Jakarta -
Sameera Moussa adalah ilmuwan nuklir muslimah pertama di dunia, Bunda. Cita-cita hidupnya begitu mulia, yakni membuat pengobatan teknologi fisika nuklir mudah dijangkau dan murah, serta menggalakkan atom untuk perdamaian.
Wanita berdarah Mesir itu lahir di El Gharbia pada 3 Maret 1917. Saat beranjak dewasa, Sameera Moussa kehilangan ibunya yang meninggal karena kanker.
Hal itu memicunya untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang memungkinkan pengobatan kanker jadi lebih terjangkau. Sameera Moussa lalu terobsesi membuat biaya pengobatan nuklir bisa semurah aspirin.
Dikutip dari
Physics Today, Senin (4/5/2020), wanita itu pun memilih mengenyam pendidikan jurusan Radiologi di Universitas Kairo. Setelah jadi sarjana, ia terus mendalami fisika nuklir hingga meraih gelar doktor.
Sameera Moussa lalu dipercaya menjadi dosenÂ
wanita pertama di Universitas Kairo. Sosoknya pun pernah berprestasi menemukan persamaan yang membantu menghancurkan atom dalam besi rendah.
Perempuan berjuluk Ibu Teknologi Atom Mesir itu juga melakukan banyak penelitian dan mengampanyekan atom untuk perdamaian. Bahkan ketika Perang Dunia II terjadi, setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945, dia masih berusaha menunjukkan kalau teknologi nuklir bisa dimanfaatkan untuk kebaikan.
Sameera Moussa ikut mengadakan konferensi Atomic Energy for Peace di Inggris, semua berjalan dengan baik. Semangatnya dalam meneliti fisika nuklir dan mengampanyekan perdamaian membuat sosoknya semakin dikenal.
 Sameera Moussa/ Foto: Twitter/royalsociety |
Dia berhasil mendapat beasiswa Fullbright yang membuatnya berkesempatan traveling ke Amerika Serikat dan belajar di sana. Salah satu momen pentingnya adalah ketika dirinya dipersilakan mengunjungi fasilitas atom yang sangat rahasia di AS.
Dikutip dari
Egyptian Streets,Â
wanita jenius itu kemudian mendapat banyak tawaran untuk bekerja di Negeri Paman Sam dan menjadi warga negara di sana. Namun, ia menolak dengan tegas.
"Mesir, kampung halaman saya, sedang menunggu saya pulang," ujar Sameera Moussa.
Akhirnya, wanita itu kembali ke negaranya. Namun tak disangka, di perjalanan pulang tiba-tiba kendaraannya tertimpa mobil yang jatuh dari ketinggian. Kecelakaan ini menewaskan Sameera Moussa.
Simak juga video dr. Sumy Hastry, ahli forensik wanita pertama yang inspiratif:
[Gambas:Video Haibunda]
(kuy/muf)