Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

5 Mitos dan Fakta Seputar Stunting Menurut Dokter Anak, Bunda Perlu Tahu Nih!

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 26 Jan 2022 11:59 WIB

Anak makan
Mitos dan Fakta Seputar Stunting/ Foto: iStock

'Bersama Cegah Stunting dan Obesitas' menjadi tema di Peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini, Bunda. Selain obesitas, masalah gizi stunting memang masih perlu mendapatkan perhatian dari para orang tua.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), kondisi tubuh yang pendek karena kekurangan nutrisi berkepanjangan. Berdasarkan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting terjadi ketika panjang dan tinggi badan berada di bawah minus (-) 2 standar deviasi.

"Stunting ini bisa terjadi terutama di 1.000 hari sampai 5 tahun, tapi paling besar terjadi di 1.000 hari pertama sejak janin di dalam kandungan sampai usia 2 tahun," kata Meta dalam Live Instagram HaiBunda, Selasa (25/1/22).

Stunting perlu diwaspadai ya, Bunda. Untuk masalah gizi ini, Bunda enggak boleh sembarangan percaya dengan mitos terkait stunting.

Banner Skincare Penghilang Flek HitamFoto: HaiBunda

Fakta dan mitos terkait stunting

Nah, berikut mitos dan fakta terkait stunting pada anak, seperti dijelaskan Dokter Meta:

1. Faktor lingkungan bisa menjadi penyebab anak stunting

Faktor lingkungan memang bisa menjadi penyebab anak stunting, Bunda. Tapi, ini adalah salah satu faktor dari banyak penyebab kondisi ini.

"Stunting ini biasanya berhubungan dengan faktor sosio ekonomi, nutrisi ibu hamil lemah, penyakit atau infeksi berulang, dan praktik pemberian makan kurang tepat," ujar Meta.

"Lingkungan tentu ada pengaruh. Salah satu faktor risiko stunting adalah penyakit atau infeksi berulang yang bisa disebabkan lingkungan, seperti kurang higienis. Lingkungan memang berperan, walaupun faktor penyebab terbesar karena praktik pemberian makan tidak tepat pada bayi dan anak," sambungnya.

2. Stunting bisa disebabkan faktor genetik

Dokter Meta menjelaskan, stunted atau pendek bisa disebabkan karena banyak hal, bukan hanya kekurangan nutrisi. Stunted juga dapat disebabkan karena gangguan hormonal dan genetik, Bunda.

Nah, untuk mengetahui apa anak benar-benar stunting karena faktor penyebab ini, Bunda sebaiknya konsultasi ke dokter spesialis anak ya. Dokter akan menganalisis panjang atau tinggi anak dilihat dari kurva pertumbuhan.

"Jika ada riwayat kenaikan berat badan dan tinggi badan terhambat, ini mungkin stunting. Tapi untuk membedakannya harus konsultasi dulu ke dokter anak," ujar Meta.

Simak juga ciri anak mengalami gizi buruk, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MITOS ATAU FAKTA, STUNTING BISA MENYEBABKAN SPEECH DELAY

Anak makan

Mitos dan Fakta Seputar Stunting/ Foto: iStock

3. Susu bisa dijadikan terapi untuk anak stunting

Penyebab stunting harus dipastikan melalui konsultasi dan pemeriksaan ke dokter anak ya. Anak yang sudah dipastikan stunting memang bisa diberikan susu Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) atas indikasi dan resep dokter.

Meta mengatakan, PKMK bisa dikatakan sebagai obat terapi stunting. Tapi, bila anak menolak diberikan PKMK, dokter mungkin akan memasang selang di hidung untuk memasukkan nutrisi ke ke lambung anak.

"Susu PKMK tinggi kalori memang dianggap sebagai terapi, tapi syaratnya harus atas indikasi, resep dari dokter spesialis anak, dan pengawasan dokter. Ini diperlakukan setidaknya sama seperti obat," kata Meta.

4. Konsumsi minyak ikan bisa bantu atasi stunting

Kandungan minyak ikan memang bagus untuk perkembangan otak anak. Bila Bunda ingin memberikannya ke anak, sebaiknya tidak dalam bentuk kapsul ya.

Untuk mengoptimalkan nutrisi anak yang stunting, Bunda bisa memberikan ikan langsung nih. Penelitian menyebutkan, orang Indonesia sebetulnya paling baik konsumsi minyak ikan asli dari makan ikan, dibandingkan dalam bentuk kapsul.

5. Penyebab speech delay pada anak adalah stunting

Salah satu penyebab atau gejala yang bisa ditimbulkan stunting adalah keterlambatan perkembangan atau developmental delay. Tapi, belum tentu speech delay atau keterlambatan bicara berhubungan langsung dengan stunting.

Speech delay bisa disebabkan karena banyak hal, Bunda. Penyebab paling sering adalah anak kurang mendapatkan stimulasi.

"Apakah stunting berhubungan dengan speech delay? Itu belum tentu karena penyebab speech delay itu banyak sekali. Tapi paling sering karena kurang stimulasi, bukan karena stunting atau kekurangan nutrisi," ungkap Meta.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda