Jakarta -
Liburan sekolah memang momen yang paling dinanti. Tapi momen setelah libur ternyata jadi momen yang lucu-lucu
ngeselin sama si anak.
Hahaha....Kebiasaan kami saat libur sekolah memang membiarkan Si Abang bangun siang. Pasalnya, jarak sekolah dia yang jauh dari rumah, mengharuskan dia selalu bangun pagi. Jadi saat libur, ya kami biarkanlah dia bangun sesukanya.
Apalagi saat
libur, aku dan suami memang sengaja mengambil cuti. Kompaklah kami bangun siang bersama dan jalan-jalan menghabiskan waktu bersama.
Yang aku tidak perhitungkan adalah kebiasaan bangun siang itu bertahan saat liburan usai. Buat kami orangtuanya sih ya sudah biasa ya. Kalau pun
ngantuk ya sudah tenggak saja segelas kopi maka langsung melaju.
Tapi buat Si Abang? Ya ampun, mulailah drama bangun pagi setelah libur.
 Ilustrasi anak bangun tidur/ Foto: Istock |
Senin, 6 Januari 2020 itu jadi hari pertama dia masuk sekolah. Dua hari sebelumnya, aku dan suami sudah mengingatkan bahwa dia akan kembali masuk seperti biasa dan bertemu teman-teman TK Kecilnya. Dia
sih saat dibilang demikian bereaksi iya-iya saja. Beda 180 derajat saat dibangunkan Senin paginya..Â
hadeeeh!
Pertama, dia enggak bergerak saat kami bangunkan dengan ucapan. Langkah kedua, kami bangunkan dia dengan kecupan dan gelitikan kecil menggunakan rambut. Langkah ketiga mulai
unyel-unyel perutnya dengan dahi kami. Gagal juga!
Kalau sudah begitu, mau enggak mau aku kan yang harus berkoar. "Abang ayo bangun! Ayah-Bunda mau berangkat. Nanti
ngga ada yang
anterin Abang sekolah. Si Umi (pengasuh) udah siap
tuh di depan!"
Dengan mata masih terpejam, bibir manyun, dan rambut awut-awutan, bangunlah Si Abang. Lengkap dengan ucapan, "Bunda jahat!"
Aaah...baik-baik! Ini ternyata yang namanya drama pasca-liburan. Aku menahan tawa dan mulai mengusap kedua tangannya lalu merapatkannya di pinggangku.
"Ayo
dong, Abang. Kan sudah besar. Kok masih marah-marah sih bangun paginya," bujukku.
"
Awawowwbkjadadaahiad," balasnya
ngga jelas.
Tapi setidaknya dia sudah melek dan sudah mau dibawa Umi-nya keluar kamar. Tapi jangan harap
mood-nya membaik. Dia masih
manyun sembari
nungging di ruang TV.
Kalau sudah begini, diamkan saja dulu. Karena kalau ditanya terus-menerus dia akan jengkel. Aku dan suami melanjutkan bersiap-siap ke kantor. Ketika sudah saatnya berangkat, aku pamit padanya yang masih masih manyun.
"Bunda berangkat ya, Bang," ucapku lalu mengecupnya.
"Bunda jahat," balasnya yang membuatku nyaris tertawa terbahak.
Hadeeeh, ya sudah lah ya. Aku berangkat dan tetap memberikannya kecupan jauh sebelum berangkat. Untunglah siang harinya dia sudah 'normal' lagi dan bermanja-manja saat
video call. Ternyata begini ya yang namanya drama pasca-liburan sekolah.
(Cerita Bunda Tasya - Bogor)*
Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.[Gambas:Video Haibunda]
(ziz/ziz)