hati-hati menggunakan zat-zat kimia yang masuk, menempel, diminum, atau dioleskan ke tubuh," tegas dr Boy.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rap)