Listeriosis adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes. Gejalanya meliputi demam, menggigil, dan sakit kepala. Bunda hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah umumnya memiliki risiko terbesar untuk terkena infeksi parah.
Perawatan dan pengobatan mungkin di antaranya termasuk antibiotik. Bunda dapat mencegah infeksi listeriosis dengan mencuci dan memasak makanan secara menyeluruh.
Apa itu listeriosis?
Menurut Kamus Kemenkes RI, listeriosis adalah penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri Listeria monocytogenes. Penyakit ini diawali dengan penyebaran bakteri ke seluruh tubuh dan mungkin melibatkan sistem saraf pusat, jantung, mata, atau organ tubuh lainnya.
Listeria monocytogenes banyak ditemukan di alam, terutama di tanah, air tanah, vegetasi yang membusuk, dan kotoran hewan.
Kebanyakan orang terkena listeriosis karena makan makanan yang terkontaminasi. Masa inkubasi listeriosis (waktu antara Bunda pertama kali terinfeksi dan ketika Bunda pertama kali menunjukkan gejala) biasanya bisa bervariasi. Biasanya akan membutuhkan waktu satu hingga dua minggu, tetapi bisa sesingkat beberapa hari atau selama tiga bulan.
Nama lain untuk listeriosis termasuk L. monocytogenes dan listeria.
Gejala-gejala yang menyertai listeriosis
Seseorang yang terserang listeriosis biasanya mengalami:
- Sakit kepala
- demam
- nyeri otot
- pusing
- sakit perut
- muntah dan diare
Jika infeksi menyebar ke sistem saraf, maka akan terjadi gejala seperti:
- sakit kepala
- leher kaku
- kehilangan keseimbangan
- kebingungan
- penurunan kesadaran
- kejang-kejang
Jika menyerang otak, maka listeriosis dapat menimbulkan stroke. Jika menginfeksi Bunda yang sedang hamil biasanya Bunda hamil akan mengalami gejala yang ringan seperti gejala flu dan infeksi Listeria monocytogenes selama kehamilan dapat menyerang janin sehingga menyebabkan keguguran, atau kematian bayi.
Listeriosis juga bisa ditularkan oleh Bunda hamil ke bayinya sejak dalam kandungan ataupun saat bayi baru lahir. Gejala listeriosis pada bayi baru lahir meliputi:
- Demam
- Muntah
- Menangis terus menerus
- Kesulitan bernapas (napas cepat, napas pendek dan mengi)
- Tidak ada minat untuk menyusu
Dalam makanan apa listeria ditemukan?
Makanan yang terkontaminasi adalah penyebab paling umum dari infeksi listeriosis. Menurut Cleveland Clinic, beberapa jenis makanan yang paling umum dapat menyebabkan listeriosis meliputi:
- Hot dog atau makanan daging olahan
- Daging deli
- Sayuran segar
- Buah-buahan segar, terutama melon
- Produk susu atau pun jus yang tidak dipasteurisasi (disterilkan untuk membunuh bakteri)
Makanan-makanan di atas ini memiliki risiko kontaminasi L. monocytogenes paling tinggi. Namun, listeriosis dapat memengaruhi hampir semua makanan apa pun yang tidak diolah atau disiapkan dengan benar.
Bakteri L. monocytogenes unik dan berbeda dari banyak penyakit bawaan makanan lainnya. Bakteri L. Monocytogenes bertahan dan bahkan berkembang biak dalam suhu rendah, termasuk lemari es dan freezer. Bakteri dapat berkembang biak ke tingkat yang berbahaya selama penyimpanan.
Makanan yang telah busuk akan rusak dan menimbulkan bau, rasa, atau perubahan tekstur yang tidak enak. Ketika bakteri L. monocytogenes mencemari makanan, bau, rasa, dan teksturnya tidak berubah.
Siapa saja yang rawan terkena listeriosis?
Sebenarnya siapa pun bisa terkena listeriosis. Namun, bakteri ini tidak berbahaya bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat. Mereka yang paling berisiko untuk bisa menjadi sangat sakit atau terancam nyawanya termasuk:
- Bunda hamil
- Orang tua yang berusia 65 tahun atau lebih
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, biasanya dari kondisi lain (seperti AIDS atau kanker) atau sedang mengonsumsi obat imunosupresif yang diresepkan.
Apakah listeriosis bisa disembuhkan?
Listeriosis ada obatnya dan bisa disembuhkan. Penyedia layanan kesehatan Bunda dapat meresepkan antibiotik untuk membersihkan tubuh dari infeksi.
Penyedia layanan kesehatan lebih cenderung meresepkan antibiotik untuk bayi atau jika Bunda hamil, berusia 65 tahun atau lebih, atau memiliki sistem kekebalan yang lemah. Antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati listeriosis termasuk sulfamethoxazole dan ampisilin.
