Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah 3 WNI & Suami Asal Korea Puasa, Ada yang Ngaku Lapar Siang Hari

Jujuk Ernawati   |   HaiBunda

Minggu, 10 May 2020 08:09 WIB

Yannie Kim
Keluarga Yannie Kim sahur/Foto: YouTube Yannie Kim
Jakarta - Suasana bulan Ramadhan tahun ini di tengah pandemi Corona berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, kita tetap semangat dan khusyuk menjalankan ibadah di bulan suci ini, ya Bun.

Dan semangat berpuasa juga terlihat dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Korea Selatan, Bun. Bersama pasangannya yang berbeda warga negara, mereka menjalankan puasa dengan menghadirkan menu Indonesia dikombinasi dengan menu Korea Selatan.


Sekadar diketahui bahwa waktu puasa di Korea Selatan lebih panjang dibanding di Indonesia karena di sana sedang musim semi. Mereka berpuasa sekitar 15-16 jam, di mana Imsak sekitar pukul 04.00, dan maghrib hampir pukul 19.30.

Nah, lalu bagaimana keseruan mereka menjalankan puasa di negeri kimchi? Simak kisahnya yuk Bun!

1. Yannie Kim

Di hari pertama puasa Ramadhan, aktris Korea asal Bekasi ini dibantu putrinya, Soobin membuat menu sahur. Putri sulungnya, memasak nasi goreng udang, lho Bun.

Yannie pun membimbing buah hatinya saat memasak nasi goreng, mulai dari bahan yang digunakan hingga cara membuatnya. Hasilnya, rasa nasi goreng Soobin lumayan enak.

"Buatku lumayan (enak)," kata ibu dua anak itu.

Hal tersebut juga diamini oleh suaminya. Menurutnya, nasi goreng buatan Soobin, enak.

Selain nasi goreng, menu sahur di hari pertama puasa keluarga Kim, yakni pecel sayur, tahu dan tempe goreng serta kimchi.

Yannie KimYannie Kim/ Foto: YouTube Yannie Kim

Tak cuma dengan keluarga, Yannie pun mengadakan acara buka bersama alias bukber dengan beberapa teman Indonesia di rumah salah satu teman mereka. Sekadar diketahui, kondisi di Korea Selatan sudah jauh kondusif, Bun. Beberapa toko dan tempat ibadah sudah dibuka, namun warganya tetap diwajibkan untuk menggunakan masker dan hand sanitizer.

Nah, untuk buka puasa di tempat tinggal temannya, Yannie membawa kangkung dan pisang. Dia mengolah kangkungnya menjadi tumis, dan pisang yang dibawanya menjadi pisang goreng dengan taburan ceres dan susu kental. Temannya yang lain juga membawa bahan makanan. Menariknya, mereka memasak sendiri bahan makanan yang dibawa.

Dan menu yang dihadirkan pun khas Indonesia. Ada tumis kangkung dan pisang goreng, telur dadar, sop buntut, bakwan jagung, sambal, kerupuk, kue, hingga es buah plus kurma. Untuk mengetahui waktu maghrib, mereka menggunakan aplikasi di handphone, Bun.

"Kita pakai aplikasi di hp, jadi enggak merasa kayak di gurun atau hutan," ujarnya.

Usai berbuka, mereka menjajal membuat kopi yang lagi nge-hits, dalgona coffee. Setelah itu, mereka membersihkan peralatan makan dan dapur. Sesi akhir ditutup dengan saling mengingat pertama kali mereka bertemu hingga menjadi akrab seperti saat ini. Wah seru ya, Bun.

2. Gina dan Jay

Sementara Gina yang berasal dari Bandung mengaku bahwa puasa Ramadhan di Indonesia dan Korea Selatan sangat berbeda. Menurutnya, ada dua perbedaan yang mencolok, yakni soal waktu dan suasananya.

"Kalau waktu, contohnya Imsak jam 03.59. Kurang lebih puasa 15-16 jam. Di sini puasa lebih panjang," ujar ibu tiga anak itu, dalam kanal YouTube Kimbab Family.

