Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Tega! Suami Hubungi Mantannya Lagi Saat Jalani LDR Usai Aku Lahiran

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 03 Feb 2020 20:00 WIB

Aku tak pernah menyangka betapa kejamnya suamoku. Waktu LDR setelah melahirkan dia jadikan kesempatan menghubungi mantan kekasihnya.
Ilustrasi setelah melahirkan/ Foto: iStock
Jakarta - Memiliki anak adalah dambaan setiap wanita, begitu pun aku. Setelah enam tahun menikah, akhirnya putri kecil kami lahir ke dunia membawa kebahagiaan bagi keluarga kami. Selama dua bulan pertama kelahiran aku mengurus sendiri bayiku, karena kami memang tinggal sendiri pisah dari orang tua dan mertua. Beruntung, suamiku mau membantu. Jadi kami pun berbagi tugas untuk mengurus bayi dan pekerjaan rumah.

Tiba waktunya masa cutiku telah selesai. Jadi, aku harus kembali bekerja. Bingung siapa yang akan mengurus bayiku. Sedangkan, mau cari baby sitter aku masih enggak tega, karena banyak kasus yang tidak mengenakkan terkait jasa babysitter.

Alhasil, aku jadi kurang percaya menggunakan jasa baby sitter. Setelah ngobrol sama suami akhirnya kami menentukan pilihan agar bayi kami diasuh oleh keluargaku di kampung. Jadi, aku masih bisa bekerja. Karena jarak rumah orang tuaku dengan kantorku lumayan dekat.

Sebagai risiko, aku dan suami harus Long Distance Relationship (LDR)karena suami juga harus bekerja. Satu dua bulan kami masih baik-baik saja. Tiap weekend suami pun datang ke rumah orang tuaku untuk menjenguk aku dan bayi kita.

Namun, di bulan ketiga, hubungan kami naik turun. Kami sering berantem melalui telepon maupun WhatsApp (WA). Aku kira ini terjadi karena hanya kurang baiknya komunikasi kami. Sehingga jadi sering salah paham yang menimbulkan cekcok. Namun, kami masih baik-baik saja, masih bisa mengatasinya.

ilustrasi cerita bunda suami hubungi mantanilustrasi cerita bunda suami hubungi mantan/ Foto: thinkstock
Tetapi,tamparan keras waktu tepatnya sehari sebelum Lebaran kualami. Suamiku mengabari bahwa malam takbir dia akan berada di rumah karena besok paginya dia akan silaturahmi ke keluarganya, dan akupun menyetujuinya.

Hari pertama lebaran, aku masih baik-baik saja. Suamiku seharian sibuk ke rumah saudaranya. Jadi, mungkin tak sempat menghubungiku. Malamnya, aku menunggu karena kurasa dia datang. Tap, ternyata tidak, karena malam masih ada acara.

Jadi, baru di hari kedua Lebaran dia bisa mengunjungi kami. Dari sini aku sudah mulai kesal. Jam 23.30 malam waktu aku bangun untuk menyusui anakku, ada notif di akun Instagram. Ku pikir itu akun Instagramku. Ternyata itu akun Instagram suamiku.

Memang, dia kadang buka medsos dari HP-ku juga. Aku buka pesannya, dan bak disambar petir, ternyata itu pesan dari mantan kekasih suamiku. Ia membalas pesan dari suamiku. Saat aku buka pesan itu hatiku hancur, apalagi ternyata suamiku sudah berkali-kali melakukan panggilan dengannya.

Sesak di dada, karena memang selama pernikahan kami kejadian ini bukan yang pertama kali aku alami. Dulu sempat aku memergoki chat suamiku dengan wanita ini di hp-nya. Lali, dia minta maaf tidak akan mengulangi lagi. Hatiku hancur, wanita mana yang mau seperti ini.

Hari kedua lebaran ia datang. Aku pun cuek, dan dia menanyakan kenapa. Saat rumah sepi aku ngobrol dengannya, dan menentukan jalan mana yang baik untuk hubungan kami. Karena aku sudah enggak sanggup jika harus melihat dia menghubungi mantan kekasihnya lagi.

Aku hanya memberi pilihan untuk pisah saja. Tapi, aku kasihan melihat anakku. Dengan berat hati, aku masih memaafkannya, demi anakku. Adakah Bunda yang seperti aku? Masih memaafkan kesalahan suami yang berulang-ulang?

(Kisah Bunda Fitria di Jawa Tengah)

Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.



(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda