Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Perjuangan 3 Orang Indonesia Terpisah Puluhan Tahun Cari Ibu Kandung

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 30 May 2020 07:00 WIB

Ibu dan anak dipertemukan setelah 32 tahun
Ilustrasi anak bertemu ibu setelah sekian lama/Foto: Istimewa
Jakarta -

Beruntung bagi anak yang masih memiliki orang tua lengkap hingga usia dewasa. Namun, ada sebagian anak yang mengalami nasib tak beruntung, sehingga harus terpisah dengan orang tuanya karena berbagai alasan, seperti diadopsi oleh warga negara asing (WNA).

Meski demikian, anak-anak ini berusaha mencari orang tuanya. Untuk bisa berjumpa dengan orang tuanya pun, mereka melakukan perjuangan keras. Bahkan, ada yang datang ke Indonesia demi mencari jejak orang tua kandungnya.

Nah berikut ini, kisah 3 orang Indonesia yang tinggal di luar negeri hingga akhirnya berhasil menemukan ibunya, dikutip dari berbagai sumber:

1. Andre Kuik

Andre Kuik dan ibunya, Kartini terpisah sejak berusia 5 bulan karena diadopsi oleh pasangan asal Belanda. Diakui oleh Kartini, dahulu dia hanya sempat menyusui Andre selama empat hari pada tahun 1978.

Ayah Andre, Theo Kohler yang memiliki darah campuran Jawa dan Eropa memaksa Kartini untuk meninggalkan anak ketiga mereka tersebut di rumah sakit (RS). Kartini sempat mengunjungi rumah sakit, namun akhirnya tidak lagi dapat menemui anaknya. Setelah itu, Kartini benar-benar tidak lagi mendengar kabar Andre, yang bahkan belum ia beri nama.

Dikutip dari BBC, saat berusia empat bulan, Andre diadopsi warga Belanda bernama Jan Kuik dan Mieke Kuik. Dalam dokumen yang dimilikinya, orang tua angkat Andre membawanya dari Yayasan Pangkuan si Cilik di Jakarta pada 23 Juni 1976. Namun, tidak ada keterangan lebih jelas bagaimana Andre bisa berada di Yayasan tersebut.

"Di rumah (Belanda) orang tua membicarakan secara terbuka mengenai masalah adopsi, mereka mengatakan akan mendukung jika ingin kembali ke tanah air," kata Andre.

Sementara Andre yang pernah ke Indonesia pada 2013, sempat menyempatkan diri ke Lampung. Pada kunjungan perdananya, dia merasa berada di komunitasnya. Karena itu, setahun setelah itu, dia memutuskan untuk mencari orang tuanya lewat para suster di Rumah Sakit Panti Secanti, tempatnya dilahirkan.

Saat itu, dia sempat bertemu dengan seseorang yang mengenal ayahnya, namun tidak memberinya petunjuk untuk menemukan orang tuanya. Akhirnya pada penghujung 2017, dia dibantu Yayasan Mijn Roots untuk melakukan pencarian.

Dengan dokumen adopsi dari orang tua angkatnya akhirnya pencarian orang tua kandung Andre mulai dilakukan. Hingga akhirnya, Yayasan Mijn Roots berhasil menemukan Kartini. Untuk memastikan Kartini adalah ibunda Andre, mereka melakukan tes DNA, yang ternyata hasilnya positif.

Akhirnya Andre mendatangi kediaman ibunya di Pringsewu, Lampung pada 2018. Andre tampak tidak dapat menahan tangis saat kembali bertemu dengan ibu kandungnya setelah 40 tahun lamanya terpisah.

"Sangat bahagia, gugup dan saya sangat merasakan mereka sangat dekat," kata Andre.

2. Ana van Keulen

Ana van Keulen juga menjadi salah satu anak Indonesia yang diadopsi oleh pasangan asal Belanda yang bernama Jan dan Gerda van Valen saat berusia 2,5 tahun lalu tinggal di Sliedrecht di dekat Rotterdam Belanda. Dia berhasil bertemu kembali dengan orang tua kandungnya, Sati dan Andung saat berusia 18 tahun.

Dilansir dari BBC, Ana mengaku bahwa sejak kecil ia sering bertanya mengenai orang tua kandungnya. Dia semakin merindukan orang tua kandungnya ketika menginjak usia 12 tahun.

"Saya sering menangis, tapi orang tua angkat mendukung dan janji akan membawa saya ke Indonesia. Itu terjadi saat saya berusia 18 tahun," kata Ana.

Saat itu, dia ke Bogor, Jawa Barat dan bertanya tempat tinggal ibunya di Kampung Pasir Ipis Ciampea kepada orang di sekitar penginapan. Ternyata alamatnya tak jauh dari tempatnya menginap.

"Akhirnya saya pergi ke sana dan bertemu ibu lalu ayah saya yang tinggal di kampung lain," katanya.

Kesulitan dalam mencari orang tua kandungnya berkaitan pada perubahan tempat tinggal. Pasalnya pembangunan serta alamat yang tidak begitu jelas. Namun, dengan dokumen lengkap seperti KTP orang tua kandungnya yang dimiliki oleh orang tua angkat, Ana berhasil menemukan orang tuanya.

Ana akhirnya tinggal dan menetap di Indonesia, Bunda. Dia juga menikah dan mengikuti suaminya yang bekerja di Surabaya, Jawa Timur.

3. Mohammed Adnan Award

Warga Arab keturunan Indonesia bernama Mohammed Adnan Award berpisah dengan ibunya, Siti Aisyah selama 30 tahun sejak usianya 1 tahun. Kala itu, sang ayah Muhammad Hamid Award hendak menjemput ibunya di Indonesia untuk mengurus surat izin tinggal ke Arab Saudi.

Sayangnya, kejadian tak terduga menimpa ayah Adnan. Hamid mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya meninggal dunia di Jeddah. Sejak itu, hubungannya dengan ibunya terputus.

"Saya berangkat dari Jeddah ke Jakarta, lalu ke Banjarmasin untuk melihat kampung ibu saya. Alhamdulillah sekarang saya sudah berada di rumah ibu saya," ujar Adnan, dikutip dari YouTube Duta TV.

Upaya mencari ibunya sudah dilakukan. Misalnya, bertanya kepada setiap jamaah haji dan umrah asal Indonesia. Namun usahanya nihil karena alamat di paspor ibunya yang dia miliki kurang jelas.

Akhirnya, dia dibantu oleh relawan pencari asal Martapura untuk melakukan pencarian berbekal fotocopy paspor keluaran tahun 1986. Paspor itu sebelumnya diserahkan Adnan lewat salah seorang staf KJRI Jeddah.

Akhirnya pencarian tersebut berbuah hasil. Anak dan ibu yang terpisah puluhan tahun itu bertemu pada Januari 2020 lalu, Bunda. Momen mengharukan terjadi ketika Adnan bertemu dengan ibu kandungnya di desa Kepayang, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Bunda simak juga bagaimana cara dr. Hastry yang membagi waktu sebagai ibu dan mengindetifikasi jenazah dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda