HaiBunda

TRENDING

Presiden Jokowi Larang Warga Mudik Lebaran, Ini Penjelasannya

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 21 Apr 2020 15:03 WIB
Presiden Jokowi Larang Warga Mudik Lebaran, Ini Penjelasannya/ Foto: Kris/Biro Pers Setpres
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang seluruh elemen masyarakat mudik Lebaran di tahun ini. Keputusan tersebut merupakan upaya menekan penyebaran pandemi COVID-19.

Jokowi menyampaikan langsung larangan mudik ini saat membuka rapat terbatas via video conference, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.


Sebelumnya, Jokowi hanya melarang mudik para aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN, dan TNI-Polri. Namun saat ini, larangan mudik diberlakukan untuk seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali.


"Setelah larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN telah kita lakukan, pada minggu yang lalu. Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Jokowi, dikutip Selasa (21/4/2020).

"Oleh sebab itu, saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini mulai disiapkan," sambungnya.

Dalam video tersebut, Jokowi juga menyampaikan terkait survei lapangan yang dilakukan Kementerian Perhubungan. Sebanyak 68 persen masyarakat memilih tidak mudik, 24 persen ingin mudik, dan 7 persen sudah mudik. Menurut Jokowi, angka 24 persen itu masih tinggi.

"Artinya masih ada angka yang sangat besar yaitu 24 persen tadi," jelasnya.

Presiden Jokowi Larang Warga Mudik Lebaran, Ini Penjelasannya/ Foto: ANTARA/RENO ESNIR


Selain tidak mudik, anjuran menjaga kesehatan dan kebersihan selama di rumah saja harus dilakukan juga, Bunda. Seperti disampaikan Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto, semua masyarakat harus berpartisipasi aktif dengan memutuskan rantai penularan COVID-19. Pastikan kita tidak tertular dan tidak menularkan.

"Mari kita lawan COVID-19 dengan tingkatkan imunitas dengan sabar dan tenang, tidak panik, istirahat yang teratur. Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, bergotong royong dan bersatu," kata Achmad Yurianto, saat konferensi pers yang ditayangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di YouTube.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan sebagai alternatif silaturahmi, umat muslim dapat melakukan silaturahmi via internet atau online. Karena silaturahmi tidak harus bertemu langsung.

"Silaturahim memang sangat dianjurkan, dengan memanfaatkan teknologi silaturahim kita tetap bisa sangat erat, tanpa harus bertemu fisik," ujar Ni'am, dilansir CNN Indonesia.

Ni'am mengungkapkan, aktivitas fisik yang dipaksakan di tengah pandemi Covid-19 ini justru dapat berakibat buruk, karena bisa tertular virus. Hal ini juga sesuai dengan hadis nabi, terkait sikap umat muslim dalam menghadapi wabah.

"Tuntunan baginda Rasulullah dalam hadisnya apabila kamu mendengar ada wabah, di satu daerah, maka jangan masuk dalam daerah pandemi itu," tukasnya.


Simak juga 6 hal terkait Corona yang perlu Bunda tahu dalam video ini:



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

Parenting Kinan

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK