Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Anak Mengeluh Ruang Kelas Panas, Sang Ayah Lakukan Hal Tak Terduga

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 06 Apr 2021 09:47 WIB

Elementary schoolgirl enters the school cafeteria. She pauses while looking for a friend.
Ilustrasi/ Foto: iStock

Ayah dan Bunda memiliki cara berbeda untuk menunjukkan rasa sayang pada anak. Jika Bunda pada umumnya terlihat secara langsung dan sering, namun Ayah pada umumnya menunjukkan sikap tersebut dengan tindakan atau aksi secara langsung dan spontan.

Hal tersebut terbukti dengan apa yang dilakukan oleh seorang ayah dari Malaysia. Ia bertindak dengan aksi yang spontan saat anaknya mengeluhkan sesuatu di sekolah.

Untuk Bunda ketahui, siswa sekolah dasar di Malaysia sudah mulai bersekolah pada 1 Maret lalu. Hal tersebut tentu membuat seluruh siswa antusias karena dapat bertemu kembali dengan teman-temannya.

Banner Mantan Artis FTV Jadi Pengasuh

Nah, belum lama ini, salah satu pengguna TikTok membagikan kisah yang terjadi antara anak dan suaminya, Bunda. Melalui akun @rosramlan, wanita yang diketahui bernama Ros itu membagikan video putrinya yang mengeluh karena ruang kelasnya yang dinilai panas.

Lebih lanjut, Ros juga menceritakan bagaimana reaksi suaminya saat tahu putrinya mengalami hal tersebut. Hingga akhirnya, suaminya pun secara spontan memutuskan untuk membawa seluruh kipas angin yang dimiliki ke ruang kelas putri mereka.

"Putri saya mengeluh karena ruang kelasnya panas. Ayahnya segera membawa kipas angin ke kelasnya. Alhamdulilah terima kasih untuk semuanya. Bahkan penjaga pun kaget!" tutur Ros.

Dikutip dari World of Buzz, Ros mengatakan bahwa sebenarnya sang suami merupakan ayah tiri putrinya. Meski bukan berhubungan kandung, namun suami dan anaknya itu bersikap seperti saling memiliki hubungan darah.

Selain itu, Ros juga mengklarifikasi membawa kipas angin ke sekolah karena alat yang sudah disediakan oleh sekolah telah berhenti bekerja dan rusak. Sehingga putrinya meminta agar ayahnya membawakan kipas angin model berdiri.

Ros jua menambahkan bahwa sebelumnya ia meminta izin pada guru kelas anaknya, Bunda. Sekalian, ia juga mencari kebenaran bahwa sekolah anaknya saat ini memang tidak memiliki cukup kipas angin.

"Kipas itu bukan untuk putri saya sendiri, tetapi karena guru mengatakan tidak ada cukup kipas angin di sekolah saat ini, kami pikir kipas itu mungkin berguna untuk seluruh kelas," jelasnya.

Tindakan yang dilakukan oleh suami Ros ini sangat membantu, Bun. Tak hanya bagi anaknya, namun juga pada proses pembelajaran yang berlangsung.

Karena seperti yang sang guru ungkapkan pada Ros, setelah kipas tersebut dipasang pada ruang kelas mereka, seluruh siswa merasa lebih nyaman dalam melaksanakan pelajaran mereka.

Selanjutnya, simak di halaman berikut ya, Bunda.

Belajar online enggak efektif, Rinni Wulandari stop sekolah anak, Bun. Simak selengkapnya dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]





SEKOLAH TATAP MUKA DI INDONESIA SEGERA DILAKSANAKAN

School students  using hand sanitizer after entering a classroom.

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/izusek

Sementara itu di Indonesia sendiri, pemerintah baru akan membuka sekolah setelah program vaksin COVID-19 bagi guru dan tenaga kependidikan rampung. Terkait hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pun mengungkapkan sejumlah alasannya.

Menurutnya, Indonesia sudah sangat tertinggal dalam kebijakan pembukaan sekolah. Ini dibandingkan dengan negara-negara lain yang turut terdampak pandemi.

"Dari semua 23 negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik, 85 persen dari semua negara tersebut sudah buka sekolahnya. Kita tertinggal, kita hanya 15 persen (sekolah) yang partially open," tutur Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR.

Dalam kesempatan yang sama, Nadiem juga menyoroti Amerika Serikat (AS). Menurutnya, negara tersebut memiliki eskalasi kasus yang lebih parah daripada Indonesia, meskipun pelaksanaan vaksinasi mereka lebih cepat.

Ia mengatakan, AS sudah membuka setidaknya 40 persen dari sekolah mereka. Untuk itu, Nadiem ingin Indonesia juga segera membuka sekolah secara perlahan.

Nadiem juga mengklaim transmisi COVID-19 pada anak dalam catatannya terjadi dalam kegiatan sosial di luar ruang kelas, bukan di dalam kelas.

Ia mengatakan pada kasus anak yang terkonfirmasi COVID-19, umumnya tertular dari orang dewasa. Untuk itu ia merasa vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan sudah tepat.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

PESAN KEMENDIKBUD UNTUK HARI PERTAMA SEKOLAH TATAP MUKA

Elementary schoolgirl enters the school cafeteria. She pauses while looking for a friend.

Ilustrasi/Foto: iStock

Bagi sebagian daerah dan kota di Indonesia, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka telah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut sudah diizinkan dan disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, pada November 2020 lalu.

Sejak awal, para guru juga disarankan untuk tak langsung mengajar materi di hari pertama masuk sekolah, Bunda. Kemdikbud meminta agar guru memperhatikan kondisi psikososial dan emosional siswa dengan melakukan pembinaan terlebih dahulu.

Menurut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Iwan Syahril, hal ini penting untuk jadi perhatian. Sebab, siswa harus berada dalam keadaan mental yang stabil saat akan memulai kegiatan belajar tatap muka.

"Jangan langsung guru mengajar materi. Terlebih dahulu perhatikan kondisi psikososial peserta didik dan guru itu sendiri," kata Iwan, dikutip dari CNNIndonesia.

"Yang perlu dilakukan justru membina kondisi psikososial siswa sebelum mereka merasa siap untuk belajar atau menerima materi yang akan diberikan," sambungnya.

Iwan juga mengingatkan, sekolah dibuka lagi saat pandemi Corona bukan berarti berbagai kegiatan bisa normal dilakukan seperti sebelumnya. Ini karena ada adaptasi atau kebiasaan baru dengan melakukan protokol kesehatan dan mesti diterapkan secara disiplin oleh siswa, guru, dan siapapun yang terlibat di dalamnya.

Lebih lanjut, guru juga diminta untuk melakukan penilaian terhadap pemahaman belajar siswa selama 9 bulan belajar jarak jauh sebelumnya. Iwan menyarankan, para guru bisa melihat sejauh mana pemahaman yang siswa dapatkan selama belajar via virtual.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda