Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Tuhan Maha Baik, Jantung Bayiku Kembali Berdetak setelah Sempat Tak Terdeteksi

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 18 Oct 2024 17:50 WIB

cheerful father and mother holding and playing with newborn baby on white window background. happy family concept
Tuhan Maha Baik, Jantung Bayiku Kembali Berdetak setelah Sempat Tak Terdeteksi /Foto: Getty Images/geargodz
Jakarta -

#HaiBunda, kehadiran seorang anak merupakan berkah dan rezeki bagi orang tuanya, aku sangat memercayai hal itu. Tak kusangka perjalananku menikah dan memiliki anak membuat diriku begitu bersyukur dan bahagia.

Jalan hidup yang ditentukan Allah SWT memang yang terbaik dan yang terindah, bahkan bila dimulai bukan hanya dari nol, melainkan minus. Hal itu benar-benar kurasakan sejak awal menikah.

Setelah menjalani long distance marriage selama 5 bulan, aku ikut suami hidup bersama neneknya di perkebunan di Kalimantan Barat. Aku pun merasa nyaman tinggal di sana karena suasananya yang tenang, sejuk, dan indah.  Tak lama, tepat di hari ulang tahun suami aku pun memberikan kabar bahagia. Setelah telat haid 3 minggu, aku pun menggunakan test pack dan alhamdulillah garis dua. 

Lokasi perkebunan yang jauh dari beragam fasilitas pun membuat aku dan suami memutuskan untuk kembali Bandung. Suamiku khawatir dengan kondisiku yang parah saat hamil muda dan khawatir jika aku tak bisa segera mendapat penanganan bila terjadi sesuatu.

Namun setibanya di Bandung, aku malah merasa kaget bercampur sedih. Kondisi janinku yang telah berusia 3 bulan ternyata tidak baik-baik saja. Hasil test pack menunjukkan hanya 1 garis dan detak jantungnya tidak terdeteksi. Ya Allah entah apa yang terjadi, aku benar-benar bingung dan takut saat itu..

Sebenarnya aku dirujuk untuk USG di rumah sakit, namun kami tak bisa melakukannya karena kekurangan biaya. Tanda kehamilan pun menghilang yang tadinya saat di kebun aku selalu muntah muntah dan tidak kuat menahan bau apa pun yang menyengat sedikit saja, setelah tiba di Bandung jadi biasa saja.

Meski begitu, aku dan suami tetap berusaha tenang, tidak menceritakan ini kepada keluarga. Jujur aku merasa tertekan tapi tetap ber-husnudzon aku sedang hamil karena aku memang sudah 4 bulan tidak menstruasi. Aku masih terus berharap memang hamil walaupun perutku masih belum terlihat membesar.

Tak lama setelah itu, aku mencoba periksa kehamilan ke posyandu dekat rumah dan alhamdulillah....! Ternyata detak jantung bayiku terdeteksi usianya menurut HPL sudah 17 minggu. Sungguh bahagianya luar biasa ternyata aku benar-benar hamil.

Tak berhenti di situ, seiring kabar gembira itu, rezeki suamiku pun mengalir. Setelah mengalami cobaan finansial sejak awal menikah hingga aku hamil, kini suamiku diterima bekerja di sebuah perusahaan yang bagus.

Dari semula kami sempat menyisihkan Rp300 ribu untuk biaya persalinan di bidan. Kini kami bahkan sudah bisa membeli semua perlengkapan bayi yang dibutuhkan tepat pada waktunya.

Dan, yang paling membuatku merasa sangat bersyukur adalah saat pada akhirnya bisa memeriksakan diri ke rumah sakit dan menjalani USG kehamilan. Saat itu, aku begitu bahagia dan bersyukur bisa melihat bayi tampan dalam dengan keadaan fisik yang baik. Posisinya pun sudah bagus tinggal menunggu waktu saja.

Proses persalinanku pun memang tak mudah, setelah kontraksi tidak menentu lalu tiba-tiba ketubanku pecah saat pembukaan 4, aku pun merasa sangat kesakitan. Setelah dirujuk bidan, suamiku pun segera membawaku ke rumah sakit hingga akhirnya bayiku lahir dengan selamat. Aku merasa sangat bahagia, apalagi banyak teman dan saudara yang begitu perhatian pada kami setibanya di rumah.

Aku tak pernah menyangka bisa melangkah sejauh ini. Hingga kini, anak kami sudah berusia 1 tahun dan kami bahkan sudah bisa memiliki rumah sendiri. Allah memang Maha Baik, aku akan akan terus berusaha merasa bersyukur dan berprasangka baik pada setiap takdirnya..

- Bunda L, Bandung -

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda