Jakarta -
Putri Tunisia, Aziza Uthmana berhasil menginsiprasi banyak orang. Aziza Uthmana kini masuk sebagai salah satu wanita muslim hebat dalam sejarah dunia.
Aziza Uthmana atau Aziza Othmana merupakan putri Tunisia yang berasal dari Dinasti Mouradites. Ia merupakan filantropi dan pendiri Sadiki Bimaristan, rumah sakit tertua dan modern pertama di Tunisia yang didedikasikan untuk orang miskin dan sakit jiwa.
Aziza adalah putri Ahmed Dey dan cucu Othman Dey. Keduanya merupakan komandan militer Tunisia dari milisi Janissari, Bun. Diperkirakan Aziza lahir pada abad ketujuh belas.
Dikutip dari berbagai sumber, Aziza dibesarkan di istana kakeknya dan dididik oleh ulama terkenal dalam peradaban Islam, Syariah, dan Alquran. Aziza dikenal sebagai wanita yang sangat kaya dan memiliki properti yang luas.
Meskipun kaya di masanya, Aziza menyisihkan sepertiga dari kekayaan dan hartanya untuk wakaf atau amal. Lebih dari 90.000 hektar tanahnya digunakan untuk membayar sejumlah proyek amal, keagamaan, dan kemanusiaan.
Salah satu contohnya, dia akan memberikan orang-orang disabilitas yang tidak bisa bekerja dengan gaji tahunan. Ia juga akan membeli pakaian dan hadiah untuk pengantin miskin, Bunda.
Aziza juga menyiapkan dana untuk mendukung perempuan Tunisia yang belum menikah. Ia berharap paraÂ
wanita tersebut bisa menghidupi dirinya sendiri.
 Rumah Sakit Aziza Othamana/ Foto: Istimewa |
Setelah meninggalkan istana untuk tinggal bersama suaminya dan menunaikanÂ
ibadah haji, Aziza memutuskan tujuan hidupnya. Ia akan membebaskan budak, dimulai dari budak yang bekerja padanya. Kemudian, dia akan membelanjakan uangnya untuk membebaskan budak lain, sambil mendorong orang lain melakukan hal serupa. Ia juga menebus para tahanan.
Di akhir hidupnya, Aziza membebaskan semua budaknya. Ia lalu mendirikan dan berpartisipasi dalam pembiayaan rumah sakit Sadiki Bimaristan, yang kemudian diubah nama menjadi Aziza Othmana.
Rumah sakit tersebut didirikan di tanah yang diwakafkan Aziza, Bun. Jasanya dalam membangun rumah sakit kerap dikaitkan dengan kemajuan bidang kedokteran di Tunisia.
Aziza meninggal dunia pada tahun 1669. Makamnya berada di Necropolis (tourba) yang terletak di tempat bernama AlHalqat Naal, di Madinah Tunis, dekat madrasah Ech Chamaiya. Bangunan itu memiliki dua kubah, menjadi letak makam garis keluarganya.
Dalam wasiat terakhirnya, Aziza Uthmana memiliki keinginan untuk melihat bunga mawar, violet, dan melati diletakkan di makamnya. "Saya ingin (bunga) ada setiap hari di makam saya," demikian pesannya.
Simak juga kiat mengajarkan anak agama, di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rap)