Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Bunda Ragu Daftarkan Anak Sekolah Saat Pandemi? Yuk Simak Saran Ahli

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Jumat, 29 Jan 2021 11:41 WIB

Smiling woman painting along with her daughter
Ilustrasi pendidikan anak usia dini/ Foto: Getty Images/RgStudio

Bunda masih ragu mendaftarkan anak sekolah saat pandemi COVID-19? Apalagi Si Kecil termasuk usia dini atau awal usia sekolah, yakni 6 tahun.

Perlu Bunda tahu, menurut data terbaru yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, angka kasus COVID-19 sudah menembus 1 juta pada 26 Januari lalu. Tercatat 510 dari total 514 kota/kabupaten di Indonesia sudah terpapar virus Corona.

Hampir setahun pula, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi seluruh siswa. Sekolah ditutup dan tidak ada pembelajaran tatap muka secara langsung. Para siswa hanya bisa sekolah online atau daring dan tatap muka virtual.

Dikutip dalam jurnal yang ditulis oleh Montessori Trainer dan Child care supervisor and consultant di Modern Montessori International (London), Emmanuela KR Widyantari, Mont.Dipl., seluruh sektor kehidupan terdampak pandemi, termasuk kesehatan, ekonomi, pendidikan, serta sosial dan budaya.

"Di sektor pendidikan, interaksi sosial jadi terbatas, efektivitas pembelajaran yang minim, orang tua jadi gundah gulana soal pendidikan anak, juga keterbatasan lain yang menghambat pendidikan anak," tutur pengajar yang akrab disapa Miss Emma ini.

Emma lalu menyoroti tentang pendidikan anak usia dini, yakni 0 hingga 6 tahun. Karena tak dimungkiri, sebagian orang tua menganggap sekolah belum terlalu penting untuk anak usia dini, terlebih di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Padahal, menurut Emma, usia 6 tahun pertama sangat penting untuk memaksimalkan tumbuh kembang. Berikut alasannya:

- Pertumbuhan otak terjadi di usia ini, menuju 100 persen yang menjadi cikal bakal masa depan anak.

- Anak ada dalam masa kepekaan (sensitive periods).

- Terjadi peralihan dari unconscious mind menuju conscious mind (absorbent mind).

- Usia ini merupakan periode konstruksi diri yang sangat penting dan tidak berulang.

Lebih lanjut, Miss Emma menjelaskan apa itu absorbent mind anak usia dini, yang terdiri dari dua periode yakni unconscious mind dan conscious mind. Usia 0 hingga 6 tahun ini juga disebut golden age (usia emas). Kenapa?

Baca selengkapnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga yuk tips belajar online tetap efektif selama pandemi, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner nama anak AsmirandahFoto: HaiBunda

Golden age 0 hingga 6 tahun

Asian girl doing homework on tablet while young woman is using her laptop at home.

Ilustrasi pendidikan anak usia dini/ Foto: Getty Images/staticnak1983

Golden age 0 hingga 6 tahun

Miss Emma menjelaskan, periode anak usia dini disebut golden age (usia emas) karena semua yang terjadi di 6 tahun pertama kehidupan anak sangat lah penting, sangat berharga bagaikan emas. Di usia ini, anak memiliki absorbent mind.

"Absorbent mind adalah kemampuan pikiran yang mudah menyerap, mengambil dari lingkungan mereka untuk kebutuhan konstruksi diri," kata Emma.

Absorbent mind ini terbagi dua periode, Bunda, yakni:

1. Unconscious mind (0 - 3 tahun)

Di usia ini, anak menyerap apapun yang ditawarkan oleh lingkungan, tapi belum paham.

2. Conscious mind (3 - 6 tahun)

Anak di usia ini umumnya sudah mengetahui sesuatu, paham dengan penjelasan fungsinya yang sederhana.

Selain itu, anak usia dini juga mengalami sensitive periods, Bunda. Emma menjelaskan, "Ini adalah periode anak sangat reseptif (menerima) pada pengembangan keterampilan atau bidang pengetahuan tertentu."

Inilah alasan kenapa perkembangan anak tak bisa ditunda dan pendidikan tetap jadi prioritas utama. Nah, masalahnya adalah kondisi pandemi COVID-19 ini membuat sebagian bunda ragu mendaftarkan anak sekolah. Termasuk Bubun nih.

Pada pertengahan November 2020, anak kedua Bubun genap berusia 6 tahun. Bubun sempat ragu, apakah harus mendaftarkan sekolah di awal 2021 ini, sementara kita enggak tahu kapan pandemi ini berakhir.

Si jagoan kecil ini memang sudah mengenal huruf dan angka, bisa membaca, menulis, dan berhitung. Tapi, dia belum mau sekolah. Setiap Bubun sounding soal sekolah, dia pasti jawab, "Nggak suka!"

Terkait masalah ini, Miss Emma pun menyadari tantangan orang tua menyekolahkan anak di masa pandemi. Menurutnya, sekolah adalah partner orang tua dalam mendampingi perkembangan anak.

"Home based learning jadi pilihan yang baik. Dengan catatan, sekolah memiliki kurikulum sebagai acuan belajar, sambil tetap meilhat kebutuhan setiap anak yang berbeda," tutur Emma.

Selain itu, sekolah juga dianjurkan memantau pembelajaran dan berkolaborasi dengan orang tua untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemukan. Bagaimana, Bunda, apakah masih ragu mendaftarkan anak sekolah saat pandemi?

Untuk solusi lebih jelasnya, yuk tanya Miss Emma langsung melalui Live Chat HaiBunda pada hari ini, Jumat (29/1/2021), mulai pukul 19.00 WIB. Dengan tema: Pendidikan Anak Tetap Menjadi Prioritas di Masa Pandemi, acara ini akan berlangsung di aplikasi HaiBunda. Bunda sudah download? Kalau belum, buruan download apps HaiBunda di Play Store atau App Store.

Jangan sampai terlewat ya...


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda