Amoxicillin untuk obat anak

Bundapedia

Amoxicillin

Kinan   |   Haibunda

Antibiotik dikenal sebagai salah satu obat yang diresepkan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Namun sayangnya, banyak penggunaan antibiotik yang belum tepat. Terutama penggunaan antibiotik amoxicillin nih, Bunda.

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Mengutip laman rsnas.kulonprogokab.go.id, antibiotik tidak bekerja melawan infeksi virus seperti flu, pilek, sakit tenggorokan, gondok, bronkhitis.

Nah, perlu Bunda tahu nih, jika salah menggunakan antibiotik untuk mengobati virus bisa membahayakan tubuh. Mengapa? Hal ini karena setiap kali antibiotik diambil virus tidak akan ada pengaruhnya. Sebaliknya, terjadi peningkatan kekebalan bakteri terhadap antibiotik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut dr.Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, antibiotik terbagi dalam berbagai jenis. "Antibiotik menjadi obat yang ampuh bila penggunaannya tepat sasaran. Artinya, obat yang diberikan sesuai dengan jenis bakteri yang menyerang tubuh anak," ungkap dokter spesialis anak purna waktu di RS Hermina Jatinegara ini.

Terkait penggunaan antibiotik amoxicillin, dosis dan cara minum yang tepat sangat penting. Itu sebabnya harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya pada anak.

Amoxicillin

Dikutip dari Healthline, antibiotik amoxicillin biasanya diberikan saat seseorang mengalami infeksi bakteri.

Ketika dokter meresepkan amoxicillin untuk Si Kecil, pastikan Bunda mengikuti anjuran dan termasuk aturan cara minumnya. Dosis masing-masing anak dapat berbeda. Hal itu dipengaruhi banyak faktor, termasuk usia, berat badan anak, jenis infeksi dialami dan lain sebagainya. 

Jika dikonsumsi dengan tidak tepat, antibiotik mungkin jadi tidak efektif alias tidak dapat mengobati infeksi anak sepenuhnya. Infeksi yang terjadi bisa semakin parah atau bahkan kambuh kembali nantinya.

Selain itu, kekeliruan cara minum amoxicillin juga dapat memicu resistensi terhadap obat. Ini berarti antibiotik tersebut berpotensi tidak bisa lagi bekerja secara maksimal untuk mengobati infeksi di kemudian hari.

Jadi untuk membantu mencegah masalah ini terjadi, pastikan Bunda memberikan anak seluruh pengobatan dengan amoxicillin seperti yang ditentukan oleh dokter.

Amoxicillin untuk obat anakAmoxicillin untuk obat anak/ Foto: iStockphoto

Pada umumnya, amoxicillin diresepkan untuk dosis tertentu dengan pesan harus diminum sampai habis, bahkan jika gejala sakit yang dialami oleh anak sudah tampak membaik. 

Terkait hal ini, Jeshika menjelaskan bahwa sebenarnya penggunaan antibiotik bukan harus dihabiskan, Bunda. Namun, lebih pada jangka waktunya. 

"Dokter biasanya meminta pasien untuk menghabiskan antibiotik bila memang perlu diminum dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, 21 obat antibiotik diminum 3 kali sehari untuk jangka waktu 7 hari. Sehingga keluarlah kata-kata 'harus habis'."

Penggunaan amoxicillin 

Antibiotik amoxicillin digunakan untuk menghentikan pertumbuhan jenis bakteri tertentu. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit dan saluran kemih.

Seperti semua antibiotik, amoxicillin hanya boleh digunakan untuk infeksi bakteri. Amoxicillin tidak akan mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu.

Obat ini tersedia sebagai obat generik dalam bentuk kapsul, tablet, tablet kunyah, dan bubuk untuk suspensi cair. 

Dosis antibiotik amoxicillin untuk anak

Seperti disebutkan sebelumnya, pemberian dosis antibiotik amoxicillin untuk anak bisa berbeda-beda pada tiap individu. Biasanya bergantung pada indikasi, diagnosis, dan kondisi anak. 

Konsumsi terlalu banyak antibiotik amoxicillin berisiko dapat menyebabkan efek berbahaya pada anak, termasuk kerusakan ginjal atau gagal ginjal. Risiko efek ini menjadi salah satu alasan lain mengapa orang tua harus mengikuti petunjuk dosis dari dokter.

Jika Bunda merasa anak mengonsumsi terlalu banyak amoxicillin, segera hubungi dokter. Gejala overdosis amoxicillin dapat meliputi mual muntah, diare, dan sakit di punggung bagian bawah.

Amoxicillin untuk obat anakAmoxicillin untuk obat anak/ Foto: iStockphoto

Efek samping amoxicillin

Seperti kebanyakan obat, amoxcillin juga memiliki efek samping. Efek samping umum dari konsumsi amoxicillin di antaranya mual muntah, rasa tidak nyaman di perut dan diare. 

Selain itu, amoxicillin juga dapat menyebabkan efek samping yang serius. Jika mengalami salah satu dari efek samping ini, segera hubungi dokter anak:

  • Kotoran berair dan berdarah, dengan atau tanpa kram perut
  • Reaksi alergi yang parah, dengan gejala seperti pembengkakan pada lidah dan tenggorokan, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya
  • Ruam kulit yang parah
  • Kulit dan bagian putih mata tampak menguning (ini bisa menjadi tanda masalah pada organ hati)
  • Noda coklat, kuning, atau abu-abu pada gigi anak Anda
  • Pendarahan dan memar yang tidak biasa

Interaksi obat

Sebelum anak mulai mengonsumsi amoxicillin, beri tahu dokter tentang jenis obat, vitamin, atau produk kesehatan apa pun yang saat ini sedang dikonsumsi oleh anak. 

Beberapa zat tertentu diketahui dapat berinteraksi dengan amoxicillin. Interaksi ini berupa efek yang dapat merugikan atau menghambat kerja obat dengan baik. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan amoxicillin termasuk antibiotik lain seperti doksisiklin dan minosiklin.

Kondisi kesehatan anak yang perlu diperhatikan

Jika anak memiliki kondisi kesehatan tertentu, pemberian antibiotik amoxicillin mungkin sebaiknya tidak perlu diberikan. 

Jangan lupa juga beri tahu dokter jika anak memiliki kondisi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terkait dengan penggunaan amoxicillin. Contoh kondisi tersebut antara lain:

  • Riwayat reaksi alergi terhadap amoxicillin atau jenis penisilin lainnya
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit sistem pencernaan, termasuk kolitis
  • Asma
Amoxicillin untuk obat anakAmoxicillin untuk obat anak/ Foto: iStockphoto

Aturan minum amoxicillin

Dikutip dari Kids Health, ada beberapa aturan minum antibiotik amoxicillin yang sebaiknya diterapkan untuk anak. Berikut ulasannya:

  1. Berikan anak amoxicillin pada anak hanya dalam anjuran dokter. Minum obat sampai habis, bahkan jika anak sudah tampak sembuh dan gejala sakitnya membaik. Jangan hentikan konsumsi amoxicillin lebih awal dari resep dokter.
  2. Selalu minumkan anak obat amoxicillin pada waktu yang sama setiap hari, persis seperti yang dikatakan dokter atau apoteker. Pilih waktu yang mudah bagi Bunda supaya tidak terlewat dosisnya.
  3. Jika antibiotik yang diberikan berbentuk tablet kunyah, pastikan anak sudah dapat mengunyahnya dengan baik dan hancur menyeluruh sebelum ditelan. Jika tidak, Bunda dapat menghancurkan tablet terlebih dahulu sebelum diberikan pada Si Kecil.
  4. Apabila diberikan antibiotik dalam bentuk cair, kocok botol dengan baik sebelum memberikan setiap dosis kepada anak. Ukur dosis dengan sendok atau pipet khusus supaya lebih akurat. 

Apa yang harus dilakukan jika melewatkan satu dosis?

Jika dalam suatu waktu Bunda sedang sibuk hingga melewatkan satu dosis amoxicillin untuk anak, jangan panik dulu, ya. Segera berikan dosis yang terlewat setelah Bunda ingat.

Tetapi apabila sudah hampir tiba waktu untuk dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Berikan dosis yang berikutnya pada waktu yang teratur.

Jangan beri Si Kecil dua dosis untuk mengganti satu dosis yang terlewat alias menjadi dobel. Dikhawatirkan ini justru akan memberi dampak buruk bagi kesehatan anak.

Demikian serba-serbi konsumsi obat antibiotik amoxicillin untuk anak yang penting Bunda ketahui. Pada intinya, amoxicillin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan bukan virus. 

Konsumsi amoxicillin sangat penting mengikuti dosis dan aturan minum dari dokter, terutama untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Ingat, habiskan antibiotik meskipun anak sudah tampak membaik dari gejala sakitnya ya, Bunda. 

Simak informasi mengenai antibiotik untuk pengobatan batuk pilek, klik video di bawah ini:

Topik Terkait

Kesehatan Anak

HIGHLIGHT