Jakarta -
Makam Didi Kempot masih terus didatangi peziarah, termasuk istri kedua almarhum, Yan Vellia. Saat mengunjungi makam suami, Yan Vellia tak kuasa membendung kesedihan meski mengaku sudah ikhlas.
Melansir
detikcom, pada Minggu (10/5/2020), Yan Vellia dan rombongan berangkat dari Solo dengan mobil Toyota Alphard. Mereka tiba di pemakaman umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat ziarah, Yan mengenakan kaus hitam bertulis Sobat Ambyar. Serta memakai kerudung hitam dan rok batik.
Ia kemudian berdoa di makam sang suami dan tak kuasa menahan tangis. Usai berdoa, ia mencium dan memeluk foto
Didi Kempot yang diletakkan dekat batu nisan.
Sekitar satu jam ia di pemakaman tersebut. Yan pun terlihat begitu rapuh karena kesedihannya. Meski begitu, Yan mengaku sudah ikhlas dengan kepergian sang suami.
"Ikhlas. Sudah itu saja. Ikhlas. Makasih ya Mas," kata Yan Vellia.
Menjelang 7 hari meninggalnya Didi Kempot, ratusan peziarah silih berganti mendatangi makam. Termasuk istri kedua almarhum, Yan Vellia./ Foto: Sugeng Harianto |
Sementara itu, usai berziarah, Yan tidak mampir ke rumah istri pertama Didi Kempot, yang berjarak hanya sekitar 500 meter dari pemakaman. Rombongan Yan langsung kembali ke Solo.
Menghadapi kematian orang terkasih seperti yang dialami
Yan Vellia ini tentunya tidak mudah, Bun. Dikatakan psikolog Romeo Vitelli, Ph.D, proses berduka setiap orang berbeda-beda. Ada yang dapat pulih dengan cepat, ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama.
"Ada yang butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk meredakan dukanya. Namun, ada pula orang yang butuh waktu lama untuk menerima kenyataan bahwa pasangannya pergi untuk selama-lamanya," kata Vitelli, dikutip dari
Psychology Today.Sementara itu, psikolog keluarga Samantha Ananta mengatakan, seseorang yang kehilangan pasangan membutuhkan dukungan dari orang terdekat. Ia perlu mendapatkan dukungan emosional yang penuh.
Simak juga intimate interview dengan Aldila Bekti dalam video ini:
(yun/muf)