cerita-bunda

Serba Salah Hadapi Mertua, Aku dan Suami Dikasih Rumah tapi Dibilang Manja

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 15 Mar 2023 17:50 WIB

Jakarta -

#HaiBunda aku dan suami sudah menikah hampir empat tahun dan dikaruniai dua anak. Rumah tangga kami menyenangkan walaupun sesekali diterpa masalah. Beberapa ujian itu datangnya dari orang tua suami.

Sebenarnya, mertua baik hati. Beliau membelikan kami tempat tinggal, membantu biaya operasi caesar karena aku tiba-tiba harus melahirkan. Mereka juga suka membelikan kami baju atau perabot rumah tangga.

Beliau juga sering menyajikan makanan kesukaan kami, saat kami mengunjungi rumah mereka. Tapi, sering kali apa yang diucapkan Beliau selalu mengiris hati kami. Walaupun sebenarnya, suami pernah mengingatkan soal ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tapi tetap saja, aku sakit hati kalau mertua menyebutkan dan memperhitungkan apa yang sudah dilakukannya terhadap rumah tangga kami. Semua itu Beliau jadikan alat agar kami patuh mengikuti segala keinginannya.

Belum lagi ancaman, kata-kata menyakitkan, yang aku sendiri nggak percaya itu keluar dari mulut mertua yang rajin ibadah dan berpakaian syar'i. Lama-lama, mertua bukan hanya menghina tapi merendahkan kami.

Dibilang sok mandiri

Pernah di masa pandemi COVID-19, suami menganggur dan ditawari pekerjaan. Tapi, kami nggak langsung menerima karena suami sedang di tahap seleksi. Tentunya, kami juga ingin membangun rumah tangga yang mandiri.

Hanya saja, hal itu nggak diterima mertua. Kalimat Beliau malah menjatuhkan mental kami, "Kalian kan butuh, dibantuin sama orang tua malah nggak mau. Hidup kan pakai uang! Kalau nggak ada, terus mau gimana?"

Bahkan, hal sepele seperti saat kami memutuskan pindah kontrakan, Beliau bilang, "Kalian ini seperti sudah dewasa saja, sok mandiri, pindah kontrakan tidak izin dan memberi tahu orang tua."

Padahal, rasanya wajar saja kami mengambil keputusan sendiri sesuai kebutuhan dan hal yang sedang kami jalani. Di satu sisi, kami dibilang manja karena menerima barang pemberian dan bantuan mereka.

Tapi saat kami berusaha mandiri, mertua nggak menerima. Lama-lama, aku belajar memahami mertua. Aku dan suami akhirnya paham, Beliau menginginkan anak-anaknya terus bergantung padanya, sampai mengatur rumah tangga kami.

Aku dan suami juga sering diminta berkunjung ke rumah mereka, yang berjarak kurang lebih 100 kilometer. Beliau nggak mau tahu gimana keadaan kami dan prioritas apa yang harus kami lakukan. Padahal waktu itu, aku lagi menyusun skripsi.

Offended woman sitting on sofa in apartment. Her husband and mother-in-law quarreling with her.Ilustrasi Cerita Bunda: Serba Salah Hadapi Mertua/ Foto: Getty Images/iStockphoto/JackF

Disindir dan dihina mertua

Suatu hari, kami menginap selama lima malam. Saat mau pulang, mertua marah sampai teriak karena merasa kami nggak betah di rumahnya. Sebenarnya, karena mengunjungi mertua, banyak agenda yang harus kami batalkan.

Di sana, aku pun butuh kesabaran ekstra. Karena setiap kali datang ke sana, bukannya bersenda gurau tapi malah lontaran sindiran dan hinaan yang kami terima. Aku jadi bingung, apa pun yang kami lakukan pasti salah, pasti dihujat.

Mertua nggak pernah mau mengerti kami. Nah, setelah aku cerita ke ipar, ternyata mertua memperlakukan hal yang sama terhadap rumah tangganya. Lalu akhirnya, aku dan suami berdiskusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Suami akan coba tanyakan keinginan orang tuanya dan mendiskusikan apa yang kami inginkan. Tapi sebelum suami melakukannya, tiba-tiba mertua mengirim pesan di grup WhatsApp keluarga.

Beliau meminta maaf jika bersalah, walaupun dilihat dari kalimatnya bukan permintaan maaf. Tapi, sindiran untuk aku dan istri iparku. Ternyata, iparku sudah melakukan lebih dulu seperti rencana kami.

Mertua nggak terima, lalu mengirim pesan itu. Dari situ, mertua nggak pernah ikut campur lagi urusan rumah tangga kami. Meskipun masih suka mengomentari, itu bisa aku maklumi. Aku mengerti, setiap orang punya kekurangan dan kelebihan.

Karena Beliau adalah mertua, aku memaafkan dan menerima sikapnya. Satu hal yang harus aku syukuri, suami selalu menguatkan dan berusaha mencari jalan keluar setiap permasalahan.

-Bunda A, Bekasi-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT