Teman Bule Deddy Corbuzier Bertemu WNI Berhijab, Awalnya Takut Dibom Lalu

Deddy Corbuzier/ Foto: Deddy Corbuzier (Hanif/detikHOT)

Deddy Corbuzier sudah dua tahun menjadi mualaf. Sebelum memeluk agama Islam, Deddy banyak mendapatkan cerita tentang Islam dari sahabat-sahabatnya, Bunda.

Belum lama ini, dia bercerita tentang seorang teman bule dari Amerika yang kebetulan pernah tinggal di rumahnya. Selama di Indonesia, temannya itu belajar tentang Islam yang selama ini dianggapnya buruk, Bunda.

"Gue punya teman bule, dia tinggal di rumah gue selama satu bulan penuh, bule ganteng cowok. Itu sebelum mualaf," kata Deddy, dikutip dari YouTube Cahaya untuk Indonesia, Kamis (15/4/2021).

Suatu ketika, teman bule Deddy ini pergi membeli bubur ayam sendirian. Saat di jalan, dia bertemu dengan satu keluarga Muslim.

Teman Deddy ini tiba-tiba diam dan tak berkutik. Ia berpikir buruk bahwa dirinya akan ditembak atau dibom oleh keluarga tersebut.

"Dia pergi cari bubur sendirian, pulang dia cerita, lagi jalan tiba-tiba ada mobil berhenti buka kaca, di sana ada wanita berhijab, dan pria dengan pakaian Muslim. 'Hey sir sir', ketika kaca dibuka, otak teman gue 'mati nih gua kalau enggak ditembak, dibom gue', karena dia kebanyakan nonton film-film itu. Dia enggak bisa lari cuma tertegun," ujar Deddy.

Sang pria berpakaian Muslim lalu turun dari mobil dan mendekati teman Deddy ini, Bunda. Pria tersebut ternyata bukan ingin melakukan kejahatan, tapi malah meminta foto bersama teman bule Deddy.

"Cowok turun dari mobil bilang, 'Anak saya bilang kamu seperti bintang film di Amerika, boleh enggak anakku foto bareng.' Akhirnya sekeluarga foto bareng," kata Deddy.

Saat pulang ke rumah Deddy, teman bule ini mengaku terkejut dengan kejadian yang dialaminya. Selama ini, dia dan teman-temannya di Amerika selalu berpikir bahwa Islam itu identik dengan bom.

"Dia pulang bilang, ini teman-teman gue enggak tahu nih di Amerika, karena yang ada di otak mereka kalau bule jalan disetop mobil dengan orang Muslim, itu pasti bom," ujar ayah satu anak ini.

Deddy mengatakan bahwa cerita ini membuatnya berpikir kembali tentang Islam. Menurutnya, banyak cerita negatif yang beredar karena sisi positif tidak diceritakan ke banyak orang.

Sejak memutuskan jadi mualaf, Deddy mengaku ada perubahan yang dialaminya. Apa perubahan tersebut?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga cara indah mengajak keluarga beribadah bulan Ramadhan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PANDANGAN DEDDY CORBUZIER TENTANG ISLAM

Deddy Corbuzier/ Foto: Hanif

Dua tahun Deddy Corbuzier memeluk Islam. Ia merasakan perubahan setelah menjadi mualaf, Bunda.

"Islam itu agama yang kompleks. Sebelum saya mualaf, saya tidak ditarik-tarik oleh orang tertentu, begitu mualaf saya ditarik-tarik, diajak ke sana, ke sini, ini ngajar beda, ini ngajar beda, ternyata kompleks sekali," kata Deddy.

Mantan suami Kalina Oktaranny ini berpikir bahwa pemahaman seseorang tentang agama itu bisa berbeda. Semuanya tergantung dari mana orang tersebut belajar dan akhlaknya.

"Apa yang membuatnya begitu adalah pemahaman. Pemahaman saya berubah, pada akhirnya gue berpikir seseorang menjadi baik atau tidak, kadang-kadang tidak tergantung agama, tapi di mana dia belajar agama dan akhlaknya," ujar Deddy.

Ia lalu mengingat kembali pesan almarhum Syekh Ali Jaber yang membuatnya mengerti ajaran Islam. Kala itu, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa Islam adalah akhlak dan cinta.

"Beliau mengatakan gampang, jangan belajar Islam dari seorang guru, belajar dari Islam itu sendiri. Maksudnya dia adalah akhlak dan cinta," katanya.

Saat memutuskan jadi mualaf, Deddy Corbuzier meminta restu dari anak dan keluarganya. Lalu, bagaimana respons keluarga besarnya?

Baca halaman berikutnya ya.

REAKSI KELUARGA SAAT DEDDY CORBUZIER MUALAF

deddy corbuzier cerita soal hilang keperjakaan pertama kali.

Deddy Corbuzier/ Foto: YouTube

Deddy Corbuzier tak hanya meminta restu dari anak ketika hendak berpindah keyakinan. Ia terlebih dahulu berbicara kepada sang bunda. Meski sempat terkejut, wanita 85 tahun itu tidak mempermasalahkan keputusan Deddy.

"Kalau ibu dan saudara yang dekat tidak terlalu peduli mau saya mualaf, murtad, mereka tidak peduli. Tapi, saya jadi gosip di keluarga besar. Mereka berpikirnya begitu saya mualaf, saya jadi radikal, menghina agama saya yang sebelumnya," ungkap Deddy.

Namun, hal itu tidak menggoyahkan niat Deddy untuk memeluk agama Islam. Ia justru yakin dengan menjadi mualaf, ia masih dapat membela dan menghormati agama yang yang dianut keluarga besarnya.

"Tetap saja di awal-awal mereka cemas. Tapi setelah mualaf berjalan dengan asyik, akhirnya mereka berpikir ternyata saya tidak berbeda. Malah menambah hal positif," ujarnya.