Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Sedih, Aku Pisah Ranjang Setahun Sama Suami Gara-gara Corona

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 26 Feb 2021 17:26 WIB

Focused man and woman sit on couch using laptop taking care of financial bills, husband and wife manage bank documents, reading regulations online, upset couple consider received papers
Pasutri/Foto: iStock

Saya seorang ibu rumah tangga. Suami asli warga Singapura, sedangkan saya berasal dari Jawa Barat, namun sudah lama menetap di Batam.

Setiap Jumat sore, suami pulang ke Batam, atau secara bergantian saya yang ke sana. Memang banyak warga Singapura yang memiliki istri di Batam pulang tiap minggu, bahkan tiap hari PP Batam-Singapura.


Bagi kami yang tinggal di Batam, Singapura atau Malaysia lah tempat hiburan, tempat melancong yang seru, karena harga tiket ferry yang jauh lebih murah dibandingkan naik pesawat pulang kampung.

Sekian lama saya dan suami menikmati hidup wara-wiri pelesiran ke negara tetangga hingga pada Desember 2019 lalu, Singapura menemukan sesuatu yang aneh dari salah satu warga negara China. Ternyata itu virus corona.

Awalnya banyak yang mengira itu hanya virus biasa, tapi lama-lama virusnya makin mencurigakan dan berkembang biak begitu pesat.

Banner suami diPHKFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari



Saya masih ingat, saat itu tanggal 8 Maret 2020. Itulah saat kami terakhir bertemu karena 9 Maret 2020 kalau tidak salah Singapura mengumumkan lockdown.

Semua warganya yang masih di luar Singapura diminta segera pulang ke negaranya. Begitu pun warga negara Indonesia yang sedang berada di sana saat itu, harus keluar dari sana. Saya tidak menyangka, saat itulah terakhir berkumpul dengan suami.

Awalnya kami berpikir lockdown karena corona ini mungkin akan memakan waktu bulanan saja, paling 3 bulan atau paling lama 6 bulan. Namun harapan itu ternyata hanya isapan jempol belaka ketika wabah virus corona ini semakin merajalela dan malah sampai bermutasi.

Pemerintah Singapura pun mengumumkan paling cepat empat sampai lima tahun lagi warga Singapura baru boleh bepergian keluar dari sana.

Sungguh kabar yang tak terduga. Bagaimana bisa saya dan suami harus hidup pisah ranjang selama itu?

Kabar itu tak hanya berdampak pada hubungan rumah tangga kami, tetapi juga sejumlah pasangan lain yang sama-sama LDR Batam-Singapura. Baca di halaman selanjutnya untuk cerita selengkapnya ya, Bunda.

Simak juga video Sacha Stevenson yang makin kompak dengan suami saat karantina di rumah saja:

[Gambas:Video Haibunda]




HANYA BISA PASRAH

Sad young woman sitting on room floor crying with hand over face

Ilustrasi/Foto: iStock

Mengetahui kabar lockdown yang begitu lama, saya dan suami hanya bisa pasrah dan berharap ada mukjizat dari Allah SWT, bahwa prediksi mereka tidaklah tepat.

Banyak kabar menyedihkan saya dengar, tak sedikit lelaki Singapura pun akhirnya setop mengirim uang ke istrinya yang tinggal di Batam. Saya tidak tahu faktor apa saja kah yang menyebabkan banyak istri yang di Batam dibiarkan begitu saja, bahkan diceraikan.

Di satu sisi saya masih beruntung memiliki suami yang bertanggung jawab, sehingga kehidupan perekonomian kami pun tidak ada masalah. Tapi di sisi lain, saya sedih tidak bisa berjumpa dengan suami.


Saya tidak terpikir bagaimana kami tak bertemu dalam waktu empat sampai lima tahun lagi dari sekarang. Kini hanya terus berharap kabar baik akan kembali menghampiri.

Kita memang tidak bisa melawan kehendak-Nya, cuma bisa berharap semoga ada keajaiban dari Tuhan, virus corona segera musnah dari muka bumi sehingga kehidupan bisa berjalan seperti dulu lagi.

(Cerita Bunda Yiyin, Jawa Barat)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda