Jakarta -
Bunda, kenalkan aku ibu satu anak yang kini hidup bahagia dengan suamiku. Dia adalah jodoh yang juga menjadi penyembuh traumaku dalam menjalin cinta.
Trauma ini aku dapatkan dari ayah dan ibuku. Masih teringat dengan jelas, teriakanku di setiap malam panjang perdebatan hebat mereka.
Semuanya masih membekas, meninggalkan sesak, rasa kecewa, dan trauma. Ya, aku dibesarkan dalam keluarga seperti itu, keluarga yang bercerai.
Ketika usiaku 21 tahun dan menjadi mahasiswi, aku memiliki kekasih. Ia adalah teman sekolahku, sudah kenal baik selama bertahun-tahun.
Kami merasa cocok, hingga memutuskan menjalin hubungan. Tapi, hanya sampai di situ, memiliki kekasih, tapi tidak untuk menikah.
Aku ingat trauma itu. Rasa takut berpisah, dibohongi, dan disakiti seperti menjadi benteng yang kuat. Aku berani punya pacar, tapi tidak untuk menikah.
 Ilustrasi suami dan istri/ Foto: iStock |
Namun, aku tak ingin seperti ini terus. Akhirnya kuberanikan mencoba berdamai dengan diri sendiri dan bernegosiasi dengan Tuhan.
Di saat itu, aku sadar jika aku tidak sendiri. Ada kekasihku yang kini menjadi jodohku. Dia turut meyakinkan.
"
Everything gonna be ok. Habiskan sisa hidupmu bersamaku, rawat anak-anak kita, mari kita menua bersama," katanya padaku.
Untaian kata-kata itu seperti kalimat sakti yang membuatku langsung bilang 'Ya'. Kalimatnya seperti penyembuh.
Saat ini usia pernikahan kami sudah memasuki tahun ke-9. Kami pun telah dikaruniai anak yang menggemaskan berusia 8 tahun.
Melihat lagi hidupku sekarang, aku mengibaratkannya seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Tapi, kehadiran suamiku seperti menjadi penjinak bom yang bisa diandalkan.
"Semoga Allah SWT selalu memberi ridhonya untukku dan keluargaku."
(Kisah Bunda Puspitasari Haryanto di Jakarta)
*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di
[email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.
Simak juga cerita Reisa Broto Asmoro merasa sengsara usia lahiran caesar di video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)