TRENDING
Curhat Karyawan USAID Asal Indonesia usai Tempat Kerjanya Ditutup Donald Trump
Mutiara Putri | HaiBunda
Sabtu, 08 Feb 2025 09:40 WIBBelum lama ini ramai diberitakan ratusan pekerja unjuk rasa di luar gedung Capitol Amerika Serikat pada Rabu (5/2/2025). Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas ditutupnya United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat.
Protes ini ditujukan langsung kepada Presiden Donald Trump serta penasihat politiknya, Elon Musk. Keduanya memutuskan untuk meminta seluruh karyawan USAID dirumahkan dan menarik kembali personel yang bekerja di luar negeri.
Tidak hanya oleh masyarakat Amerika Serikat, rasa ketidakadilan juga dirasakan oleh beberapa diaspora Indonesia yang tinggal di AS, Bunda.
Cerita diaspora Indonesia soal penutupan USAID
Kartini (bukan nama sebenarnya) merupakan diaspora Indonesia yang menjadi warganegara Amerika Serikat. Melansir dari akun Instagram @voaindonesia, Kartini disebut telah bekerja di USAID selama tiga tahun.
Usai mendengar kabar penutupan ini, Kartini merasa sangat sedih karena harus meninggalkan tempatnya bekerja. Padahal, ia sangat senang membantu orang.
"Saya sedih sekali karena saya senang kerja ini, bantu orang itu senang. Dari dahulu sekolah setengah mati biar bisa bantu orang," ungkapnya menilik dari akun Instagram yang sama pada Jumat (7/2/2025).
"Saya waktu itu bekerja sama bisa membantu proyek yang kerja sama dengan Unilever tentang bank sampah di Indonesia," sambungnya.
Selain Kartini, ada pula George yang bekerja sebagai kontraktor di USAID. Ia merupakan diaspora Indonesia yang bermigrasi ke AS ketika masih kecil.
George mengungkap alasan orang tua membawanya ke Amerika agar ia bisa memiliki hidup yang lebih baik. Namun, penutupan USAID membuatnya mengalami hal serupa.
"Saya anggap saya orang Indonesia-Amerika. Saya bermigrasi ke AS ketika masih sangat kecil dari negara yang alami banyak kesulitan ekonomi, orang tua saya membawa saya ke AS agar bisa memiliki kehidupan yang lebih baik," tuturnya.
"Dan 20 tahun kemudian kami alami hal yang sama seperti yang dialami banyak negara berkembang," tambah George.
Lebih lanjut, George menyebut ia sudah mengajukan tunjangan pengangguran padahal baru saja lulus kuliah dua tahun yang lalu. Ia pun menyalahkan Donald Trump dan Elon Musk atas apa yang terjadi.
"Saya bahkan sudah ajukan tunjangan pengangguran minggu ini, ini konyol. Saya baru lulus kuliah selama dua tahun dan saya sudah ajukan tunjangan pengangguran. Ini bukan AS yang dijanjikan Trump, justru sebaliknya. Dan ini karena Elon Musk," ujarnya.
Pada Senin (3/1/2025), Elon Musk umumkan USAID akan ditutup dengan persetujuan Presiden Donald Trump. Musk menyebut USAID 'tidak bisa diperbaiki lagi', Bunda.
Setidaknya ada 10 ribu staf USAID di Amerika dan negara lain yang harus dirumahkan. Padahal, pada tahun 2023 USAID berhasilĀ memberikan dana bantuan sebesar US$72 miliar atau setara dengan Rp1,1 kuadriliun ke seluruh dunia.
Lantas, seperti apa pidato Donald Trump tentang USAID ini, Bunda? Baca terus, ya.
(mua/som)
Donald Trump dan Elon Musk tutup USAID