Sementara soal suasana, kata dia, di Korea Selatan tak akan ditemui penjual takjil di sore hari. Di sana suasana Ramadhan normal seperti hari biasa.

"Kalau di Bandung, di depan rumah ada yang jual takjil, gorengan dan jajanan. Di sini enggak ada, normal seperti biasa. Selain itu, di Bandung kalau Minggu ada bukber sama teman dan keluarga," tutur Gina.

Jay dan GinaJay dan Gina/ Foto: YouTube Kimbab Family


Nah pada hari pertama puasa, Gina dan Jay menghadirkan menu takjil ala Indonesia, seperti bubur mutiara sebagai menu buka puasa, lho Bun. Jay yang baru pertama kali mencobanya mengaku menyukai bubur buatan istrinya tersebut.

"Saya tak terlalu suka rasa santan tapi akhir-akhir ini makan santan jadi terbiasa. Mau nambah santan sedikit, lebih enak kalau hangat," kata ayah Suji, Yunji, dan Jio itu.

Tak cuma takjil, Gina juga membuat lauk ala Indonesia. Dia menyiapkan sop ayam dan perkedel sebagai menu makan malam.

Dan beberapa hari lalu, dia kembali membuat menu buka puasa khas Indonesia. Kala itu, temannya yang merupakan pasangan Korea dan Amerika Serikat, Sunny dan Chris datang berkunjung.

Gina bersama Jay pun membuatkan kolak ubi sebagai menu buka puasa. Ternyata kolak buatan Gina disukai tamunya yang juga YouTuber.

"Enak banget. Kolak, saya pertama kali makan, enak sekali. Lembut sekali di perut," kata Sunny.

Menurut dia, rasa kolak tersebut berbeda saat dimakan ketika hangat dan dingin. Dia sendiri menyukai kolak dalam keadaan hangat. Sunny pun mengaku akan menjajal membuatnya di rumah.

3. Tara dan Woni

Pasangan muda asal Banjarmasin dan Korea Selatan ini baru pertama kalinya menjalani puasa Ramadhan di negeri Ginseng.

"Ramadhan kali ini jadi Ramadhan pertama aku dan suami jadi pasangan di Korea dan Ramadhan pertama untuk dia karena kemarin-kemarin dia masih belajar," ucap Tara dalam kanal YouTube TaraWoni TV.

Adapun menu sahur pertama mereka adalah kombinasi makanan Indonesia dan Korea Selatan. Mereka makan bibimbap dan mi instan asal Indonesia, lho Bun.

Bagi Woni, menjalani puasa cukup berat. Dia sendiri mengaku merasa lapar saat siang hari dan makin lapar menjelang sore hari.

"Pengen minum dan makan. Enam jam lagi (buka puasa) tapi karena istri saya semangat puasa, saya juga harus semangat," ucap Woni.

Woni dan TaraWoni dan Tara/ Foto: YouTube TaraWoni TV

Dan untuk mengisi waktunya menunggu waktu berbuka, dia dan istri mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Sementara untuk buka puasa, Tara dan Woni memilih memesan makanan. Mereka memesan dalkgalbi atau ayam goreng ala Korea dari restoran salah satu teman Woni. Selain ayam goreng, menu buka puasa mereka, ada mi goreng dan tteokbokki.

Sementara pada hari ke-10 puasa, mereka sahur dengan bubur ayam. Sedangkan untuk menu buka puasa, Tara dan Woni memilih membuat soto ayam, kolak pisang dan sup melon campur durian.

"Kita eksperimen melon campur durian karena suami aku suka durian," ucapnya.

Setelah berbuka puasa, Woni mengaku senang karena bisa menjalani puasa selama 10 hari, meski harus menahan lapar hingga belasan jam. Dia menuturkan, jika tidak puasa, dia bisa makan kapan saja, namun saat puasa harus menunggu waktu berbuka, sehingga makanan yang dikonsumsinya menjadi jauh lebih nikmat rasanya. Dia juga lebih menghargai makanan.

"Tapi selain itu, ada banyak maknanya (puasa) yang lebih dalam," tandas Woni, yang mengaku masih dalam tahap belajar puasa.


Bunda bisa simak cara Yannie Kim besarkan anak di Korea Selatan di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda