HaiBunda

TRENDING

5 Orang Jenius Bernasib Malang, Jatuh Miskin hingga Hilang Misterius

Jujuk Ernawati   |   HaiBunda

Minggu, 10 May 2020 19:01 WIB
Marie Curie/Foto: Getty Images
Jakarta -

Manusia dengan otak brilian selalu membuat kagum banyak orang. Karena kebanyakan orang dengan otak cerdas memiliki masa depan cerah dan hidup bergelimang harta karena temuannya atau karya dan kontribusinya yang dihargai mahal.  

Kebanyakan dari mereka pun menjadi populer di masyarakat. Namun sayangnya, ada beberapa orang dengan otak jenius yang bernasib malang. Hal itu terjadi karena sejumlah faktor yang memengaruhinya. 


Dan berikut kisah lima orang berotak encer yang bernasib malang di akhir hayatnya ini, dikutip dari berbagai sumber:

1. William Sidis

William James Sidis adalah anak ajaib Amerika. Dia diketahui memiliki IQ yang jauh lebih tinggi dari Albert Einstein. Jika penemu teori relativitas itu punya IQ 160, Sidis mencapai 200-300, Bun.

Dikutip dari Business Insider, Sidis sudah bisa membaca pada usia 2 tahun. Dia bahkan membaca New York Times dan mengetik huruf di mesin ketik menggunakan bahasa Inggris dan Prancis.

Pada usia lima tahun, dia bisa membuat risalah tentang anatomi. Di usia enam tahun, dilansir dari American Heritage, Sidis berhasil lulus sekolah dasar (SD) dalam waktu enam bulan. Usia 8 tahun, dia mengembangkan tabel logaritma baru. Setahun setelah itu, ayahnya mendaftarkann dia ke Universitas Harvard. Namun karena dinilai belum dewasa secara emosional, Sidis yang punya otak cerdas baru diterima pada usia 11 tahun dan saat itu, dia tetap menjadi mahasiswa termuda di kampus tersebut.

Tahun 1910, William yang berusia 12 tahun memberikan kuliah tentang Jasad Empat Dimensi di hadapan profesor dan mahasiswa matematika tingkat akhir di Universitas Harvard. Dia lulus kuliah pada usia 16 tahun dengan predikat cum laude.

Sayangnya, dia mengalami tekanan dan frustrasi hingga tak pernah menyelesaikan studi berikutnya. Sidis memilih menjauh dari keluarga dan rekan-rekannya. Dia beberapa kali pindah kerja demi menghindari sorotan.

Setelah lama menghilang, dia ditemukan di sebuah pemukiman kumuh di Boston. Dia mengaku telah menjadi orang biasa dan tak lagi memiliki otak jenius. Pada 1944, Sidis yang dalam keadaan miskin dan pengangguran, meninggal di usia 46 tahun karena pendarahan otak.

2. Nikola Tesla

Nikola Tesla yang diperkirakan memiliki IQ antara 160-310, lahir saat terjadi badai petir pada musim panas tahun 1856 di Serbia. Saat sekolah, dia memiliki kemampuan luar biasa di bidang matematika dan merupakan pelajar berprestasi.

Sayangnya, Tesla tak menyelesaikan kuliahnya dan memilih hijrah ke Amerika Serikat (AS) untuk bekerja di perusahaan Thomas Alva Edison. Namun dia hanya bekerja selama enam bulan di sana.

Pada perkembangan berikutnya, Edison menjadi kompetitornya. Tesla merupakan penemu listrik arus bolak-balik (AC), sedangkan Edison penemu arus searah (DC).

Nikola Tesla (1856 - 1943), Serbian-American inventor, electrical engineer, mechanical engineer, and physicist. He is best known for his contributions to the design of the modern alternating current (AC) electricity supply system. Offset print after a photograph, published in 1898./ Foto: Getty Images/ZU_09



Sepanjang hidupnya, dia diperkirakan memiliki 300 paten, mengembangkan teknologi yang mendasari komunikasi nirkabel jarak jauh, dan diklaim telah mengembangkan senjata super yang bisa mengakhiri perang. Tesla yang memiliki minat besar pada listrik ini bahkan rela menggunakan semua uangnya untuk menciptakan tenaga listrik yang aman bagi masyarakat.

"Dia menyukai teknologi dan apapun dilakukannya. Tesla akan rela kehilangan uang untuk membantu masyarakat," ujar March Alesi, Direktur Eksekutif Tesla Science Center di Wardenclyffe, New York, dikutip dari CNN.

Sayangnya tanpa memiliki uang dan tabungan, Tesla berpindah-pindah tempat serta meninggalkan sejumlah utang di masa tuanya. Dia tinggal di sebuah hotel di New York, yang sewanya dibayari oleh salah satu mitra bisnisnya dahulu, George Westinghouse. Fisikawan yang tinggal sendirian ini tutup usia pada usia 86 tahun tanpa uang sepeser pun di tahun 1943.

3. Nathan Leopold

Leopold lahir di Chicago pada tahun 1904 dan memiliki IQ 200. Dia yang lahir dari keluarga kaya ini mengucapkan kata-kata pertamanya pada usia 4 bulan.

Namun kecerdasannya membuatnya kesulitan berteman. Dia pun mengalami intimidasi dari teman-temannya di sekolah negeri. Akhirnya, dia pindah ke sekolah swasta elit di Chichago. Kemudian pada 1920, dia kuliah di Universitas Chicago pada usia 15 tahun dan lulus dengan pujian pada Maret 1923.

Dikutip dari Biography, dia melanjutkan studi pascasarjana di kampus tersebut. Di kampus itu, dia memiliki teman dekat bernama Richard Loeb. Sayangnya, Loeb membawa pengaruh buruk pada Leopald. Dia melibatkan dan memanfaat kecerdasan Leopald dalam sejumlah tindakan kriminal yang dilakukannya.

Pada Mei 1924, mereka melakukan pembunuhan berencana terhadap remaja 14 tahun. Kejahatan tersebut berhasil terbongkar dan keduanya dihukum seumur hidup.

Loeb meninggal di penjara pada tahun 1936. Sementara Leopald mendapat pembebasan bersyarat pada Maret 1958. Dia pun memilih pindah ke Puerto Rico dan menjadi dosen matematikan di Universitas Puerto Rico dan menerbitkan buku ornitologis.

Pada tahun 1961, dia menikahi wanita Amerika bernama Trudi Feldman. Namun 10 tahun kemudian atau pada 30 Agustus 1971, Leopold meninggal karena serangan jantung terkait diabetes di usia 67 tahun.

4. Marie Curie

Marie Curie adalah seorang ahli fisika dan kimia kelahiran Polandia. Dia diperkirakan memiliki IQ 180-200.

Dikutip dari BBC, Curie adalah anak seorang guru, yang lahir pada 7 November 1867. Dia belajar fisika dan matematika di Sorbonne. Dia melakukan penelitian radioaktivitas, yang punya peran penting pada pengembangan sinar X untuk pembedahan.

Penelitian itu dilakukan bersama dengan fisikawan asal Jerman dan Prancis. Sementara pada Juli 1898, dia mengumumkan penemuan unsur kimia baru, polonium dan pada penghujung tahun, mereka menemukan radium.

Atas temuannya, dia diganjar penghargaan Nobel bidang Fisika di tahun 1903. Delapan tahun kemudian atau pada 2011, dia kembali mendapat Nobel di bidang Kimia. Selain menjadi wanita pertama pemenang Nobel, Curie juga orang pertama yang memenangkan dua Nobel sekaligus.

Di tengah kesuksesannya, dia mendapat tantangan hebat dari para ilmuwan di Prancis dan tidak pernah mendapat keuntungan finansial secara signifikan dari temuannya. Pada akhir 1920-an, kesehatannya memburuk dan meninggal pada 4 Juli 1943 karena leukemia, yang disebabkan paparan radiasi energi tingkat tinggi dari penelitiannya.

5. Ettore Majorana

Majorana adalah ahli fisika teoritis asal Italia, yang diperkirakan memiliki IQ 183-200. Penelitiannya fokus pada massa neutron, partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral).

Dikutip dari Business Insider, Majorana merupakan profesor fisika teoritis di Universitas Napoli. Dia menjadi profesor penuh waktu di univeritas itu tanpa mengikuti ujian karena kemampuannya yang luar biasa dalam bidang fisika teoritis.

Namun setahun setelah menjadi profesor di Universitas Napoli, dia menghilang secara misterius dalam perjalanan menggunakan kapal laut dari Palermo ke Napoli pada 25 Maret 1938. Meski sejumlah penyelidikan dilakukan, keberadaannya tak pernah ditemukan dan nasibnya tak diketahui.

Banyak spekulasi tentang hilangnya Majorana. Ada yang menyebut dia memilih menghilang karena dipaksa membuat atom. Tapi ada spekulasi menyebutkan, dia bunuh diri, diculik dan dibunuh. Namun, semuanya masih misteri sampai saat ini.



Bunda bisa simak video mengenal isi otak manusia, penting untuk kecerdasan anak:



(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

Mom's Life Azhar Hanifah

Persiapan Melahirkan ala Shasa Zania, Siapkan Ruang Menyusui hingga Pilih Perlengkapan Bayi

Kehamilan Nadhifa Fitrina

9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak

Menyusui Ratih Wulan Pinandu

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga

9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya

Minimnya Dukungan untuk Ibu Menyusui, Dokter Ingatkan Ancaman Malnutrisi pada Anak

Persiapan Melahirkan ala Shasa Zania, Siapkan Ruang Menyusui hingga Pilih Perlengkapan Bayi

10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK