Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Duh! 95 Persen Kasus COVID-19 di AS adalah Omicron Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 07 Jan 2022 18:02 WIB

covid-19 omicron variant vaccination concept
Ilustrasi Omicron/Foto: Getty Images/iStockphoto/Teka77

Selama dua tahun terakhir, virus Corona telah menarik perhatian masyarakat dunia, Bunda. Bukan hanya lantaran penularannya yang cepat, virus ini juga selalu bermutasi dan menciptakan varian baru yang lebih berbahaya.

Salah satu varian COVID-19 yang akhir-akhir ini muncul adalah varian Omicron. Ya, varian yang berasal dari Afrika Selatan ini juga mulai memasuki berbagai wilayah termasuk Indonesia dan Amerika Serikat.

Varian Omicron saat ini bahkan disebut-sebut menjadi varian paling besar di hampir seluruh kasus berurutan yang terjadi di Amerika Serikat. Infeksi besar-besaran ini pun mengancam dan membebani rumah sakit.

Dilihat dari laman CNBC, Omicron mewakili 95 persen dari kasus COVID-19 yang adi di Amerika Serikat selama minggu akhir sebelum tahun baru. Sementara itu, varian berbahaya lain yang dahulu sempat mendominasi, yakni Delta, kini hanya tinggal 4,6 persen.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), secara teratur mengumpulkan spesimen virus penyebab COVID-19 dan menganalisis urutan genetik untuk mengidentifikasi varian baru, Bunda. Tak hanya itu, CDC juga menentukan strain virus mana yang beredar di AS.

Sebelumnya, pada Desember 2021, varian Omicron di AS hanya sekitar 1 persen, sedangkan Delta 99 persen. Namun, hanya dalam hitungan minggu rekor itu telah berubah.

Pada hari Selasa (4/1/2022), Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa orang yang divaksinasi lengkap, terutama yang telah menerima booster, sangat terlindungi dari penyakit parah bahkan varian Omicron.

"Anda masih bisa terkena COVID-19, tetapi sangat tidak mungkin, sangat tidak mungkin, Anda akan menjadi sakit parah," kata Biden tentang orang-orang yang telah vaksinasi.

"Kami melihat kasus Covid-19 di antara tempat kerja yang divaksinasi di seluruh Amerika, termasuk di sini di Gedung Putih, tetapi jika Anda divaksinasi dan ditingkatkan, Anda sangat terlindungi," sambungnya kemudian.

Banner Blak-Blakan Mommy ASF Layangan Putus

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris, telah menemukan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna sekitar 10 persen mampu mencegah Omicron. Namun, dosis yang lengkap masih cukup untuk perlindungan.

Di sisi lain, dosis booster memberikan perlindungan terbaik hingga 75 persen, Bunda. Pejabat kesehatan masyarakat di AS telah mengamati dengan cermat data dari Inggris karena gelombang Omicron dimulai di Inggris beberapa minggu sebelum melanda AS.

Tak hanya itu, Biden juga mengatakan bahwa orang-orang yang tidak vaksinasi harus waspada dengan penyebaran varian Omicron yang sangat cepat ini, Bunda. Mereka yang terpapar juga akan memiliki penyakit yang lebih parah.

Sementara itu, sebuah studi menjelaskan bahwa Omicron menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih rendah, Bunda. Klik baca halaman berikutnya.

Bunda, saksikan juga video IDAI ungkap anak dengan diabetes boleh terima vaksin COVID-19 berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PENELITIAN TENTANG OMICRON

OMICRON was named as a concerning variant of COVID-19 in November 2021.

Ilustrasi Omicron/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Thomas Faull

Sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong menemukan bahwa infeksi paru-paru dari Omicron secara signifikan lebih rendah daripada virus aslinya, Bunda. Namun, varian Omicron bereplikasi jauh lebih cepat di saluran udara manusia.

Kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Susan Hopkins, memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti tentang tingkat keparahan Omicron itu sendiri. Bukan tanpa alasan, Omicron adalah varian baru yang ternyata juga mulai menjangkau kelompok yang lebih rentan seperti orang tua.

Gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron memang ringan dan masih bisa diatasi. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah memperingati agar masyarakat tidak menganggap Omicron sebagai varian ringan karena orang yang terinfeksi sejauh ini berada dalam kelompok usia yang jauh lebih muda dan umumnya memiliki kesehatan yang sangat baik.

Berkat varian Omicron, ruang rawat inap di AS pun meningkat. Kini, sekitar 98.000 orang Amerika dirawat di rumah sakit karena COVID-19.

Para ilmuwan di Afrika juga turut melakukan berbagai macam penelitian untuk melihat sejauh mana perkembangan Omicron, Bunda.

Sebuah penelitian kecil dari Afrika Selatan, yang pertama kali memperingatkan dunia tentang Omicron pada bulan November, menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian tersebut mungkin telah meningkatkan perlindungan kekebalan terhadap Delta.

Sementara itu artis cantik Bunga Zainal kini tengah berada di AS, Bunda. Ia pun mengungkap kebenaran tentang virus Omicron yang ada di sana. Simak di laman berikutnya, ya.

BUNGA ZAINAL UNGKAP OMICRON SEPERTI FLU BIASA DI AS

Bunga Zainal Liburan ke AS

Bunga Zainal/Foto: Instagram

Bunga Zainal dan keluarganya memutuskan untuk menghabiskan waktu berlibur di Amerika Serikat, Bunda. Melihat hal ini, istri Sukhdev Singh ini pun langsung mendapatkan banyak pesan di akun Instagram-nya.

Banyak orang tahu kalau keadaan COVID-19 di Amerika Serikat sedang berada dalam puncaknya, Bunda. Lantas, banyak orang yang mempertanyakan kebenaran tentang penyebaran virus Omicron di Amerika Serikat.

Menurut Bunga Zainal, berita tentang jumlah pasien COVID-19 di Amerika benar adanya. Ia bahkan mengungkap kalau per harinya ada sekitar 1 juta tambahan kasus. Meski begitu, Bunga mengaku kalau orang-orang di AS hanya menganggap varian Omicron sebagai flu biasa saja.

"Yes bund di sini kasusnya tinggi banget, apalagi di NY perharinya 1 juta lebih yang kena! Tapi di sini virus Omicron dianggap seperti flu biasa aja," tulis Bunga di Insta Stories.

Bukan tanpa alasan, ternyata Omicron dianggap flu biasa karena memang gejala yang ditimbulkan mirip seperti flu pada umumnya. Gejala ini termasuk ke dalam kategori yang ringan, Bunda.

"Karena cuma batuk pilek dan tenggorokan kayak kering dan dianggap ringan banget gejalanya," jelas Bunga.

Bunga memaparkan kalau obat yang dibutuhkan untuk melawan Omicron adalah vitamin dan obat batuk. Karantina yang dilakukan bahkan hanya sekitar 5 hari.

"Bahkan obatnya cuma minum vitamin dan obat batuk pilek yang ada di Pharmacy dan karantina 5 hari aja udah negatif dan boleh keluar tapi harus pakai masker," ungkap wanita 34 tahun ini.

Meski begitu, Bunga mengungkap kalau ketersediaan masker di Amerika bisa dibilang sangat langka. Ia bahkan terpaksa berkeliling kota demi mencari masker.

"Cuma selama kasus omicron naik masker susah banget di sini, cari antigen susah banget pada habis, well kalian kalo mau liburan ke mana aja tips dari aku stock masker dan antigen sendiri dari Jakarta karena di New York aja pada habis dan aku muter cari ketemu tapi gak boleh beli banyak."


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda