TRENDING
Niat Berangkat untuk Kuliah, Pria Surabaya Jadi Tentara AS karena Tergiur Gaji Fantastis
Annisa Afani | HaiBunda
Sabtu, 07 Aug 2021 10:50 WIBAdalah Jovan Zachary Winarno, pria berusia 20 tahun asal Surabaya yang berhasil menjadi tentara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Bunda. Awalnya, Jovan mengaku bahwa dirinya tak mampu menggunakan Bahasa Inggris dengan lancar, lho.
"Enggak bisa berbicara (bahasa) Inggris," akunya, dikutip dari VOA Indonesia pada Jumat (6/8/2021).
Jovan sendiri memang lahir di AS dan memiliki kewarganegaraan negara tersebut, Bunda. Namun saat dirinya berusia sekitar 6 bulan, ia bersama keluarganya kembali ke Indonesia dan tinggal di Surabaya.
Sebetulnya, Jovan memiliki ambisi untuk melanjutkan pendidikan di AS. Oleh karena itulah dirinya memberanikan diri untuk terbang sendirian ke Los Angeles, California.
Saat menginjakkan kaki kembali di AS pada tahun 2018, Jovan mengaku bahwa saat itu ia masih belum bisa Bahasa Inggris sama sekali. Di sana lah ia baru mulai belajar secara perlahan.
"Dibilang lancar, juga enggak. Ya, lumayan lah," ujarnya dengan logat Jawa yang kental.
Saat-saat belajar berbahasa sebelum kuliah ini, Jovan mengaku bahwa ia ingin merasakan bekerja terlebih dahulu. Ia pun kemudian dibantu oleh teman ayahnya dan pindah ke Texas untuk bekerja sebagai pelayan restoran selama enam bulan.
Hingga pada suatu saat, Jovan mendapat informasi mengenai tentara di AS dari anak teman ayahnya. Informasi tersebut mengatakan bahwa ada banyak keuntungan yang diperoleh jika mau bergabung di dalamnya. Hal tersebut lah yang menjadi awal mula berubahnya jalan hidup Jovan.
"Awalnya enggak ada niatan sama sekali (masuk tentara). Setelah itu ada anaknya teman papa saya, dia tawarkan saya, kalau mau masuk tentara. Akhirnya saya masuk, setelah tahu ada banyak benefit-nya.""
"Akhirnya saya masuk (tentara) setelah tahu banyak benefitnya. Tunjangan buat sekolah, terus kesehatan, asuransi, dan lainnya" sambungnya.
Jovan Zachary Winarno juga menceritakan bagaimana respons keluarga saat tahu dirinya akan bergabung menjadi tentara Amerika Serikat melalui telefon. Jovan mengatakan bahwa keluarga kala itu terkejut dengan keputusannya itu.
"Awalnya (keluarga) kayak, 'Ngapain gitu masuk tentara?'" ungkap Jovan.
Ayahnya sendiri, Susanto Budi Winarno, mengaku bahwa keputusan Jovan tersebut amat berat untuk ia terima, Bunda. Katanya, itu terlalu berisiko, sehingga ia merasa khawatir.
Walau begitu, Susanto akui bahwa ia tak dapat melarang atau mengatur hidup Jovan. Ia ingin mendukung apa yang jadi keputusan putranya tersebut.
"Menurut saya itu terlalu berisiko. Tapi saya juga tidak bisa membatasi ya antara ruang gerak saya dan dia," ujar Susanto.
Berbekal dukungan orang tua, Jovan lantas mendaftarkan diri. Setelah itu, ia pun mengikuti pelatihan yang amat ketat selama kurang lebih 2 bulan.
Bersama 20 orang peserta lainnya, ia naik bus ke tempat pelatihan. Sesampai tujuan, ia dan yang lain diteriaki untuk segera turun dari bus oleh para pelatih, yakni tentara senior.
"Awalnya kaya santai gitu pas di bus, terus pas turun, ada satu (orang) pangkatnya Chief kalau enggak salah. (Dia) langsung teriak-teriak, 'Ayo turun! Ayo turun!'. Langsung kayak ngomong kotor gitu."
"Kayak dimarah-marahi," tambahnya.
Sebelum memulai pelatihan, seluruh peserta yang akan dilatih masing-masingnya mendapat waktu selama 1 menit. Ini harus mereka manfaatkan untuk menghubungi dan memberikan 'kata-kata terakhir' karena akan 'hilang' selama dua bulan mengikuti pelatihan.
Selama pelatihan berjalan, Jovan menceritakan bahwa dirinya harus bangun sekitar jam 4 pagi dan tidur pukul 10 malam. Ia pun kerap diberi tugas untuk jaga malam sekitar 2-4 jam.
Dalam kesempatan yang sama, Jovan mengaku bahwa pada awalnya ia merasa takut dan ragu atas pilihannya menjadi tentara. di benaknya, jika bergabung di dalamnya, maka ia akan turut andil dalam peperangan.
"Kalau sudah ke tentara, kan pasti, 'Oh perang ini.' Cuma kalau sudah ke sini, kalau sudah masuk ke tentara, sudah biasa gitu," ungkapnya.
Simak kisah selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.
Tonton juga cerita pemuda Surabaya jadi tentara AS, pernah hilang kontak berhari-hari dalam video berikut:
(AFN)
HILANG KONTAK BERHARI-HARI