Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Mistis Anak 14 Th Hilang di Gunung Guntur, 5 Hari 'Tersesat' di Kampung Jin

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 06 Oct 2021 17:55 WIB

Gunung Guntur
Gunung Guntur/ Foto: (Hakim Ghani/detikcom)

Hilangnya pendaki remaja bernama Gibran di Gunung Guntur, Jawa Barat, sempat heboh diperbincangkan publik karena berbau mistis. Selama lima hari dinyatakan hilang, Gibran ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat, Bunda. Remaja 14 tahun itu mengaku 'tersesat' di kampung jin. Bagaimana ceritanya?

Ini bermula ketika Gibran dan 13 orang temannya pergi naik Gunung Guntur pada Sabtu (18/9/2021). Gibran bersama 4 temannya naik terlebih dahulu untuk mendirikan tenda. Sepanjang perjalanan, Gibran rupanya sudah diperhatikan oleh makhluk tak kasat mata.

Meski melihat makhluk halus itu dengan nyata, Gibran mengaku dirinya memilih diam dan tak memberi tahu teman-temannya apa yang ia lihat sepanjang perjalanan.

Sepanjang perjalanan, ia terus merasa ada yang memperhatikan. Namun, lagi-lagi ia hanya menyimpannya sendiri tanpa beri tahukan ke temannya, Bunda.

Sesampainya di pos tiga, Gibran dan kawan-kawannya mendirikan tenda dan berbaring di sana. Ia menunggu kawannya dari bawah untuk naik ke atas hingga jam 11 malam. Di sela-sela menunggu, ia sempat buang air kecil di toilet yang ada di pos tiga.

Setelahnya, ia melanjutkan tidur di tenda. Tidurnya lelap, lagipula tidak ada perasaan aneh yang menyelimuti Gibran saat itu.

Anehnya, begitu bangun tidur, Gibran kaget dirinya tiba-tiba ada di sungai, Bunda. Gibran tidak merasa ada orang yang memindahkan. Begitu matanya terbuka, Gibran merasa pikirannya kosong. Ketika melihat sekitarnya, Gibran seperti berada di kampung, ramai, dan banyak orang berseliweran, Bunda.

"Terus ada ibu-ibu yang nyamperin, ngasih makan. Ya enggak diterima. Jadi sehari empat kali yang kasih makan," ungkap Gibran, dilansir kanal YouTube Prasodjo Muhammad.

Bagaimana cerita Gibran berusaha pergi dari kampung jin itu?

Simak kisah kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga tips usir nyamuk dari rumah melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



'TERSESAT' DI KAMPUNG JIN

Alam memperlihatkan foto anaknya Gibran yang hilang di Gunung Guntur, Garut.

Ayah Gibran menunjukkan foto anaknya/ Foto: Hakim Ghani

Gibran pun memutuskan untuk pergi dari kampung jin yang berada di pinggiran sungai itu. Segala upaya untuk pulang Gibran coba lakukan. Ia sudah berkeliling, tapi malah tak ketemu ujungnya, Bunda.

"Jadi mau naik bukit, enggak sampai-sampai," ungkapnya.

Selama tersesat, Gibran selalu menolak makanan yang ditawarkan padanya. Ia memegang teguh nasihat bahwa saat di gunung, lebih baik tidak terima apapun termasuk makanan, barang, dan sebagainya. Karena bisa jadi yang memberikan bukanlah manusia. Hmm.. percaya enggak percaya ya, Bunda?

Selama lima hari ia dinyatakan menghilang, Gibran merasa ia hanya menghabiskan waktu beberapa jam saja di sungai tersebut. Gibran tidak merasakan adanya waktu malam di sana. Gibran pun membuat bivak, tenda darurat dari dedaunan untuk berteduh karena di sekitar sungai turun hujan.

Di hari terakhir ia menghilang, Gibran mendengar azan. Ia bahkan mengaku ada jin Islam yang mengajaknya salat. Wujudnya putih dan bercahaya. Begitu diajak ke atas, ia disetop dan ditarik oleh sosok bapak-bapak (diduga makhluk halus juga) sampai terjatuh dan pingsan.

Setelah pingsan, barulah Gibran ditemukan Mang Ade, orang pintar yang mencari dia berhari-hari. Gibran berhasil ditemukan pada Jumat (24/9/2021) di Curug Cikoneng. Ia pun segera diselamatkan tim SAR yang turut mencari keberadaannya selama ini. Bagaimana cerita dari sudut pandang Mang Ade? Baca ceritanya di halaman berikut.

PENCARIAN GIBRAN

Mang Ade sosok yang menemukan bocah pendaki yang hilang di Gunung Guntur mendapat apresiasi dari Kapolres Garut.

Mang Ade/ Foto: Hakim Ghani

Mang Ade adalah orang yang pertama kali menemukan Gibran di Jurug Cikoneng. Ia bisa dibilang orang pintar yang dipercaya masyarakat di kampungnya lantaran bisa berinteraksi dengan sesuatu di dunia lain.

"Saya mencari Gibran, karena mendengar info dari masyarakat di sini. Saya meluncur ke atas, tempat nge-camp. Lalu, saya coba cari Gibran. Hilangnya Gibran saat itu hari Minggu, saya baru tahu info dan mencari Gibran keesokan harinya. Langsung saya mencari (Gibran) bertiga," katanya.

Mang Ade awalnya mencari Gibran di pos tiga, tempat ia berkemah. Ia sempat menyimpulkan saat itu ia sudah berada di Pamulangan.

"Di Pamulangan, saya ritual di situ. Ternyata anak ini sudah dilepaskan mengikuti aliran air. Saya ikuti aliran air itu, sampai 4 kali bolak-balik. Ternyata sudah tidak ada Gibrannya," ungkapnnya.

Malam Rabu, Mang Ade masih penasaran. Ia bertiga dengan rekannya kembali mencari Gibran di kawah Prupuy. Mereka berangkat dari jam setengah 5 sore hingga 4 pagi. Namun, Gibran belum kunjung ditemukan.

Mang Ade memutuskan untuk berangkat lagi ke atas gunung, ketiga kalinya, tapi hasilnya tetap nihil. Ade pun memutuskan untuk ritual di rumah satu hari satu malam.

Di malam Jum'at, Mang Ade melakukan ritual lagi dan dari hasil ritualnya, Gibran disebut sudah ada di curug Cikoneng, Bunda.

"Nah, saya minta 'syarat' ke ibunya Gibran. Jadi gimana ya, maklum mungkin lagi kalut jadi enggak ditanggapi. Saya bolak-balik mencari Gibran sama masyarakat di sini, pada akhirnya kita pakai modal sendiri. Jadi syaratnya yaitu harus ada paku bumi," ucapnya.

"Saya seyakin-yakinnya dengan izin dari Allah, dikasih petunjuk sampai ke situ langsung. Yakin kalau anak itu ada di situ. Jam 3 sore, jam 4 sore ke sana. Saya foto tempat-tempatnya foto di sana, Gibran belum ditemukan."

Mang Ade pun menancapkan paku bumi, lalu ia melakukan ritual dan akhirnya Gibran berhasil ditemukan. Gibran saat ditemukan masih diam, celingak-celinguk. Begitu diberi air minum, akhirnya ia sadar.


(aci/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda