Seseorang dengan flat feet atau flatfoot atau kaki rata tidak memiliki lengkungan yang terlihat di kaki saat mereka berdiri. Pada dasarnya semua bayi memiliki kaki rata saat mereka baru lahir. Lengkungan terbentuk pada masa kanak-kanak.
Jika lengkungan tidak berkembang atau runtuh di kemudian hari (lebih dikenal dengan nama: lengkungan jatuh), maka kaki rata dapat menyebabkan rasa sakit dan mempengaruhi berjalan. Latihan ortotik dan peregangan dapat membantu.
Apa itu flat feet?
Memiliki kaki rata, juga dikenal sebagai flat feet, adalah kondisi di mana salah satu atau kedua telapak kaki memiliki sedikit atau tidak ada lengkungan sama sekali. Saat berdiri, bantalan kaki menekan ke tanah. Biasanya tampak tidak ada lengkungan di telapak kaki, meski terkadang lengkungan muncul saat mengangkat kaki.
Semua bayi terlahir dengan kaki yang rata atau bisa dibilang memiliki flat feet saat lahir. Lengkungan biasanya baru akan terbentuk saat usia 6 tahun. Sekitar dua dari 10 anak masih memiliki flat foot saat dewasa. Beberapa orang dewasa memiliki lengkungan yang jatuh. Kondisi lengkungan yang jatuh ini adalah istilah lain untuk kelasi.
Bagi banyak orang yang memiliki flat feet, hal ini tidak menjadi masalah yang serius. Namun jika menyebabkan nyeri atau timbul masalah lain, maka dapat dibantu dengan perawatan tertentu.
Bagaimana flat feet berkembang?
Kaki manusia yang khas memiliki 33 sendi, yang menyatukan 26 tulang berbeda. Ini juga memiliki lebih dari 100 otot, tendon, dan ligamen.
Lengkungan memberikan pegas ke langkah dan membantu mendistribusikan berat badan ke seluruh kaki dan kaki. Struktur lengkungan menentukan cara seseorang berjalan. Lengkungan harus kokoh dan fleksibel untuk beradaptasi dengan tekanan dan berbagai ujian permukaan.
Seperti dilansir dari Medical News Today, pada orang yang memiliki flat feet, kaki mereka mungkin berguling ke sisi dalam ketika mereka berdiri dan berjalan. Ini dikenal sebagai overpronasi, dan juga dapat menyebabkan kaki mengarah ke luar.
Biasanya flat feet terjadi pada anak-anak. Namun, kondisi tersebut juga bisa berkembang di usia dewasa. Banyak penderita flat feet tidak memiliki gejala, namun sebagian lainnya akan mengalami berbagai gejala yang bergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
Jenis-jenis flat feet
Flat foot dapat menimbulkan masalah jika tidak mengalami perubahan saat anak tumbuh besar, atau jika baru muncul di masa dewasa. Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa jenis-jenis flat feet:
Flat feet Fleksibel
Flat feet yang fleksibel adalah yang paling umum. Bunda dapat melihat lengkungan di kaki saat tidak berdiri. Lengkungan menghilang saat membebani kaki. flat feet yang fleksibel muncul selama masa kanak-kanak atau remaja. Ini mempengaruhi kedua kaki dan secara bertahap memburuk seiring bertambahnya usia. Tendon dan ligamen di lengkungan kaki bisa meregang, sobek, dan membengkak.
Flat feet Kaku
Seseorang dengan kaki rata yang kaku tidak memiliki lengkungan saat berdiri (meletakkan beban pada kaki) atau duduk (tidak ada beban pada kaki). Kondisi ini sering berkembang selama masa remaja dan semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Kaki mungkin terasa sakit. Mungkin sulit untuk melenturkan kaki ke atas atau ke bawah atau menggerakkannya dari sisi ke sisi. flat feet dapat mempengaruhi satu kaki atau keduanya.
Lengkungan dewasa (lengkungan jatuh)
Dengan flat feet yang muncul pada orang dewasa (lengkungan jatuh), lengkungan kaki tiba-tiba jatuh atau runtuh. Lengkungan yang jatuh menyebabkan kaki berputar ke luar dan bisa menyakitkan. Masalahnya mungkin hanya mempengaruhi satu kaki. Penyebab paling umum adalah peradangan atau robekan pada tendon kaki (tendon tibialis posterior) yang menopang lengkungan.
Talus vertikal
Beberapa bayi memiliki cacat lahir (cacat bawaan) yang disebut talus vertikal yang mencegah pembentukan lengkungan. Tulang talus di pergelangan kaki berada pada posisi yang salah. Bagian bawah kaki menyerupai bagian bawah kursi goyang. Talus vertikal juga disebut rocker-bottom foot.
Penyebab flat feet
Memiliki kaki rata mungkin ada dalam gen Bunda. Seiring bertambahnya usia anak, normalnya lengkungan terbentuk di kaki. Beberapa orang memiliki lengkungan yang tinggi, sementara yang lain memiliki lengkungan yang sangat rendah atau hampir tidak ada, yang kemudian menyebabkan flat feet.
Sebagian orang mengembangkan kaki rata di kemudian hari. Kondisi ini terkadang diturunkan dalam keluarga. Dan masalah tertentu meningkatkan risiko kaki rata, termasuk:
- Cedera tendon Achilles
- Patah tulang
- lumpuh otak
- Penyakit kencing manis
- Down syndrome
- Tekanan darah tinggi
- Obesitas
- Kehamilan
- Artritis reumatoid
Gejala flat feet
Banyak orang dengan flat feet tidak mengalami rasa sakit atau masalah lainnya. Tetapi jenis kelasi tertentu bisa menyakitkan. Gejala mungkin termasuk:
- Kram kaki
- Nyeri otot (sakit atau lelah) di kaki atau tungkai
- Nyeri di lengkungan, pergelangan kaki, tumit atau di luar kaki
- Nyeri saat berjalan atau perubahan gaya berjalan (cara berjalan)
- Toe drift (bagian depan kaki dan jari kaki mengarah ke luar)
Bagaimana flat feet didiagnosis?
Dokter dapat membuat diagnosis dengan menilai gejala dan mengevaluasi bagaimana lengkungan terlihat saat berdiri, duduk, dan berjalan. Bunda mungkin mendapatkan sinar-X untuk melihat struktur tulang.
Perawatan dan pengobatan flat feet
Banyak orang dengan flat feet tidak memiliki masalah yang berarti atau membutuhkan perawatan. Dokter mungkin merekomendasikan perawatan non-bedah jika Bunda mengalami nyeri kaki, kekakuan, atau masalah lainnya. Jarang, orang membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki kaki datar yang kaku atau masalah dengan tulang atau tendon.
Perawatan meliputi:
- Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), istirahat, dan es untuk meredakan peradangan dan nyeri.
- Terapi fisik untuk meregangkan dan memperkuat tendon dan otot yang kencang, meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas.
- Perangkat pendukung seperti ortotik kaki, penyangga kaki atau kaki, dan sepatu yang dibuat khusus.
Pencegahan flat feet
Tidak ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah flat feet. Namun menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi rasa sakit yang mungkin timbul pada flat foot.
Prognosis (pandangan) untuk orang yang memiliki flat feet
Kebanyakan orang dengan flat foot mendapatkan bantuan gejala dengan perawatan nonsurgical. Beberapa orang tidak memerlukan perawatan apa pun. Flat foot dapat meningkatkan risiko masalah tertentu seperti:
- Radang sendi
- Taji tulang
- Bunion dan kapalan
- Nyeri punggung bawah, nyeri pinggul atau nyeri lutut
- Shin splint
Kapan harus menghubungi dokter?
Bunda harus menghubungi dokter jika mengalami:
- Masalah keseimbangan
- Kesulitan berjalan, termasuk nyeri saat berjalan
- Kaki kaku dan sakit
- Tiba-tiba perkembangan kaki rata (lengkungan jatuh)
Setiap orang memiliki kaki rata saat lahir. Pada usia 6 tahun, lengkungan biasanya terbentuk. Terkadang, kaki rata (atau lengkungan yang jatuh) muncul selama masa remaja atau dewasa.
Bunda mungkin mengalami nyeri dan kesulitan berjalan. Jika kaki rata atau flat feet menyebabkan masalah, temui dokter. Perawatan non-bedah tertentu, seperti latihan peregangan dan ortotik, dapat meredakan nyeri dan peradangan. Dalam kasus yang jarang terjadi, flat foot mungkin memerlukan pembedahan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Lulus Kedokteran Hewan IPB, Ini 5 Potretnya
Kronologi Balita Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR: Bikin Kita Jadi Waspada, Bun
Danvy Sekar Rukmana Anak Sulung Annisa Trihapsari yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya
Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki
10 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil Muda dan Trimester Akhir
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Lulus Kedokteran Hewan IPB, Ini 5 Potretnya
10 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil Muda dan Trimester Akhir
Kronologi Balita Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR: Bikin Kita Jadi Waspada, Bun
Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki
Danvy Sekar Rukmana Anak Sulung Annisa Trihapsari yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Begini Penjelasan Ending Film K-Pop Demon Hunters
-
Beautynesia
Ahli Saraf Oxford Ungkap 1 Cara Ampuh Tingkatkan Energi Otak saat Alami Mental Block, Apa Itu?
-
Female Daily
Punya Nilai Sustainability, Ini 3 Skincare Lokal yang Cinta Bumi!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
BTS Umumkan Album dan Jadwal Tur Dunia, Live Bareng OT7 Setelah 3 Tahun
-
Mommies Daily
8 Warna Lipstik Bikin Wajah Cerah dan Cara Tentukan Undertone Kulit