Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Shirin Ebadi, Muslimah Pertama yang Meraih Nobel Perdamaian

Kurnia Yustiana   |   HaiBunda

Rabu, 06 May 2020 06:30 WIB

Shirin Ebadi
Shirin Ebadi, Muslimah Pertama yang Meraih Nobel Perdamaian/ Foto: Instagram @nobelprize_org
Jakarta - Banyak wanita Muslim berprestasi di berbagai belahan dunia. Shirin Ebadi dari Iran salah satunya. Wanita itu menjadi muslimah pertama yang meraih Nobel Perdamaian.

Shirin Ebadi lahir Hamadan, Iran pada 21 Juni 1947. Saat usianya 1 tahun, dia pindah ke Teheran bersama keluarganya dan bersekolah di ibu kota Iran itu.


Di tahun 1965, Shirin Ebadi mulai kuliah di jurusan Ilmu Hukum Tehran University. Gigih belajar, putri dari dosen hukum niaga itu berhasil meraih gelar sarjana setelah kuliah 3,5 tahun.

Shirin Ebadi terus memantapkan kariernya di bidang hukum dengan menjadi hakim tahun 1969. Dialah hakim wanita pertama di Iran. Sembari bekerja, Shirin Ebadi melanjutkan kuliah hingga meraih gelar doktor.

Dikutip dari CNN, Selasa (5/5/2020), tahun 1979 terjadi revolusi yang membuat wanita tak bisa menjadi hakim. Shirin Ebadi pun diberhentikan.

Setelah mencoba memperjuangkan haknya untuk tetap menjadi hakim namun gagal, Shirin Ebadi akhirnya menjadi seorang pengacara. Dia banyak membantu orang-orang yang mendapat perlakuan buruk dari otoritas.

Shirin Ebadi juga kerap memperjuangkan penegakan demokrasi dan hak asasi manusia, terutama bagi wanita dan anak-anak. Bahkan pada tahun 2000, Shirin Ebadi sampai dipenjara karena mengkritik hierarki negaranya.

Wanita itu tidak kapok dan terus memperjuangkan hak asasi manusia. Dia bergabung dengan organisasi yang memiliki tujuan sama, serta menulis sejumlah buku.

Dilansir dari situs Nobel Prize, pada 2003 Shirin Ebadi meraih Nobel Peace Prize atau Penghargaan Nobel Perdamaian. Shirin pun resmi menjadi wanita Muslim pertama peraih penghargaan tersebut.

Shirin Ebadi berhasil meraih Nobel atas kegigihannya memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia. Wanita yang kerap tampil dengan rambut pendek ini dianggap sebagai sosok pemberani yang tak tunduk terhadap ancaman.


Simak juga video dr. Sumy Hastry, ahli forensik wanita pertama yang inspiratif:

[Gambas:Video Haibunda]



(kuy/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda