TRENDING
Artis Top Hong Kong Dituding Remehkan Stephen Chow, Faktanya..
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 23 Dec 2020 23:00 WIBBagi Bunda penggemar film laga mandarin pasti sudah tak asing dengan Stephen Chow. Nah, aktor sekaligus sutradara Hong Kong tersebut baru-baru ini menjadi pemberitaan setelah bersaksi dalam gugatan yang diajukan terhadapnya oleh sang mantan kekasih, Alice Yu. Dalam kasus ini, Stephen Chow dituduh gagal membayar komisi lebih dari Rp500 miliar.
Menyusul kabar tersebut, artis Hong Kong, Carol Cheng, mengambil kesempatan untuk menjelaskan tentang kesalahpahaman yang sudah beredar di publik tentangnya terkait Stephen Chow. Di masa lalu, Carol Cheng disebut-sebut pernah dianggap merendahkan Stephen Chow, Bunda.
Menurut rumor tersebut, Carol Cheng memberi tahu Stephen Chow sebelum terkenal bahwa dia tidak akan pernah menjadi aktor utama. Akibatnya, keduanya diisukan tidak berbicara selama bertahun-tahun.
Namun, Cheng mengklarifikasi baru-baru ini bahwa dia tidak pernah mengatakan hal seperti itu kepada aktor berusia 58 tersebut. Di acara radionya When I Was Young I Listen To The Radio, Carol Cheng berinisiatif menepis rumor tersebut.
Carol Cheng, yang pernah disebut sebagai salah satu dari empat pilar penyiar TVB, bersama dengan Liza Wang, Nancy Sit dan mendiang Lydia Sum, mengatakan bahwa dia sudah mengagumi bakat Stephen Chow ketika dia membawakan acara anak-anak 430 Space Shuttle (1982 hingga 1989).
Keduanya bahkan telah terlibat dalam proyek bersama, Bunda. Carol Cheng dan Stephen Chow berakting bersama dalam serial TV The Price Of Growing Up (1987), yang juga dibintangi Alex Man, Francis Ng dan Kathy Chow.
Carol Cheng menuturkan bahwa dia tidak sering mengobrol dengan Chow secara pribadi. Namun, suatu kali ketika mereka menunggu untuk syuting sebuah adegan, Stephen Chow bertanya apakah dia memiliki masa depan di dunia akting.
Di momen itu lah, pernyataan Cheng dipelintir oleh media lokal, Bunda. Baca selanjutnya di halaman berikut.
Simak juga video soal kuliner di Hong Kong:

Carol Cheng sempat marah pada media