Ilustrasi janin atau air ketuban

Bundapedia

Oligohidramnion

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Oligohidramnion merupakan sebuah kondisi ketika Bunda hamil memiliki cairan ketuban yang rendah, atau kekurangan cairan ketuban selama kehamilan. Penyedia layanan kesehatan Bunda biasanya akan mendiagnosis cairan ketuban rendah menggunakan USG.

Oligohidramnion dapat menyebabkan komplikasi kehamilan atau menjadi tanda kondisi kesehatan lain yang mendasarinya.

Apa yang dimaksud dengan oligohidramnion?

Oligohidramnion terjadi selama kehamilan ketika cairan ketuban seorang Bunda hamil lebih rendah dari yang diharapkan untuk usia kandungan bayi Bunda tersebut. Cairan ketuban adalah cairan seperti air yang mengelilingi bayi Bunda di dalam rahim Bunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Cairan ketuban akan melindungi bayi Bunda dari infeksi dan kompresi tali pusat serta melindungi gerakan mereka saat berada di dalam rahim. Cairan ketuban juga membantu mengembangkan sistem pencernaan dan pernapasan bayi di dalam kandungan, serta mengatur suhu tubuhnya.

Menurut Cleveland Clinic, cairan ketuban yang terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi atau menjadi tanda dari kondisi kesehatan lain yang mendasarinya. Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan bayi atau menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

Seberapa umum oligohidramnion?

Kondisi di mana cairan ketuban terbilang rendah rata-rata memengaruhi sekitar 4 persen Bunda yang hamil. Kondisi ini paling umum ditemui dalam tiga bulan terakhir kehamilan. Selain itu, angka ini meningkat menjadi sekitar 12 persen pada Bunda hamil yang melewati batas waktu melahirkan karena tingkat cairan ketuban akan menurun setelah 40 minggu kehamilan.

Berapa banyak cairan ketuban yang dimiliki selama kehamilan?

Hal ini akan tergantung pada berapa minggu usia kehamilan Bunda. Bunda mulai memproduksi cairan ketuban sekitar 12 hari setelah pembuahan. Jumlah cairan ketuban yang Bunda hasilkan akan meningkat hingga mencapai puncaknya pada usia kehamilan 36 minggu. Setelah itu, kadar cairan ketuban Bunda akan mulai berkurang.

Apa penyebab paling umum dari oligohidramnion?

Ilustrasi Ibu Hamil BekerjaIlustrasi Oligohidramnion/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Beberapa faktor dapat menyebabkan cairan ketuban menjadi rendah, seperti:

  • Anomali kongenital yang memengaruhi ginjal atau saluran kemih bayi Bunda
  • Masalah dengan plasenta Bunda
  • Lebih dari dua minggu melewati tanggal jatuh tempo melahirkan Bunda
  • Hipertensi atau preeklampsia
  • Penyakit kencing manis atau diabetes
  • Dehidrasi
  • Ketuban pecah dini sebelum persalinan
  • Sindrom transfusi kembar-ke-kembar

Apa saja tanda-tanda Bunda mengalami cairan ketuban rendah?

Bunda mungkin tidak tahu atau tidak menyadari bahwa memiliki cairan ketuban yang rendah atau terlalu sedikit. Namun, dokter mungkin akan mulai mencurigainya jika Bunda memiliki tanda-tanda berikut ini:

  • Bunda mengeluarkan cairan dari vagina
  • Rahim Bunda berukuran kecil
  • Bunda tidak merasa bayi cukup bergerak
  • Berat badan Bunda tidak bertambah

Bunda juga berisiko tinggi mengalami kekurangan cairan ketuban jika pernah mengalami kekurangan cairan ketuban pada kehamilan sebelumnya.

Apa saja komplikasi dari oligohidramnion?

Kondisi kekurangan cairan ketuban pada enam bulan pertama kehamilan biasanya lebih berbahaya bagi bayi yang sedang Bunda kandung dan berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi ini dapat meliputi:

  • Cacat yang disebabkan oleh kompresi di rahim Bunda
  • Kelahiran prematur 
  • Keguguran 
  • Lahir mati 
  • Infeksi dapat terjadi jika Bunda pecah ketuban lebih awal

Jika Bunda didiagnosis dengan oligohidramnion pada trimester terakhir (minggu 28 hingga 40) kehamilan, komplikasi dapat meliputi:

  • Kompresi tali pusat
  • Pembatasan pertumbuhan janin
  • Masalah sistem pernapasan atau paru-paru yang kurang berkembang
  • Meningkatnya risiko persalinan sesar 
  • Perlu untuk persalinan lebih awal
  • Peningkatan risiko infeksi jika ketuban pecah terlalu dini

Bagaimana oligohidramnion didiagnosis?

Jika Bunda memiliki tanda-tanda kekurangan cairan ketuban, penyedia layanan kesehatan Bunda akan mengukur jumlah cairan ketuban di rahim Bunda menggunakan USG. Jika jumlah cairan kurang dari jumlah yang disarankan untuk usia kehamilan janin, kemungkinan besar Bunda mengalami oligohidramnion.

Ada dua cara untuk mengukur banyaknya cairan ketuban di dalam rahim: indeks cairan ketuban (AFI) atau kantong vertikal maksimum (MPV).

Apa saja pengobatan dan perawatan untuk oligohidramnion?

Hal ini akan bergantung pada berapa usia kandungan dan jika Bunda telah didiagnosis dengan komplikasi kehamilan lainnya selain dari masalah kurangnya cairan ketuban. Jika usia kandungan sudah mendekati jangka waktu penuh, atau setelah 37 minggu kehamilan, penyedia layanan kesehatan Bunda mungkin memutuskan bahwa menginduksi persalinan lebih awal adalah pilihan paling aman untuk bayi.

Dokter mungkin akan memantau Bunda lebih dekat dengan kunjungan prenatal ekstra, USG, tes non-stres, dan profil biofisik.

Bagaimana cara mencegah oligohidramnion?

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Oligohidramnion/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Sayangnya, tidak ada hal-hal spesifik yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah oligohidramnion. Hadiri semua pemeriksaan pranatal dan jujurlah dengan dokter kandungan tentang gejala dan riwayat kesehatan Bunda.

Mengetahui apakah Bunda berisiko mengalami kekurangan cairan ketuban adalah kesempatan terbaik untuk merawat kondisi tersebut.

Bisakah bayi selamat dari oligohidramnion?

Jangan khawatir, kemungkinan besar bayi Bunda akan lahir dengan sehat dan bahagia. Cairan ketuban yang rendah bisa menjadi masalah serius, tetapi dalam banyak kasus, hal ini sangat bisa diobati.

Bisakah air minum meningkatkan cairan ketuban?

Hal ini mungkin bisa dilakukan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air putih dapat membantu meningkatkan kadar cairan ketuban pada Bunda yang sedang hamil. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang meningkatkan asupan air sebagai pengobatan untuk oligohidramnion.

Kapan harus menemui dokter?

Hubungi dokter kandungan Bunda jika Bunda mengalami hal-hal berikut:

  • Kebocoran cairan ketuban dalam jumlah besar dari vagina
  • Pendarahan vagina
  • Kram atau nyeri panggul
  • Kontraksi 
  • Merasa bayi Bunda kurang banyak bergerak

Cairan ketuban rendah atau oligohidramnion adalah kondisi yang berpotensi serius. Ini dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan yang sedang Bunda jalani dan memengaruhi pertumbuhan bayi Bunda di dalam rahim.

Namun, cobalah untuk tetap tenang dan jangan terlalu khawatir, karena mayoritas Bunda yang didiagnosis dengan kondisi kekurangan cairan ketuban akan terus memiliki bayi yang sehat.

Dokter akan memantau Bunda dengan cermat dan bekerja sama dengan Bunda untuk menentukan rencana perawatan yang paling aman. Menghadiri semua kunjungan prenatal dan menceritakan gejala kehamilan Bunda kepada dokter kandungan adalah cara terbaik untuk mendeteksi potensi masalah.

[Gambas:Video Haibunda]



Topik Terkait

Trimester 1

Trimester 2

Trimester 3

HIGHLIGHT