Dokter mungkin juga meresepkan obat untuk mengatasi gejala tertentu, termasuk mual dan muntah yang menyertai kondisi Bunda. Jika memiliki gejala ringan, Bunda mungkin tidak memerlukan pengobatan.
Jika bayi Bunda lahir dengan infeksi listeriosis, dokter Bunda akan memberi mereka antibiotik segera setelah lahir.
Cara mengelola gejala listeriosis
Jika Bunda menderita listeriosis, cara terbaik untuk mengelola gejala adalah dengan:
- Minum obat resep seperti yang diarahkan oleh dokter
- Lebih banyak beristirahat
- Minumlah banyak cairan
- Makan dengan porsi kecil tapi sering
- Minum obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengatasi demam dan meredakan nyeri otot. Tidak semua orang bisa mengonsumsi NSAID. Sebaiknya tanyakan kepada dokter sebelum digunakan
Cara mengurangi risiko tertular listeria
Jika Bunda memiliki sistem kekebalan yang lemah atau sedang hamil, ada baiknya berhati-hati dengan apa yang Bunda makan dan minum dan bagaimana Bunda menyimpan dan menyiapkan makanan.
Periksa label produk untuk memastikan bahwa semua produk susu atau jus telah dipasteurisasi. Hindari produk susu dan jus yang tidak dipasteurisasi.
Cuci tangan Bunda dan semua permukaan makanan sebelum dan sesudah memasak. Gunakan sikat gosok, air bersih mengalir, dan pencuci buah dan sayuran untuk membersihkan buah dan sayuran mentah.
Masak hot dog, hidangan telur, makanan laut, dan daging deli hingga suhu internal 74 derajat Celsius. Jika Bunda tidak bisa memastikan suhunya, sebaiknya Bunda menghindarinya.
Hindari makan pate (daging yang dihaluskan) yang didinginkan atau olesan daging dari deli atau konter daging di toko kelontong. Makanan yang tidak perlu didinginkan, seperti pate kalengan atau pasta yang dapat disimpan di rak dan olesan daging lebih aman untuk dimakan. Dinginkan setelah dibuka.
Panaskan sisa makanan Bunda sampai mengepul panas. Jangan makan sisa makanan jika sudah berumur beberapa hari.
Bungkus makanan dengan bungkus plastik atau foil, atau masukkan ke dalam kantong plastik atau wadah yang bersih dan tertutup sebelum Bunda memasukkannya ke dalam lemari es. Pastikan bahwa makanan seperti daging mentah tidak membocorkan cairannya ke makanan lain. Segera bersihkan tumpahan apa pun di lemari es Bunda, terutama jus daging.
Listeriosis adalah infeksi bakteri yang relatif jarang terjadi. Infeksi ini mungkin memiliki efek serius jika terjadi pada Bunda hamil, janin, bayi baru lahir, orang berusia 65 tahun atau lebih dan orang yang memiliki gejala kekebalan yang lemah. Bunda mungkin akan merasa lebih baik setelah beberapa hari tanpa pengobatan jika Bunda memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Bicaralah dengan dokter segera jika Bunda melihat gejala listeriosis. Karena listeriosis memiliki masa inkubasi yang dapat berlangsung hingga beberapa bulan, ada baiknya juga untuk berbicara dengan dokter jika Bunda pernah mengonsumsi makanan atau minuman yang telah ditarik kembali dari peredaran.
Untuk membantu mencegah infeksi listeriosis, cuci tangan, masak daging dengan suhu yang aman, dan bersihkan buah dan sayuran.
(som/som)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie Bareng Si Kecil di Paris, Ini Potret Bahagianya
1,3 Miliar Orang Diprediksi Idap Diabetes di 2050, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!
Psikolog Harvard Ungkap 7 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Rendah
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Sibuk Kerja, Ini Potret Inara Rusli Quality Time Bareng Anak-anak
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie Bareng Si Kecil di Paris, Ini Potret Bahagianya
1,3 Miliar Orang Diprediksi Idap Diabetes di 2050, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!
Film soal Anak Gaza The Voice of Hind Rajab Dapat Standing Ovation Terpanjang di Venice
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Sibuk Kerja, Ini Potret Inara Rusli Quality Time Bareng Anak-anak
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tasya Farasya Ungkap Sifat Buruk Suami yang Selama Ini Tak Terlihat
-
Beautynesia
5 Kalimat yang Bisa Diucapkan Orangtua untuk Menenangkan Anak Tantrum Menurut Pakar
-
Female Daily
Bye Ketombe Membandel! Saatnya Rawat Scalp Barrier Lebih Menyeluruh
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Momen Selena Gomez dan Benny Blanco Peluk-Cium di Emmy Awards 2025
-
Mommies Daily
11 Rekomendasi Skincare untuk Skin Barrier, Bisa Dipakai Usia 35 ke Atas