Innalillahi Citra Kirana Berduka, Ayah Meninggal Dunia

Ayah Citra Kirana, Irwan Siregar, meninggal dunia.

Irwan Siregar, ayahanda Citra Kirana/Foto: dok. Instagram Erica Putri

Kabar duka datang dari artis cantik Citra Kirana, Bunda. Pesinetron berhijab ini mengabarkan bahwa sang ayah, telah meninggal dunia.

Kabar tersebut Citra Kirana umumkan melalui media sosial Intagram miliknya. Istri Rezky Aditya itu juga menjelaskan bahwa ayahnya tersebut menghembuskan napas terakhir pada Rabu (21/4) malam.

"Telah berpulang Papa kami tercinta Iwan Siregar bin Wim Amas Muda Siregar hari ini 21 April 2021 pukul 19.00 WIB," tuturnya,yang dikutip HaiBunda melalui akun @citraciki pada Kamis (22/4/2021).

Lebih lanjut, ibu dari seorang anak ini juga ungka permohonan maaf, Bunda. Mewakili keluarga, ia minta pada orang-orang yang pernah mengenal ayahnya dapat memaafkan mendiang jika memiliki kesalahan.

Banner Pernikahan Putri Nabi Muhammad/ Foto: HaiBunda

"Kami sekeluarga memohon di maafkan apabila papa ada salah," ungkapnya.

Tak lupa, Citra Kirana juga memohon doa. Dia berharap agar ayahanda tercintanya diberikan syafaat dan dapat melewati semua urusannya alam baru dengan mudah.

"Mohon doa nya agar papa dilapangkan jalannya," tulisnya.

Sebelum meninggal dunia, Ayah Citra Kirana diketahui sudah mengidap penyakit sejak lama. Bahkan, pria berdarah Sumatra Utara itu sudah sakit-sakitan sejak Citra Kirana belum menikah dengan Rezky Aditya.

Turut berduka cita untuk Citra Kirana, kita doakan semoga mendiang ditempatkan di sisi terbaik Allah, serta keluarga yang ditinggal ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan yang besar ya, Bunda. Amiin.

Simak informasi selengkapnya mengenai Citra Kirana di halaman berikut, Bunda.

Bunda, simak juga cerita istri almarhum Bani 'Seventeen' yang pernah menjalani kehamilan tanpa suami dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CITRA KIRANA DILARIKAN KE RUMAH SAKIT AKIBAT MASTITIS

Citra Kirana dan keluarga/Foto: Instagram @@citraciki.dll

Sebelumnya, Kirana juga memetik pelajaran berharga dari pengalaman pertamanya menjadi ibu, Bunda. Ini karena dirinya sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit karena demam dan mastitis.

Hal itu terjadi karena Citra tidak memompa ASI secara rutin. Ia menganggap itu tak penting karena persediaan ASI-nya berlimpah, Bunda.

"Alhamdulillah ASI aku itu banyak, tapi aku enggak kosongin, jadi enggak dipompa. Yang ada dipikiran aku tuh nenenin Athar sering dan lama berarti sudah oke, aku enggak perlu mompa lagi," kata Citra, dalam YouTube Ciky Citra Rezky.

Akibat jarang memompa ASI, Citra Kirana mengalami demam dan dilarikan ke UGD rumah sakit. Tak hanya itu, dia juga mengalami pusing, mual, dan pembengkakan di payudara.

Sang suami, Rezky Aditya, bahkan tutut khawatir. Ia takut Citra terinfeksi COVID-19. Sebab, demam yang Citra alami cukup tinggi.

"Aku demam banget 39,6 derajat. Pusing banget aku, mual terus panas, payudara sakit banget," ujarnya.

Saat diperiksa, Citra ternyata mengalami mastitis. Kondisi ini terjadi karena dia tidak mengosongkan ASI di payudaranya.

"Kemarin itu memang aku masuk UGD karena aku mengalami mastitis. Jadi kalau ibu menyusui itu tahu apa itu mastitis. Mastitis itu terjadi pada ibu yang baru punya anak sekitar enam minggu," ucap Citra.

"Kemarin tuh aku enggak kuat banget sih. Rasanya tuh peradangan payudara gitu kan," sambungnya.

Simak informasi selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

PENTINGNYA MENGELUARKAN ASI DARI PAYUDARA

Young mom, playing and breastfeeding her toddler boy on board of aircraft, going on holiday

Ilustrasi menyusui/Foto: iStock

Dari pengalaman ini, Citra Kirana banyak mendapatkan pelajaran pentingnya memompa ASI pada ibu menyusui. Meski ASI berlimpah, dia tidak boleh menganggap remeh hal tersebut.

"Jangan kayak aku sih. Aku tuh kemarin-kemarin tipe yang males banget pumping. Jangan diikutin karena itu penting banget ternyata. Aku terlalu menyepelekan pada saat itu," kata Citra.

Kondisi mastitis yang dialami Citra Kirana adalah masalah umum yang terjadi pada ibu menyusui. Dilansir Medela, salah satu cara mencegahnya adalah terus menyusui bayi dan sering memompa ASI.

Mengosongkan payudara bisa mengurangi peradangan dan berhenti memompa ASI dapat menyebabkan komplikasi seperti abses payudara. Mastitis sendiri umumnya dialami ibu mulai minggu pertama setelah melahirkan, namun tak menutup kemungkinan terjadi kapan pun.

"Kondisi ini mempengaruhi hingga 20 persen ibu menyusui. Ini mungkin terjadi dalam enam minggu pertama setelah kelahiran," kata perawat Donna Murray, RN, BSN, dikutip dari Very Well Family.

Bunda bisa lakukan pengobatan ke dokter jika mengalami gejala mastitis seperti flu, demam, kemerahan dan bengkak di payudara. Biasanya dokter akan memberikan obat yang aman dikonsumsi selama menyusui. Meski begitu, wanita dengan mastitis tetap disarankan menyusui bayinya.

"Aman menyusui saat mengalami mastitis. Faktanya, cara terbaik untuk mengobati mastitis adalah menjaga ASI tetap mengalir dengan sering menyusui. Jika tidak dapat menyusui, gunakan pompa payudara atau peras ASI dengan tangan," ujar Murray.