Jakarta -
Bulan Ramadhan menjadi momen berkesan lantaran selama sebulan, umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Dan di bulan Suci, ada satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia, yakni mudik.
Ini tak cuma berlaku di Indonesia, tapi juga sebagian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Beberapa di antara mereka pulang ke kampung halaman untuk sungkem ke orang tua saat Idul Fitri.
Sayangnya momen Ramadhan kali ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya ya Bun. Sejak beberapa bulan lalu, dunia termasuk Indonesia dilanda pandemi Corona atau Covid-19. Hal ini memaksa pemerintah di semua negara menerapkan aturan
lockdown atau membatasi warganya untuk bepergian demi mencegah penyebaran virus tersebut.
Aturan ini pun dirasakan oleh salah satu TKI di Korea Selatan. Dia terpaksa membatalkan rencananya untuk mudik ke Tanah Air.
Melalui sebuah video yang diunggah di akun Youtube pribadinya bernama Sugeng Azka, dia mengaku telah merencanakan pulang ke Indonesia jauh-jauh hari lantaran tahun sebelumnya sudah tidak mudik. Niatnya, Sugeng akan mudik pada pertengahan Ramadhan ini, namunÂ
pandemi Corona memaksanya membatalkan niat tersebut.
Dia menuturkan, persiapannya pulang ke Indonesia sudah sangat matang. Sugeng sudah memberitahukan kepada keluarganya di Jawa Tengah beberapa bulan sebelumnya bahwa dia akan pulang pada Ramadhan ini. Koper sudah siap dan pesanan keluarga pun sudah dibelinya. Bahkan, dia sudah membuka celengannya untuk bekal ke kampung halaman.
"Saya sudah
siapin koper, bobol celengan. Pesanan aloe
vera, sepatu baru dan kurma sudah
disiapin. Ini persiapan untuk mudik sudah
mateng tapi
dibatalin karena lagi kondisi kayak gini," tuturnya.
 Sugeng Azka dan keluarga/Instagram @sugeng_rani/ Foto: Instagram @sugeng_rani |
Selain itu, dia menambahkan, pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengimbau supaya jangan mudik di tengah pandemi. Karena itu, dia memutuskan tak mudik lagi Ramadhan kali ini.
"Saya juga mau mudik tapi karena ada virus, saya
batalin semua demi kebaikan bersama. Anak istri saya juga sudah menanti malah jauh dari bulan kemarin tapi saya tunda (mudik)," ujar ayah seorang putra bernama Azka ini.
Dia pun mengaku miris dengan sejumlah orang yang egois memaksa untuk pulang ke kampung halamannya. Padahal pemerintah telah melarangnya.
Kondisi di Korea SelatanDi tengah kondisi seperti ini, Sugeng tetap menjalani puasa dengan lancar. Namun, dia mengaku sedih menjalani puasa di negeri orang. Menurutnya, paling dirindukan adalah puasa bersama keluarga di kampung halaman.
"Sedih puasa di Korea, enak negara sendiri. Puasa makannya
endok (telur) kalau lagi males masak karena capai bekerja. Kalau di rumah, ada yang menyediakan," ucapnya.
Sugeng pun mengaku bahwa pandemi Corona juga memberi dampak pada tempatnya bekerja. Dia bekerja seminggu, namun minggu berikutnya diliburkan. Hal ini, kata dia, juga menimpa beberapa pekerja lainnya di sana. Kendati demikian, dia masih bersyukur lantaran masih bekerja.
Sementara itu, kondisi di Korea Selatan berangsur kondusif. Bahkan, masjid dan tempat ibadah sudah mulai dibuka pada 6 Mei 2020 lalu. Namun warga diimbau untuk tetap memakai masker, menggunakan hand sanitizer dan setiap masjid harus menyediakan buku kehadiran.
Menurutnya, penanganan Corona di Korea Selatan sangat baik. Selain pemerintahnya yang tegas, warga lokal dan pendatang juga sangat patuh. Misal ada TKI yang datang, maka harus dikarantina selama 14 hari.
"Kalau enggak mau langsung dideportasi atau denda 10 juta won (sekitar Rp123 juta). Korea tegas menghadapi Corona," ucapnya.
Simak juga tradisi unik mudik keluargnya Ria Enez berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(AFN/jue)