Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Eddies Adelia Isoman karena COVID-19, Hari ke-13 Terbaring dengan Oksigen

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 16 Jul 2021 07:40 WIB

Eddies Adelia asat ditemui di kawasan TB Simatupang.
Eddies Adelia/Foto: Noel/detikFoto

Eddies Adelia turut masuk dalam daftar selebriti yang terpapar dan positif COVID-19, Bunda. Saat ini, aktris cantik tersebut tengah menjalani masa isolasi mandiri (isoman).

Belum lama ini, wanita kelahiran Yogyakarta tersebut mengunggah potret baru di akun Instagramnya. Dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan kabar terkini soal kondisinya.

"Sahabatku, terima kasih untuk perhatian, doa dan support-nya (kiriman hampers makanan obat-obatan)," ujarnya, dikutip dari akun @eddiesadellia pada Kamis (15/7/2021).

Lebih lanjut, Eddies menceritakan bahwa saat ini ia sudah isolasi mandiri atau isoman selama 13 hari. Untuk keadaannya sekarang, ia dibantu alat bantu pernapasan, yakni oksigen.

"Kondisi isoman di hari ke-13 ini saya masih terbaring dengan oksigen," tuturnya.

Kemudian, Eddies pun mengatakan bahwa kondisinya yang lemah saat ini merupakan efek dari pengobatan. Sehingga, ia membutuhkan penanganan serta pantauan langsung dari dokter.

"Karena ada 'side effect' dari obat-obatan COVID yang memengaruhi kesehatan saya dan perlu penanganan dokter lebih lanjut," tuturnya.

Tak lupa, Eddies Adelia juga mengucapkan permohonan maaf pada setiap orang yang berusaha menghubunginya, Bunda. Katanya, dengan kondisi seperti ini, ia belum bisa menjawab pesan yang masuk satu persatu.

"Mohon maaf belum bisa membalas (slow respon) WhatsApp atau DM satu per satu."

"Mohon terus doanya dari sahabat semua karena doa kalian sungguh berarti buat saya. Assalamualaikum warahmatuallahi wabarakatuh. Jaga kesehatan ya," sambungnya.

Memang, akhir-akhir ini kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang amat tajam. Meski begitu, pemerintah optimis bisa melewati hal ini dengan mengerahkan berbagai cara dan aturan. Mulai dari vaksinasi hingga PPKM darurat.

Karena tingginya angka positif COVID-19, banyak rumah sakit yang penuh dan kekurangan ruangan untuk menampung pasien. Selain rumah sakit, tenaga kesehatan di wisma atlet yang dijadikan tempat isolasi pun mulai kewalahan.

Berdasarkan hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan keterangan pers yang mengatakan bahwa tidak semua pasien positif harus dibawa ke rumah sakit, Bunda. Jika pasien memiliki saturasi oksigen di atas 95 persen dan beberapa kondisi lainnya, maka lebih baik melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Bila ada teman kita yang positif, kita lihat kondisi saturasinya masih 95 persen ke atas, kemudian tidak sesak, dan tidak komorbid, lebih baik untuk yang bersangkutan di isolasi mandiri di rumah," ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi, dalam siaran pers yang dilihat pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI.


Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga tips membujuk ART agar mau jalani vaksin COVID-19 dan tes PCR dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


MENKES SARANKAN ISOMAN BAGI PASIEN COVID-19 GEJALA RINGAN

A female doctor offers an unrecognizable female patient advice during a telemedicine appointment.

Ilustrasi telemedicine/Foto: Getty Images/SDI Productions

Tak hanya itu, Bunda. Budi juga menjelaskan bahwa isolasi mandiri di rumah bisa membantu emosional pasien tetap terjaga sehingga tidak ada penurunan imunitas tubuh.

"Secara emosional (pasien) akan lebih tenang, lebih baik untuk yang bersangkutan tinggal di rumah sehingga imunitasnya terjaga," katanya.

"Kalau yang bersangkutan sudah merasakan sesak, atau saturasinya di bawah 95, dan memiliki komorbid, itu yang harus masuk ke rumah sakit," tambahnya lagi.

Selain mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala-gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, Budi juga mengatakan bahwa pasien yang melakukan isolasi mandiri. Pasien terhitung gejala ringan apabila saturasi oksigen masih 95 persen ke atas, tidak alami sesak napas, dan tidak memiliki komorbid (panyakit bawaan).

Agar pasien yang isolasi mandiri merasa lebih nyaman, maka Kementerian Kesehatan RI meluncurkan layanan telemedicine yang bisa digunakan untuk membantu pasien positif mendapatkan konsultasi serta obat secara gratis.

"Kami sangat memahami bahwa teman-teman kita itu butuh konsultasi. Butuh ketenangan bahwa diperhatikan, dan tahu bahwa mereka menerima pengobatan yang benar. Untuk itulah kita melakukan layanan telemedicine," tutur Budi Gunadi.

Budi menyadari bahwa konsultasi langsung bersama dokter ke rumah sakit hanya akan menambah risiko penularan, Bunda. Karena itu, Kementerian Kesehatan yang bekerja sama dengan platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dan pengiriman obat secara gratis.

"Karena kalau sekarang harus datang ke rumah sakit, konsultasi dengan dokter, akan susah. Karena akan menambah risiko (penularan)," tuturnya.

"Maka kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis," sambungnya.

Sementara itu, ada beberapa panduan aman isolasi mandiri di rumah jika ada keluarga Bunda yang positif, nih. Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

PANDUAN ISOLASI MANDIRI

Blonde woman in isolation at home for virus outbreak

Ilustrasi isoman/Foto: Getty Images/ArtistGNDphotography

Saat mengalami gejala COVID-19, tak usah terburu-buru ke rumah sakit, Bunda. Pergi ke rumah sakit justru hanya akan membuat pasien rentan terpapar virus, lho.

Setelah terkonfirmasi positif COVID-19 namun tidak memiliki gejala, lebih baik lakukan isolasi mandiri di rumah, Bunda. Ada beberapa panduan yang bisa Bunda lakukan, nih.

1. Pisahkan diri

Ketika Bunda menduga bahwa akan menjadi suspek COVID-19, segera lakukan swab antigen atau PCR, Bunda. Lakukan di klinik atau lakukan panggilan ke rumah untuk menghindari rumah sakit. Jika salah satu anggota keluarga terkonfirmasi positif, segera pisahkan mereka dari orang yang sehat.

2. Kenali gejala

Gejala COVID-19 biasanya mulai dari gejala ringan, sedang, hingga berat, Bunda. Pada kasus pasien tanpa gejala, ritme pernapasan biasanya masih rentang 12-20 kali per menit dengan saturasi oksigen di atas 95.

Pada kasus gejala sedang, ritme pernapasan biasanya berjalan lebih cepat yaitu 20-30 kali dan saturasi oksigen di bawah 95. Sedangkan pasien bergejala berat memiliki saturasi di bawah 90, Bunda.

3. Pantau gejala

Jika pasien mengalami gejala ringan, jangan lupa untuk selalu memantau gejala di masa-masa isolasi. Termometer dan oximeter merupakan benda yang wajib ada di rumah untuk memantau suhu dan saturasi oksigen.

4. Konsultasi dokter

Selama isolasi mandiri, Bunda tidak perlu pergi ke rumah sakit jika hanya mengalami gejala ringan. Bunda tetap dapat berkonsultasi dengan dokter lho. Beberapa rumah sakit juga menyediakan layanan telemedicine atau konsultasi secara online.

5. Pisahkan perabotan rumah

Selama isolasi mandiri, orang sehat yang menjaga pasien tidak diperbolehkan berhadapan ketika membawakan makanan. Cukup letakkan makanan di depan pintu kamar pasien. Jangan lupa untuk mencucinya dengan baik.

Selain peralatan makan, pakaian pasien juga harus dicuci menggunakan air hangat dan sabun. Jangan lupa untuk pisahkan hewan peliharaan agar tidak membawa virus dari pasien ke orang yang sehat.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda