Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Ortu Posesif dan Nyinyiran Saudara Bikin Aku Depresi Usai Lahiran

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 13 Nov 2019 20:15 WIB

Menjalani Long Distance Marriage setelah melahirkan enggak mudah. Bahkan, aku sempat mengalami depresi pasca-melahirkan.
Ilustrasi depresi pasca melahirkan/ Foto: iStock
Jakarta - Melahirkan anak saat menjalani long distance marriage (LDM) dengan suami bukan hal yang mudah. Ditambah setelah melahirkan perlakuan keluarga justru bikin aku mengalami depresi pasca-melahirkan.

Aku melahirkan dengan prosedur caesar. Setelah pulang dari rumah sakit, aku tinggal di rumah orang tua. Sebagai ibu baru, aku masih 'meraba-raba' dan belum paham betul gimana caranya merawat bayi baru lahir sehingga pasti ada kekurangan.

Tapi, sifat orang tuaku yang posesif pada cucunya terasa menggangguku. Kebetulan, mereka punya sifat gampang panik dan over posesif. Jadi, ketika aku melakukan sedikit kesalahan langsung diomeli.

Padahal, kesalahannya enggak terlalu fatal, tapi memang aku akui, aku salah. Tapi, aku berharap orang tuaku bisa memberi tahu aku dengan lembut. Belum lagi saudaraku. Mereka menghakimiku karena memberi ASI ke si kecil dengan dot.

Ditambah lagi saran yang amat mengganggu makin membuatku kesal. Saudaraku bilang harusnya saya merawat tubuh usai lahiran biar suami enggak berpaling pada wanita lain setelah istrinya lahiran. Hiks, aku sedih, kecewa, dan marah.

Aku enggak bisa mengeluarkan unek-unekku. Kemarahanku enggak tersalurkan. Alhasil, aku jadi cengeng, gampang nangis. Gimana enggak? Aku merasa enggak ada yang mendukung. Belum lagi jadi ibu baru.

Ilustrasi depresi pascamelahirkanIlustrasi depresi pascamelahirkan/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Pastinya tubuh ini capek, lelah, kurang tidur, tidak nafsu makan. Anakku yang jadi penyemangatku karena demi dia aku harus bisa memberinya ASI. Kala itu, aku berpikir dunia seperti tidak mau berteman dengan aku lagi.

Akhirnya, setelah 3 bulan melahirkan aku memutuskan ikut suami tinggal di luar kota. Ya, meski harus merawat si kecil sendirian, yang penting aku merasa lebih tentram dan bahagia.

(Kisah Bunda Arry di Jakarta)

**Bunda yang ingin berbagi kisah dalam Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected]. Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.

Simak cerita Reisa Broto Asmoro merasa sengsara usia lahiran caesar di video ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda