

Bundapedia
Afterpains Postpartum
Annisa Karnesyia | Haibunda
Afterpains postpartum adalah salah satu keluhan yang sering dialami setelah melahirkan. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), afterpains merupakan istilah lain dari kram.
Setelah melahirkan, Bunda akan merasakan rahim berkontraksi dan rileks saat menyusut kembali ke ukuran normal. Hal tersebut mungkin terasa seperti kram menstruasi atau bahkan kontraksi persalinan.
ACOG menjelaskan, afterpains lebih sering terjadi pada perempuan yang pernah melahirkan sebelumnya. Bagi kebanyakan Bunda, afterpains terasa paling nyeri pada minggu pertama setelah melahirkan. Nyeri dapat terasa hingga enam minggu di mana rahim kembali ke ukuran semula.
Kondisi ini juga sering terjadi di beberapa hari pertama menyusui. Proses menyusui merangsang pelepasan hormon oksitosin yang dapat memicu kontraksi rahim.
Penyebab afterpains postpartum
Selain karena perubahan rahim, afterpains postpartum juga dapat terjadi karena penyebab lainnya, Bunda. Berikut beberapa penyebabnya, seperti melansir dari laman Parents:
1. Sembelit
Kram pasca persalinan juga bisa disebabkan oleh sembelit. Kondisi ini dapat dipicu karena perubahan hormonal, kurang asupan serat, dehidrasi, kurang gerak, atau efek obat anastesi pada persalinan caesar.
2. Proses penyembuhan operasi caesar
Rasa tidak nyaman yang dirasakan di luka bekas operasi caesar juga dapat menimbulkan nyeri dan kram. Afterpains setelah operasi caesar adalah hal yang wajar terjadi di beberapa hari pertama pasca persalinan.
3. Infeksi
Meski jarang terjadi, infeksi dapat Bunda alami usai melahirkan. Infeksi ini bisa menimbulkan afterpains. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak seperti nyeri setelah melahirkan lainnya, nyeri dan kram akibat infeksi mungkin tidak berhubungan dengan proses persalinan. Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan radang usus buntu bisa menjadi pemicunya.
![]() |
Penanganan afterpains postpartum
Afterpains setelah melahirkan yang terjadi akibat perubahan rahim adalah hal normal. Tidak ada pengobatan yang dapat mencegahnya. Tetapi, Bunda dapat mengurangi nyeri dan kram agar lebih nyaman menjalani aktivitas.
Dikutip dari Healthline, berikut penanganan afterpains postpartum:
1. Konsumsi obat pereda nyeri
Konsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, dapat mengurangi afterpains. Sebelum mengonsumsinya, pastikan Bunda sudah konsultasi terlebih dulu ke dokter ya. Pada kondisi afterpain yang sangat menyakitkan, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri jangka pendek yang sedikit lebih kuat.
2. Menggerakkan tubuh
Menggerakkan tubuh bisa mengurangi nyeri pasca persalinan. Cara ini juga ampuh mengatasi rasa tidak nyaman akibat sembelit. Cobalah untuk berjalan-jalan kecil saat tubuh sudah mulai kuat untuk meringankan sakit setelahnya.
3. Relaksasi
Bunda juga dapat mencoba relaksasi untuk mengurangi nyeri. Cobalah lakukan latihan pernapasan saat merasakan nyeri. Cara ini tak hanya mampu meminimalisasi nyeri, tetapi juga membuat Bunda tenang.
4. Jangan menahan buang air
Nyeri afterpains bisa dicegah dengan menjaga kandung kemih tetap kosong. Artinya, Bunda tidak disarankan untuk menahan buang air kecil.
5. Konsumsi makanan tinggi serat dan tetap terhidrasi
Perubahan gaya hidup bisa dilakukan usai melahirkan untuk meringankan nyeri. Misalnya, perbanyak lah konsumsi makanan tinggi serat dengan banyak makan buah dan sayuran, serta minum lebih banyak air. Para ahli menyarankan ibu menyusui minum setidaknya 13 gelas per hari agar tetap terhidrasi.
Kapan harus ke dokter?
Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami afterpains yang hebat, terus-menerus, dan tidak teratasi dengan minum obat atau mengubah kebiasaan. Nyeri yang hebat bisa menandakan adanya komplikasi serius, seperti infeksi dan perdarahan.
Gejala penyerta lain yang juga perlu mendapatkan penanganan dari dokter di antaranya seperti:
- Perdarahan vagina yang berlebihan atau berwarna merah cerah
- Demam dan/atau sakit kepala
- Mual dan/atau muntah
- Nyeri yang parah, menetap, atau memburuk
- Muncul kemerahan, kulit tegang, keluar cairan atau bengkak di sekitar operasi caesar atau sayatan perineum
- Keputihan tidak normal, seperti berbau tidak sedap dan gatal di area vagina
- Nyeri dada atau kesulitan bernapas
Dalam waktu tiga minggu setelah melahirkan, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan. ACOG merekomendasikan kunjungan pasca persalinan kedua dilakukan selambat-lambatnya 12 minggu setelah melahirkan. Pastikan Bunda menceritakan keluhan yang dirasakan pada dokter selama kunjungan ini ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TAHUKAH BUNDA
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda