cerita-bunda
Help, Bun! Suamiku Jadi Generasi Sandwich Sampai Harus Berutang ke Bank
Rabu, 22 Jun 2022 17:31 WIB
Mohon maaf mengganggu waktunya..
Saya ingin sekali bercerita, didengar, diberi masukan, dan diberi penguatan. Perkenalkan, saya seorang ibu dua anak dengan usia anak tiga tahun dan setahun. Saya sudah menikah selama empat tahun.
Awalnya hubungan pernikahan saya dan suami sangat indah, bahagia, dan manis. Tetapi di tahun-tahun terakhir ini, selalu saja ada percikan masalah setiap harinya, Bunda..
Saya ingin sekali bercerita tentang bagaimana perasaan saya, tetapi saya takut bercerita dengan orang yang salah sehingga akhirnya saya memutuskan untuk mengirim cerita ini. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara, begitupun dengan suami saya.
Orang tua saya masih bekerja di suatu perusahaan swasta, adik saya sedang berkuliah Semester 5 dan masuk Semester 1. Sedangkan bapak mertua adalah seorang wiraswasta dan ibu mertua ibu rumah tangga. Adik ipar saya bekerja di suatu perusahaan dan yang paling kecil sedang berkuliah semester akhir.
Saya dan suami bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan swasta. Dan, jujur penghasilan bulanan kami sekitar Rp5,5jt per bulan. Dengan penghasilan ini, sebenarnya cukup apabila kami memang tidak ada angsuran, tetapi kenyataannya setiap bulan kami harus membayar cicilan berikut:
1. Angsuran rumah Rp1 juta
2. Angsuran bank Rp1,5 juta(1/3 bagian pinjaman diberikan kepada mertua untuk membantu bisnis mertua)
3. Paylatter Rp500 ribu
4. Babysitter Rp1,3 juta
5. Biaya internet, listrik Rp700 ribu
6. Bensin Rp400 ribu
Gaji kami hanya bersisa Rp100 ribu sebulan, ini belum dipotong dengan biaya hidup, biaya makan, diapers, dan susu anak. Karena itu suami saya kerja lembur dengan tambahan sekitar Rp800 ribu sebulan. Saya membantu suami dengan berjualan online. Dengan usaha ini Alhamdulillah, kebutuhan kami cukup, bukan berlebih.
Orang tua saya paham sekali dengan keadaan ekonomi keluarga saya yang pas-pasan, sehingga tidak pernah menuntut apapun dari kami. Akan tetapi kenapa keluarga suami saya tidak paham dan selalu menuntut ini itu dari kami?
Padahal kami sudah membantu memberikan modal usaha dengan cara meminjam bank. Mulai dari adik suami yang seringkali menyindir untuk membelikan ini-itu, sehingga suami tanpa sepengetahuan saya sering memberikan uang kepada mertua atau membelikan barang.
Sebenarnya saya tidak menjadi masalah asalkan suami saya jujur dan adil kepada keluarga saya. Tetapi setiap saya mengungkit keadilan ini, suami saya tetap mengelak dan mengatakan kalau orang tuanya tidak mampu. Ia juga beralasan ingin membahagiakan orang tuanya.
Saya pun ingin juga seperti itu, Bun. Tetapi saya selalu memikirkan terlebih dahulu dengan kondisi keuangan kami. Kok suami saya malah sering kali memprioritaskan orang tua dan adiknya dibandingkan kami, keluarga kecilnya?
Apa yang harus saya lakukan ya Bunda? Tolong bantu beri masukkan agar hati saya semakin tabah dan kuat.
(Bunda F, tidak memberi lokasi)
Mau berbagi cerita, Bun? Yuk cerita ke kami lewat [email protected] Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.
Simak juga video berikut mengenai
(ziz/ziz)