Pemerintah kembali melaporkan perkembangan dan penambahan kasus virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, Bunda. Hingga hari ini, Minggu (30/8/2020), jumlah kasus yang terkonfirmasi positif masih terus meningkat.

Mengutip Twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, @BNPB_Indonesia, jumlah pasien positif COVID-19 tercatat bertambah sebanyak 2.858 kasus. Dengan begitu, total pasien positif hingga hari ini mencapai 172.053 orang, Bunda.

Sementara itu, angka kesembuhan pasien pun ikut bertambah sebanyak 1.383 orang. Sehingga, jumlah keseluruhannya terakumulasi jadi 124.185 orang.

Adapun pasien yang meninggal dunia, hari ini tercatat adanya penambahan sebanyak 82 orang. Sehingga, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia telah mencapai 7.343 jiwa.

Selama pandemi Corona menyerang seluruh negara di dunia, ada banyak aspek yang berdampak pada kehidupan setiap orang. Hal tersebut tentu tak jauh dari masalah kesiapan dan ketahanan tubuh, psikologis, hingga finansial atau perekonomian keluarga.

Semua masalah tersebut dialami oleh siapapun tanpa terkecuali, Bunda. Meski begitu, kita harus tetap berpegangan tangan, tegar serta tabah dalam menghadapinya bersama keluarga.

Seperti dikatakan Hana A. Satriyo, kondisi ini bisa kita hadapi dengan memperhatikan sekurang-kurangnya tiga aspek penting. Yang mana dalam setiap aspeknya tergantung pada konstruksi yang dibangun masing-masing keluarga.

"Setidaknya ada tiga aspek penting yang diperlukan, yakni menanam pemahaman akan protokol kesehatan hadapi COVID-19, cari penyangga ekonomi tambahan, dan memperhatikan kesehatan psikologi anggota keluarga," ucap Hana, selaku Deputy Country Representative The Asia Foundation Indonesia, dalam seminar Membangun Kelentingan Keluarga & Komunitas dalam Masa Pandemi COVID-19 secara daring, Minggu (30/8/2020).

Menurut Hana, pemahaman protokol penting diajarkan agar anggota keluarga bisa tertib dan disiplin menjaga diri sendiri saat di luar rumah. Bunda bisa mengajarkan mulai dari bagaimana virus dapat menginfeksi tubuh, hingga cara melawannya, termasuk dengan menjaga jarak aman dengan orang lain.

Selanjutnya, dengan pembatasan sosial atau jaga jarak dengan orang sekitar, aturan ini membuat seseorang yang biasa melakukan banyak interaksi sosial akan merasakan kekosongan, sepi, dan hampa dalam diri sehingga berpotensi menimbulkan stres.

"Dengan adanya sesuatu yang dirasa 'kosong', maka bisa membuat seseorang menjadi stres. Maka perlu untuk kita memperhatikan anggota keluarga dan mencari jalan keluar agar masalahnya dapat diatasi," tambahnya.

Begitu pula terkait masalah finansial dan perekonomian keluarga, Bunda. Bagi keluarga yang hanya bergantung pada satu sumber pendapatan dan kena dampak dari pandemi, tentu merasa kewalahan dalam mengatur pengeluaran ya.

Nah, untuk mengatasi masalah itu, Hana menyarankan agar setiap keluarga mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan optimal untuk dijadikan peluang bisnis baru.

"Misalnya bisa dengan menanam sayuran atau hidroponik. Tidak bisa dijual pun hasilnya dapat digunakan untuk kepentingan dapur sendiri, dan menekan angka untuk belanja," sarannya.

Semoga kita selalu diberi kesehatan, serta informasi ini bisa bermanfaat dan berguna ya, Bunda.

Bunda, simak juga yuk cerita gara-gara PHK, hobi masak jadi penambah penghasilan, dalam video berikut: