Jakarta -
Seperti kita tahu,
Ani Yudhoyono kini tengah menjalani perawatan di Singapura karena kanker darah yang diidapnya. Baru-baru ini, Ani menyampaikan catatan spesial untuk suami tercinta, Presiden ke-6 RI
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Disampaikan putra sulung Ani dan SBY,
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dirinya dikirimi sang istri, Annisa Pohan, foto catatan yang ditulis langsung oleh Ani. Agus mengaku kaget dan langsung terharu membaca catatan yang ternyata berisi curahan perasaan ibundanya.
"Ternyata itu percakapan dengan Pak SBY. Pepo mengatakan, 'I always happy beside you'. Maksudnya enggak apa-apa, dalam kondisi apapun yang penting bahagia di samping Bu Ani. Lalu Bu Ani bilang 'Thank you Pepo,'" kata Agus dalam wawancara eksklusif dengan
InsertLive.
Bahkan, Ani bergurau meminta SBY membuat lagu, Bun. Disampaikan Agus, memang orang tuanya hobi bergurau, he-he-he. Nah, isi catatan Ani untuk SBY yaitu:
"Ketika pertama ketahuan penyakit kanker darah yang saya derita, saya bilang Pepo, 'Maafkan saya merepotkan Pepo'. Spontan Pepo menjawab, 'Memo, maafkan Pepo yang enggak bisa menjaga Memo'. Hakikatnya, suami istri memang harus saling menjaga.
I love you, Pepo."
 Ani Yudhoyono dan SBY/ Foto: Instagram aniyudhoyono |
Hiks, membaca surat yang ditulis Ani untuk
SBY bikin terenyuh enggak sih, Bun? Agus sendiri mengaku catatan ibunya itu luar biasa dan bisa jadi pelajaran bagi para pasangan muda untuk selalu menunjukkan kasih sayang, kepedulian, cinta sehidup semati dalam suka dan duka.
"Pak SBY pernah biang ke saya, 'Ini saatnya Pepo jaga Memo karena puluhan tahun, 43 tahun sejak menikah tahun 1976, ibu selalu mendampingi ke mana pun dan inilah saatnya Pepo membayar itu semua," tambah Agus.
Perasaan bersalah yang dialami
Ani Yudhoyono memang wajar. Ketika seseorang sakit, dia bisa merasa merepotkan orang lain. Padahal, seperti kita tahu, siapa sih orang yang ingin sakit? Setuju kan, Bun? Menurut psikolog Susan Krauss, Ph.D, perasaan bersalah adalah sebuah emosi negatif. Perasaan bersalah termasuk emosi sedih, merasa kesepian, dan berduka.
"Salah satu penyebab perasaan bersalah adalah atas sesuatu yang kita pikir kita lakukan, padahal belum tentu seperti itu. Ini dipengaruhi pikiran irasional. Ketika berpikir melakukan sesuatu yang salah, kita bisa merasa bersalah sekali. Untuk menghindari perasaan bersalah itu, pastikan apa benar yang Anda lakukan keliru?" tutur Krauss, seperti dilansir
Psychology Today.Krauss berpesan, coba untuk berpikir realistis. Dengan begitu, kita enggak terlalu merasa bersalah, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/muf)