HaiBunda

TRENDING

Tukang Kubur Takut, Wakil Bupati Sidoarjo Pun Makamkan Sendiri Pasien Corona

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Mar 2020 19:09 WIB
Tukang Kubur Takut, Wakil Bupati Sidoarjo Pun Makamkan Sendiri Pasien Corona/ Foto: Facebook
Jakarta - Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin membagikan cerita ketika ia ikut memakamkan jenazah pasien corona. Meski hari sudah gelap, ia terpaksa ikut andil dalam pemakaman warganya itu.

"Dini hari menjelang subuh tadi, saya ikut memakamkan pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Saya turut berduka sedalam-sedalamnya dan semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin," tulisnya di Facebook pada Kamis (26/3/2020).


Nur mengatakan, pihak Dinas Kesehatan Surabaya belum siap menangani pemakaman pasien tersebut. Ini karena waktu yang sudah terlalu malam. Sedangkan, pasien corona harus dimakamkan sebelum 4 jam setelah dinyatakan meninggal.


Jenazah itu dimakamkan di Sidoarjo. Awalnya, penggali kubur tidak mau ikut memakamkan jenazah. Para penggali kubur ketakutan, mereka langsung mandi dan bergegas pergi.

"Mau tidak mau, saya yang harus mendatangi mereka dan memberi keterangan bahwa kami membutuhkan bantuannya. Pemakaman aman karena kita menjalankan SOP yang berlaku. Hingga harus meyakinkan bahwa saya sendiri juga ikut bersama-sama memakamkan jenazah tersebut, dan alhamdulillah mereka mengerti dan mau," cerita Nur.

Akhirnya, ada 5 orang yang ikut memakamkan jenazah pasien corona itu. Nur memakamkan jenazah itu bersama tiga orang penggali kubur dan dr. Atok.

Nur Ahmad memahami kekhawatiran masyarakat akan wabah ii. Tapi, menurutnya, kita tetap harus proporsional, Bun. Jangan terlalu takut dan jangan juga terlalu berani. Kita harus yakin bahwa wabah ini bisa dilalui.

"Saya ingatkan untuk tetap #dirumahaja Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja diluar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati himbauan. Selepas bekerja, jangan langsung menyentuh keluarga namun mandi terlebih dahulu," tulisnya.

Pemakaman jenazah pasien corona memang memerlukan prosedur khusus, Bun. Mengutip detikcom, petugas pemakaman harus menggunakan alat pelindung diri (APD). Petugas juga harus menyemprotkan desinfeksi kepada jenazah dan dirinya guna mengurangi risiko penularan virus.

Petugas harus mencari lokasi pemakaman yang berjarak 50 meter dari sumber air tanah yang digunakan untuk minum. Lokasi juga harus berjarak minimal 500 meter dari pemukiman warga.


Jenazah pasien virus corona dikubur sedalam 1,5 meter dan ditutup dengan tanah setinggi 1 meter. Penguburan harus dilakukan dengan hati-hati dan terpisah dengan jenazah lain.

Selama mengikuti prosedur pemakaman dengan benar, mengubur jenazah pasien corona dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Bunda juga bisa simak 6 hal yang perlu diketahui tentang virus corona berikut ini.

(sih/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Momen Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Main Bareng Sang Adik Humaira, Intip 5 Potret Manisnya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Wajah Sendu Jerry Yan saat Kunjungi Makam Barbie Hsu Lawan Mainnya di Meteor Garden

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Momen Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Main Bareng Sang Adik Humaira, Intip 5 Potret Manisnya

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK