HaiBunda

TRENDING

Pemerintah Pantau Perkembangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Seluruh Negara

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 16 Nov 2020 17:09 WIB
Pemerintah Pantau Perkembangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Seluruh Negara/Foto: Satgas Penanganan COVID-19
Jakarta -

Seluruh dunia saat ini memang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin COVID-19, Bunda. Bahkan salah satunya, Pfizer yang menjadi perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dan bekerja sama dengan BioNtech pun baru-baru ini mengklaim berhasil menciptakan vaksin tersebut.

Enggak hanya menjadi yang tercepat, vaksin mereka pun disebut memiliki efektivitas yang tinggi lho, Bunda. Katanya, ini bisa bekerja hingga 90 persen mengurangi gejala COVID-19.

Meski begitu, peluang vaksin tersebut masuk ke Indonesia masih jadi bahan pertimbangan, Bunda. Sebagaimana yang dikatakan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito. Dia menyatakan bahwa pemerintah masih mempertimbangkan aspek pendukung kandidat vaksin COVID-19.


"Pada prinsipnya, pemerintah Indonesia terbuka terhadap kandidat vaksin yang cocok, dan efektif. Namun juga harus tetap mempertimbangkan aspek pendukung, aspek kandidat vaksin tersebut," kata Wiku, dikutip dari laman covid19.go.id.

Selain itu, Wiku juga menekankan, dan mengingatkan bahwa penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan kerja sama yang luas. Tak hanya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga internasional, tapi juga sektor swasta hingga masyarakat, Bunda.

Dengan kolaborasi tersebut, nantinya akan semakin meningkatkan efektivitas penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Di samping itu, Wiku menambahkan bahwa pemerintah hingga saat ini terus mengikuti perkembangan uji klinis vaksin COVID-19 yang dilakukan berbagai negara, Bunda. Ini termasuk berbagi temuan seperti yang terjadi di Brazil baru-baru ini.

"Menjadi masukan dan evaluasi terhadap pengembangan vaksin yang dilakukan dalam negeri. Saat ini, kandidat vaksin COVID-19 sedang dalam tahap uji klinis fase. Vaksin baru dapat digunakan setelah lolos uji klinis fase 3, dan memperoleh emergency use of authorization dari Badan POM (Pemeriksa Obat dan Makanan)," tutur Wiku.

Nah Bunda, selagi kita menunggu vaksin ini dapat diproduksi secara massal, yuk tetap terapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, selalu #ingatpesanibu atau #ingatpesanbunda untuk memutus rantai COVID-19 dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun ya!

Bunda, simak apa saja yang jadi efek samping vaksin selain demam dalam video berikut:



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK