Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Ukir Sejarah, 5 Fakta Perjuangan Greysia/Apriyani Sabet Emas di Olimpiade Tokyo

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 02 Aug 2021 16:15 WIB

Gold medalists Greysia Polii, left, and Apriyani Rahayu from Indonesia celebrate during the medals ceremony of the women's doubles gold medal match at the 2020 Summer Olympics, Monday, Aug. 2, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Markus Schreiber)
Greysia dan Apriyani/ Foto: AP/Markus Schreiber

Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dari cabang olahraga bulu tangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 membuat bangga Indonesia, Bunda. Keduanya mengukir sejarah baru dengan membawa pulang medali emas dalam kejuaraan yang digelar empat tahunan itu.

Setelah penantian panjang, akhirnya tim merah putih berhasil menyumbangkan medali emas dari ajang Olimpiade terbesar ini, Bunda. Kemenangan pun datang dari pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.

Greysia Polii dan Apritani Rahayu berhasil membuat bangga Indonesia dengan menyabet medali emas di cabang olahraga bulutangkis ganda putri, Bunda. Mereka mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan di dua gim berturut-turut. Greysia/Apriyani pun unggul di skor 21-19 dan 21-15.

Keduanya telah menampilkan hal yang luar biasa, Bunda. Permainan bola Greysia dan Apriyani sukses membawa ganda putri Indonesia sempat memimpin di awal permainan.

Banner Potret Rumah Tengah Hutan Bule JermanBanner Potret Rumah Tengah Hutan Bule Jerman/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Meski sempat memimpin di awal pertandingan, nyatanya poin mereka sempat tersendat di angka 11-8, Bunda. Permainan sengit pun akhirnya menyamakan kedudukan mereka hingga 11-11. Namun, ganda Indonesia kembali mempertahankan kedudukan mereka hingga akhirnya bisa memenangkan pertandingan.

Fakta perjuangan Greysia/Apriyani

Kalau Bunda ingin mengenal pasangan ganda putri ini lebih jauh, berikut ini Bubun bantu rangkumkan dari berbagai sumber, fakta perjuangan Greysia/Apriyani yang berhasil bawa pulang emas untuk Indonesia.

1. Kejar-kejaran skor

Ganda putri Indonesia di cabang olahraga bulutangkis berhasil bawa pulang medali emas, Bunda. Meski begitu, kemenangan yang mereka dapatkan tak terjadi begitu saja. Ternyata kejar-kejaran skor yang sengit telah mewarnai pertandingan, nih.

Pada gim pertama, pasangan ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani, sempat memimpin, Bunda. Meski begitu, kedudukan keduanya berhasil dikejar hingga angka 11-11.

Skor keduanya sempat terkejar hingga 14-16, Bunda. Namun, Greysia dan Apriyani tetap tenang hingga akhirnya skor kembali menjauh di 18-14. Greysia/Apriyani akhirnya merebut gim pertama 21-19 setelah pukulan Chen keluar.

Di gim kedua, tim merah putih memimpin jauh di angka 19-10, Bunda. Angka terus bertambah karena tim Indonesia bermain dengan sabar dan luar biasa. Meski sempat mendekat di angka 14-19, namun Greysia/Apriyani memastikan kemenangan jatuh ke tangan mereka dengan skrol 21-15.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video olahraga efektif untuk perut buncit berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




GANDA PUTRI TERTUA DAN TANGISAN ANNISA YUDHOYONO

Gold medalists Greysia Polii, left, and Apriyani Rahayu from Indonesia celebrate during the medals ceremony of the women's doubles gold medal match at the 2020 Summer Olympics, Monday, Aug. 2, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Markus Schreiber)

Foto: AP/Markus Schreiber

2. Ganda putri tertua

Kemenangan di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi salah satu sejarah membanggakan untuk Indonnesia, Bunda. Setelah melewati pertandingan sengit, Greysia dan Apriyani akhirnya bisa bernapas lega.

Tinta emas ini kian istimewa karena Greysia Polii mendapatkannya saat usianya tak lagi muda, yakni 33 tahun pada 11 Agustus tahun ini, Bunda. Dibandingkan dengan peraih-peraih medali emas Olimpiade di sektor ganda putri, Greysia menjadi atlet tertua, lho.

Mulai dari Olimpiade di Barcelona pada 1992, kemenangan diraih oleh Chung So-young yang berusia 25 tahun dan rekannya, Hwang Hye-young, di usia 26 tahun.

Tak hanya itu, Olimpiade Atantas pada 1996 mendapatkan pemenang medali emas cabang olahraga bulutangkis ganda putri dari China, Ge Fei dan Gu Hun di usia yang masih belia yakni 21 tahun. Keduanya kemudian kembali meraih kemenangan di Olimpiade Sydney 2000 di usia 25 tahun.

3. Annisa Yudhoyono menangis

Rasa haru juga dirasakan oleh Annisa Yudhoyono, Bunda. Istri dari Agus Yudhoyono ini merekam momen-momen di mana Greysia dan Apriyani mengalungkan medali emas dan diputarnya lagu Indonesia Raya. Tangisan pun terdengar di rekaman videonya.

"Selamat Greyska Polii dan Apriyani Rahayu. Kami bangsa Indonesia luar biasa bangga sekali, Sekaligus terharu. Terima kasih atas karyamu kepada bangsa ini @greyspolii @r.apriyanig," tulis Annisa di akun Instagramnya.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

KADO UNTUK RI DAN MELAWAN RASA TRAUMA

Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih emas cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 nomor ganda putri. Mereka mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung 21-19 dan 21-15.

Greysia dan Apriyani/ Foto: AP Photo/Dita Alangkara

4. Kado HUT Kemerdekaan RI

Hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang, Bunda. Kemenangan yang diraih oleh Greysia dan Apriyani menjadi kado terindah untuk Indonesia.

Ucapan selamat pun diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bunda. Ia mengungkapkan rasa terima kasih serta rasa bangganya melalui laman Twitternya pada Senin (2/8/2021).

"Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo dalam pertandingan yang alot dan mendebarkan, siang ini," tulis Jokowi pada akun Twitternya.

"Kemenangan ini menjadi kado ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Selamat dan terima kasih, Greysia/Apriyani!" sambung Jokowi.

5. Melawan rasa trauma

Olimpiade Tokyo 2020 menjadi titik balik kehidupan Greysia Polii dalam dunia kariernya, Bunda. Ia sempat mengalami trauma untuk kembali ke lapangan setelah didiskualifikasi di Olimpiade London 2012.

Setelah didiskualifikasi, Greysia merasa ingin menyerah, tak berguna, dan ingin menghentikan kariernya di dunia bulutangkis, Bunda. Namun, ia pun melawan rasa traumanya dan kembali ke lapangan di Olimpiade Rio 2016.

Meski belum membawa kemenangan di Olimpiade Rio 2016, namun Greysia menerima kekalahannya dengan lapang dada karena ia merasa kalah secara terhormat.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda