Jakarta -
Kalau
throwback kapan yakin menikah sama suami rasanya kayak baru kemarin. Eh, sekarang sudah punya anak satu. Aku ingat banget kapan pertama kali ketemu suami. Bahkan aku mencatatnya di dalam buku diary.
Tanggal 1 September 2016, aku sengaja dipertemukan keluarga dengan suami. Semacam
dijodohin. Tapi tetap keputusan ada pada aku karena aku yang menjalani, bukan keluarga.
Pertama kali ketemu suami aku diantar saudara. Karena aku yang malah mendatangi rumah suami, awalnya aku enggak mau. Masa iya perempuan yang mendatangi.
Tapi kata kakak,
ntar kalau kamu enggak mau kasihan dia sudah ke sana. Jadi kita ke sana enggak apa-apa. Masya Allah. Pertama ketemu sudah jatuh cinta.
Kenapa? Habis suami ganteng banget sih. Padahal dia usianya udah 35 tahun ketika itu. Aku baru 25. Sebenarnya ini yang sempat bikin aku ragu buat menikah sama suami. Perbedaan usia yang jauh.
Tapi aku memantapkan hati. Dan ternyata sampai sekarang dia lah orang yang paling sabar menghadapi aku.
 Ilustrasi pernikahan. (Foto: ilustrasi/thinkstock) |
Banyak teman yang enggak setuju dengan keputusanku. Kenapa enggak cari yang seusia? Tapi yang namanya jodoh.
Pertama ketemu rasanya sudah mantap. Yakin. Dalam hati bicara, "Dialah jodohku". Masya Allah, 26 Maret 2017 lalu kami menikah dan sekarang sudah dikaruniai seorang putri yang cantik.
(Kisah Bunda Windarti)*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya. (som/som)