Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Mertua Kesal Hingga Lempar Tas ke Arahku, Alhamdulillah Suami Malah Bela Aku

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 31 Dec 2020 10:26 WIB

Ilustrasi mertua
Ilustrasi mertua dan menantu/Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion

Assalammualaikum,
Hi, aku salah satu Bunda muda dari Bandung. Di usiaku yang menginjak 29 tahun, aku dikaruniai anak lelaki dua yang jaraknya hanya terpaut delapan belas bulan.

Keretakan hubunganku dengan mertua bermula sejak anak pertama. Sebelum itu pun bumer (ibu mertua) sudah main bisik-bisik membicarakan aku di belakang bersama bamer (bapak mertua) dan adik ipar perempuan. Hanya saja aku tidak tahu.


Aku melahirkan anak pertama di rumah suami alias di rumah mertua. Jarak rumah kontrakanku dengan rumah Beliau memang hanya terpaut setengah kilometer.

Singkat cerita ketika anak pertama lahir, aku menjalani masa penyembuhan selama satu bulan di rumah mertua. Cukup lama karena semuanya begitu baru. Melahirkan, nifas, mengurus anak. Nah, selama sebulan tinggal bersama itu sifat asli mertua keluar.

Semua yang aku lakukan salah di matanya. Seperti gaya mencuciku yang terlalu boros sabun, siang-siang bukannya angkatin jemuran malah santai-santai, gak sigap, gak cekatan. Lalu gaya menasehati dia bukan kepadaku langsung tapi ke nyindir adik ipar dengan nada keras mungkin agar aku mendengar.

Aku tidak melawan. Namun, rasa benci disinggung, diomelin mulai tumbuh di pori-pori kecil hatiku.

Ilustrasi mertua dan menantuIlustrasi mertua dan menantu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion

Selang beberapa waktu, Lebaran tiba. Aku mudik. Kedua mertua dan adik ipar ikut ke kampung halaman. Di sinilah puncaknya. Aku tidak mau selalu dikontrol olehnya karena itu ketika hendak berangkat dia menyuruhku untuk menyusui anak pertama, aku kibaskan tangannya karena aku tak sudi diperintah. Aku merasa lebih tahu sebagai ibunya ketimbang dia.


Setelah sampai ke rumah aku makin menjadi. Aku makin benci, benci, dan benci saja kepadanya karena sikapnya yang menjengkelkan. Besoknya, saat suami pamit mengantarkan mertua pulang duluan, ternyata mertua menangis, hahaha.

Lihat HALAMAN SELANJUTNYA untuk tahu bagaimana dia melempar tas seperti memperlakukan anjing kepadaku...

Banner Tips Cantik Sehat Saat PandemiBanner Tips Cantik Sehat Saat Pandemi/ Foto: Mia Kurnia Sari

Simak juga bagaimana sikap Chua 'Kotak' yang baru sadar ternyata akan menjadi ipar dari Sandra Dewi dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



Mertua Lempar Tas Seperti Memperlakukan An*ing

Mature mother and  adult daughter  after quarrel  in home  interior

Foto: Thinkstock

Lanjut kisah anak kedua. Aku kembali tinggal di rumah mertua selepas melahirkan. Sebelum melahirkan aku sudah menterapi hati dan jiwaku untuk bisa lebih "lapang". Aku lebih banyak murojaah sambil nenenin anak pertama. Sehingga kondisi jiwaku agak baik.

Anakku lahir hari minggu di bulan September. Hari Senin sampai Kamis semuanya baik-baik aja. Aku coba bersikap baik dan manut. Tak lupa sigap dan cekatan. Biar tidak ada masalah.

Tapi ketika Jumat subuh, mulailah konflik lagi. suami baru pulang dari masjid dan mertua baru selesai salat subuh. Aku memberanikan diri meminta obat Contrex**n karena dia punya warung.

Mertua nggak ngasih karena menurut dia obat itu hanya untuk anak usia dua tahun. Sedangkan aku punya keyakinan ga papa toh itu sudah biasa dimakan anakku yang sebentar lagi mau dua tahun. So, what's wrong?

Aku dan mertua sempat saling adu pendapat di depan suami. Daripada adu mulut terus aku sudahi dengan masuk ke kamar lagi.

Ilustrasi mertuaIlustrasi mertua/ Foto: Getty Images/iStockphoto/JackF

Tak lama anakku membasahi bajunya. Aku ajak dia ganti baju. Bajunya ada di backpack hitam dan posisi tasnya ada di kamar mertua. Aku tidak ingat pasti di mana, makanya aku coba tanya ke suami yang masih di dalam rumah.

Lalu mertua melempar backpack hitam itu dari kamar ke arahku di hadapan suami. Seperti memberi sesuatu ke anjing wkwk.

Diperlakukan begitu aku sedih banget. Soalnya aku baru beres melahirkan. Jahitanku belum sembuh. Masih sakit. Tapi, sikap mertua membuatku bertambah sakit. Akhirnya tidak lama dari aksi lempar tas itu, suami mengajak aku pulang ke kontrakan. Aku seneng banget!

Aku langsung siap-siap. Mertua pun bertanya-tanya, "Kenapa kok cepet banget?" Katanya. Harusnya dia gak usah bertanya toh karena dia kami minggat. Entah itu hanya formalitas aja? Mungkin. Aku hanya menjawab, "Gapapa. Namanya rumah tangga". 

Alhamdulilah. Kini anak keduaku sudah berusia tiga bulan. Aku sudah sehat wal-afiat. Perut mulas sudah hilang karena rutin minum jamu detoks rahim. Dan, mengurus rumah tangga yang dulu teramat berat kini sudah makin bisa ditangani dengan baik. Kalau akunya sehat semuanya bisa aku lakukan. Kalau akunya sakit semuanya terbengkalai. 

Walau pun hubunganku dengan mertua dingin tapi kalau jauh betul-betul gak masalah. Aku bahagia kalau rumah tanggaku tidak dicampuri oleh mereka.

(Bunda Mami, bukan nama sebenarnya, Bandung)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda