cerita-bunda
Suami Pelit Soal Uang, Aku Sakit pun Disuruh Berobat dengan Uang Sendiri
Senin, 29 Nov 2021 17:00 WIB
Saya wanita usia 29 tahun. Sudah menikah selama tiga tahun dan punya satu anak perempuan usia dua tahun. Saya memang dari keluarga biasa dan suami bisa dibilang berkecukupan.
Dia sudah mapan di umurnya yang ke-34 tahun saat itu. Sejak kami menikah rumah dan kendaraan sudah ada hasil dari kerja keras suami. Namun dengan adanya itu semua tidak membuat saya merasa bahagia.
Suami sangat tertutup soalĀ keuangan pada saya. Setelah setahun menikah saya tidak sengaja membaca chat dia dengan orang yang mau menjual rumah. Dan, ia beli dengan uang cash, bukti transfer pun ada. Tapi saya tidak diberitahu oleh suami ia baru membeli rumah. Entah untuk siapa atau memang ia beli untuk investasi.
Saya pernah bertanya namun jawabannya itu rumah bosnya yang beli. Padahal jelas hasil chat atas nama dia sendiri! Karena saya tidak ingin bertengkar, saya biarkan hingga saat ini. Itu pun dia masih belum jujur. Bahkan berapa gajinya pun hingga saat ini saya tidak tahu. Kemarin dia tiba-tiba membeli kendaraan baru tanpa saya diberitahu dulu sebelumnya.
Memang sih dia termasuk suami yang bertanggung jawab terhadap anak dan ibunya. Segala kebutuhan anaknya pasti dia beri yang terbaik. Begitu juga dengan ibunya. Tadinya saya merasa senang suami bersikap baik pada ibunya karena mencerminkan bagaimana ia nanti bersikap pada istrinya. Ternyata tidak pada saya sebagai istrinya....
Dia bisa begitu royal pada anak dan ibunya, bahkan apapun yang ibunya mau dia selalu berikan walaupun menurut saya itu hal yang tidak penting. Sedangkan kebutuhan saya, dia tidak mau tahu.
Ibunya bahkan bisa rajin perawatan ke dokter kulit mahal. Skincare saya habis pun dia tidak mau keluar uang untuk saya, kalau saya minta pasti jawabannya,"Beli saja pake uang sendiri".
Saya sakit pun disuruh pakai obat warung biasa. Kalau pun saya harus ke dokter pun itu pakai uang pribadi saya sendiri. Tapi kalau ibunya sakit, walaupun hanya sekadar kembung biasa langsung ia bawa ke dokter spesialis.
Bukan maksud saya melarang dia bersikap baik pada ibunya tapi saya suka kesal saya diperlakukan beda seperti orang lain. Dia juga sering melarang saya bertemu keluarga saya sendiri. Padahal jarak rumah saya dan orangtua kandung tidak jauh.
Saya sering merasa sedih karena dia tidak pernah mau mendengarkan saya bahkan ketika anak sakit ia lebih mendengarkan ibunya ketimbang saya. Padahal yang lebih tahu soal anak pastilah saya ibu kandungnya. Tugas saya di sini hanya seperti baby sitter yang mengurus semua keperluan anaknya namun tidak pernah mau tahu tentang keperluan saya.
Ini sudah pernah saya bicarakan baik-baik. Namun tetap saja dia tidak mau terbuka soal keuangan ataupun sikap dia pada saya. Saya capek dan malas untuk bertengkar jadi saya hanya memilih diam sampai saat ini. Menurut Bunda-bunda jika ada di posisi saya harus bagaimana? :(
(Bunda JV, tidak memberi lokasi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda [email protected] ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
Simak juga video berikut mengenai Felicia Putri yang masih muda namun bisa hasilkan Rp400 juta per bulan.
(ziz/ziz)