Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Mertua Tukang Utang, Rumah Sampai Digadai & Desak Aku Belikan Rumah Baru

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 07 Jun 2021 17:10 WIB

Ilustrasi mertua dan menantu
Ilustrasi mertua/ Foto: Getty Images/iStockphoto/triloks

Aku seorang ibu rumah tangga yang mempunyai satu anak. Singkat cerita, aku ini NBA bun alias Nikah By Accident. Jadi suamiku ini temanku SMA, kami menjalin hubungan selama dua tahun sampai akhirnya aku hamil, kami menikah waktu kelas 3 SMA semester akhir.

Di luar dugaanku, ternyata keluarganya tidak seperti yang dilihat orang-orang. Orang tua dari suami tidak bekerja, hanya mengandalkan pemberian kakak dari suami, dan pinjam surat tanah, juga BPKB untuk digadai. Kakak ipar suami juga terjerat penggelapan uang di satu bank daerah kami tinggal.

Kala itu aku ingat ketika keluarga suami datang ke rumah minta izin untuk menikahiku. Janjinya banyak antara lain mulai dari menyekolahkan sampai kuliah, mencarikan kerja, juga menanggung 100 persen segala-galanya.

Banner Mbok De Blora

Tapi janji hanyalah janji.

Aku berhenti sekolah sampai SMA semester 5 dan suami lanjut sampai lulus. Belum sampai situ, mertua juga nekat ke rumah orang tuaku untuk pinjam BPKB mobil. Katanya sih buat DP ruko usahaku.

Saat ujian kelulusan SMA suami, anakku lahir. Yang katanya biaya ditanggung, nyatanya tidak. Ibu mertuaku meminta uang sumbangan orang-orang yang menjenguk ketika melahirkanku sebesar Rp2 juta plus pinjam Rp2 juta lagi dari orang tuaku. Padahal aku melahirkan pakai BPJS yang setiap bulan dibayar orang tuaku sendiri.

Segalanya berjalan, aku tinggal di rumah mertua. Di sini mulai banyak konflik, Bun. Dari mulai dianggap tidak bisa mengurus anak, sampai tidak mengerti kebutuhan suami. Intinya saya dianggap tidak seperti ibu mertua yang bisa segalanya.

Contoh yang paling menyakitkan, di satu malam, aku ketiduran capek karena mengurus anak bayi. Aku lupa tidak kasih dia ASI sekitar 3 jam. Ibu mertua membangunkan saya dan memaki-maki, saya dibilang go**ok tidak bisa mengurus anak. Sampai saya mau dipulangkan ke rumah orang tua saya.

Suamiku termakan omelan ibu kandungnya. Apalagi suami memang tipikal orang yang temperamen, apa-apa dibesar-besarkan. ibu mertua saya juga selalu ikut campur urusan kami. 

Masih ada lagi, Bunda, kelakuan mertua yang bikin elus dada. Simak di HALAMAN SELANJUTNYA..

[Gambas:Video Haibunda]


AKU DIPAKSA KERJA AGAR BELIKAN RUMAH

Ilustrasi mertua dan menantu

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Zinkevych

Ternyata di belakangku, ibu mertua mengatakan menyesal mempunyai menantu sepertiku. Dan, aku disuruh pulang ke rumah orang tua.

Aku lakukan yang mereka minta dengan pulang keesokan hari dan tidak kembali lagi. Aku pada akhirnya tinggal di rumah orang tua bersama suami dan anak.

Dengan kepindahan kami ini, waktu berjalan cukup normal. Apalagi saat suami sudah punya pekerjaan dengan gaji yang cukup untuk kami. Tapi ternyata, orang tuaku ditagih debt collector karena BPKB yang kemarin dipinjam ditunggak berbulan-bulan belum dibayar sama sekali oleh mertua.

Orang tuaku marah dan mengatakan semua ke suami. Suami malu, kemudian mengurangi jatah bulanan agar segera melunasi dan mengambil BPKB mobil orang tuaku yang digadai mertua.

Setelah drama itu berlalu, suami pun memberikan hakku untuk mencari ijazah. Singkat cerita saya ikut kejar paket C.

Eh ternyata mertua yang mengetahui ini langsung menyuruh aku untuk segera bekerja agar cepat beli rumah. Saya pikir, kenapa harus beli kan lebih baik menabung untuk memperbaiki rumah orang tua yang sudah menjadi bagian kami?

Tapi ternyata desakan aku harus kerja itu karena rumah mertua akan disita setelah menjadi jaminan utangnya. Makanya mertua menyuruh kami segera mencari rumah, agar mertua tidak bingung mau tinggal di mana.

Sebenarnya, masalah ini tidak akan terlalu berat andaikan suami mau terbuka soal masalah di rumah. Tapi ini diam saja dan malah bercerita ke teman wanita di kantornya.

Aku sudah capek berargumen tentang banyak hal. Sekarang yang aku pikirkan adalah harus membesarkan anak dengan cinta kasih tulus dibarengi dengan kedisiplinan.

Supaya anak anakku menjadi pribadi yang kuat juga cukup kasih sayang. Aku bakal kurus kalo segala hal saya pikirkan. Lebih baik fokus mendekat kepada Tuhan supaya diberikan jalan terbaik.

(Cerita Bunda SS, tidak memberikan lokasi)


Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda