Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Wajah Polos Si Kecil Hilangkan Kegilaanku karena Depresi Postpartum

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 30 Oct 2019 13:04 WIB

Setelah melahirkan, aku sempat mengalami depresi postpartum. Aku pun hampir 'gila'.
Foto: ilustrasi depresi pasca-melahirkan/ thinkstock
Jakarta - Depresi pasca-melahirkan, ya aku pernah mendengar hal itu. Bahkan, aku merasa conggah bahwa aku enggak akan mengalami kondisi ini. Ya, sebab selama ini kehamilanku baik-baik saja.

Sebagai ibu yang sudah punya anak, aku percaya diri banget kalau aku bisa menghandle kehidupanku sebagai ibu dua anak. Depresi setelah melahirkan pun enggak pernah terbayangkan olehku. Namun, apa yang terjadi? Rupanya, kondisi kejiwaan yang rentan dialami ibu baru melahirkan ini: depresi pasca-melahirkan.

Memang saat itu aku hanya merasakan sedikit postpartum depression. Tapi, efeknya amat luar biasa hampir membuat aku 'gila'. Saat itu, tepat tujuh hari setelah bayiku lahir. Kala itu, suami harus kembali merantau di kota lain karena tuntutan pekerjaan.

Alhasil, aku hanya tinggal bersama satu anak balita dan bayiku yang baru lahir. Sendirian mengurus dua anak membuatku sedih dan hampir putus asa. Enggak cuma itu, aku sering marah dan emosi tak terkontrol. Tak jarang, kondisi ini membuat anak-anak jadi pelampiasan emosiku.

Tapi, saat hampir mulai 'gila' aku menatap wajah polos mereka, wajah tanpa dosa. Aku berusaha membangkitkan kewarasanku bahwa aku ibu mereka dan mereka butuh aku. Timbullah tekadku untuk melakukan apapun yang bisa membuat aku dan anakku bahagia.

Akhirnya, aku makan apapun yang aku suka, window shopping, jalan-jalan bersama anak-anak. Meskipun, aku tahu banyak mitos tidak boleh keluar rumah dan sebagainya tak bagus buat bayiku. Tapi, aku tak mau ambil pusing.

Sebab, yang tau rasanya mengalami depresi setelah melahirkan ini kan aku. Aku hanya ingin bahagia, begitu juga anakku. Sesekali aku juga bercerita soal apa yang kurasakan dengan suami lewat telepon. Selain itu, bantuan sahabat juga berperan penting, mereka datang menjenguk.

ilustrasi dperesi pasca-melahirkanilustrasi dperesi pasca-melahirkan/ Foto: iStock
Intinya, setelah melahirkan ibu perlu didengar. Tak perlu membebankan mitos-mitos yang membuat tambah depresi. Biarkan ibu setelah melahirkan bahagia dan stop memberi komentar nyinyir buat ibu yang baru melahirkan.

(Kisah Bunda Neti di Jakarta)

**Bunda yang ingin berbagi kisah dalam Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected]. Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya. (rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda