Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

5 Tips Bisnis Online Menjelang Ramadan, Bisa Cuan Sebelum Lebaran

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 30 Mar 2022 11:48 WIB

Cool application. Happy muslim girl in hijab using smartphone, texting or browsing internet and looking at camera, pink background with free space
Ilustrasi Bisnis Ramadan 2022/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Bulan Ramadan 2022 sudah tiba di depan mata. Menjelang Ramadan, biasanya ada banyak bisnis online yang akan kembali menjamur. Bunda mau coba melakukannya?

Peluang bisnis di bulan Ramadan bisa memberikan untung yang lebih tinggi dari bulan biasanya jika dijalankan dengan tepat, lho. Meski masih berjalan di tengah pandemi, Bunda yang ingin berbisnis bisa memulainya pada bulan Ramadan kali ini.

Menurut Islamic Financial Planner Putri Madarina, bulan Ramadan 2022 mulai menunjukkan angin segar bagi para pelaku bisnis online. Peluang bisnis di bulan kali ini diprediksi akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat, sekarang sudah Ramadan ketiga di tengah pandemi sejak tahun 2020. Kalau dulu di awal pandemi mungkin ada shock therapy karena ada banyak perubahan sehingga penjualannya tidak nendang. Tapi di tahun ini masyarakat sudah terbiasa menjalani pandemi," tutur Putri dalam sesi HaiBunda Live, Selasa (29/3/22) malam.

Putri memaparkan banyak mal saat ini sudah mulai terisi dengan penjual maupun pembeli. Perekonomian masyarakat yang mulai membaik, membuat banyak orang berani mengeluarkan uang.

Momen Ramadan 2022 dapat menjadi titik awal bagi Bunda yang ingin memulai bisnis. Bisnis Bunda yang sebelumnya sempat meredup juga bisa dipulihkan mulai sekarang.

Banner Nama Bayi Islami Bahasa SansekertaFoto: HaiBunda/Novita Rizki

Namun, menjalankan bisnis tentunya tak semudah yang dibayangkan, ya? Nah, berikut ini kiat-kiat berbisnis di bulan Ramadan 2022 yang bisa Bunda terapkan:

1. Manfaatkan momen Ramadan

Banyak orang melewatkan kesempatan berbisnis karena ragu untuk mengawalinya. Padahal, bisnis dapat berjalan lebih lancar apabila dilakukan pada momen yang tepat.

Putri mengatakan, bulan Ramadan merupakan momen di mana penjualan cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

"Sales secara keseluruhan itu cenderung naik di momen tertentu seperti Ramadan ini. Lalu setelah Lebaran, biasanya akan cenderung turun lagi. Semua bisnis pasti sulit di awal, namun jangan ragu memulainya," tutur Putri.

Pengalaman serupa pernah dirasakan oleh Bunda Yora Anastasha, pemilik bisnis kuliner online @demennyemil.id. Bunda Yora yang awalnya memulai bisnis dengan iseng menjual menu masakan lasagna, kebanjiran pesanan berkali-kali lipat pada bulan Ramadan.

"Awalnya aku melahirkan menjelang pandemi, lalu setelah pandemi sampai di titik stres sehingga aku ingin healing dengan memasak. Setelah dicoba, ternyata banyak yang bilang enak sehingga aku berjualan. Lalu di bulan Ramadan, ternyata pesanan melonjak hingga 400 loyang," tutur Bunda Yora.

"Ternyata banyak orang menghabiskan uang dengan sangat cepat di bulan Ramadan, apalagi untuk makanan. Banyak juga yang membeli bukan buat diri sendiri, tapi buat dikirim ke orang lain untuk berbuka puasa, atau sebagai hampers Lebaran," sambungnya.

Apabila sudah berani mengambil momen yang tepat, Bunda juga perlu membangun personal branding. Apa itu personal branding? Baca di halaman berikutnya, ya.

Saksikan juga video tentang kisah pelaku bisnis tanaman hias yang raup cuan berkat fitur Instagram Live:

[Gambas:Video Haibunda]


BANGUN PERSONAL BRANDING

Muslim businesswoman working at her office.

Ilustrasi Bisnis Ramadan 2022/Foto: Getty Images/SrdjanPav

2. Buat personal branding

Dalam merintis bisnis, Bunda perlu membangun yang namanya personal branding. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ciri khas dari produk kita di mata konsumen.

"Cari tahu apa yang orang sukai. Ini lebih ke apa sih, yang orang pikirkan tentang brand kita? Misalnya kita ciptakan karakter yang amanah dan bertanggung jawab. Seperti ketika penjual mengklaim bahwa paketnya akan tiba dengan aman sampai tujuan, dan ada pertanggungjawaban apabila tidak tercapai," tutur Putri.

Bunda Yora yang menjual aneka makanan secara online, telah menerapkan cara ini untuk membangun kepercayaan di mata konsumen. Saat ini ia telah mendapatkan banyak pelanggan dari berbagai daerah, hingga ke luar Pulau Jawa. Hal ini tidak dilakukan dengan mudah. Bunda Yora telah melewati proses yang panjang.

"Enggak cuma divakum makanannya, tapi boks dipastikan aman sampai ke luar kota. Aku trial dulu, coba kirim ke teman di Kalimantan. Jadi dari segi rasa, tekstur, dan kemasannya oke. Lalu customer bisa personalized juga apabila paketnya ingin dikirimkan ke teman," cerita Bunda Yora.

3. Bagi waktu bersama support system

Menjalankan bisnis merupakan hal yang sulit. Untuk dapat melakukannya dengan baik, Bunda tak luput dari yang namanya support system. Bisnis tak bisa dijalankan seorang diri, terutama Bunda yang telah memiliki anak dan sibuk mengurus rumah tangga.

Agar bisnis berjalan dengan lancar, Bunda perlu membuat komitmen dengan pasangan. Suami akan menjadi orang terdekat yang berperan sebagai support system. Bunda Yora terbiasa membagi pekerjaan rumah tangga dan kegiatan mengurus bisnis dengan suami.

"Saya koordinasi dengan suami. Ketika saya membuat kue, dia mengasuh anak. Terima orderan juga tidak boleh melebihi dari kapasitas kami. Kemudian saat pesanan semakin banyak dan harus dikirim H+1, saya selalu beri tahu suami apabila ada pesanan," tutur Bunda Yora.

"Saat suami pulang kerja di malam hari, anak main sama suami. Baru aku mulai baking. Anak biasanya juga sudah mau tidur. Memang ada sesuatu yang kita korbankan, yaitu waktu tidur yang semakin sedikit. Tapi kalau kita di rumah, anak tidur siang kita bisa ikut tidur, kan," ujarnya.

Selain membagi tugas, jangan lupakan pentingnya kegiatan operasional, promosi, dan marketing. Baca di halaman berikutnya.

PISAHKAN REKENING BUNDA

Ilustrasi wanita pegang uang

Ilustrasi Cuan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Deagreez

4. Operasional, promosi, dan marketing

Dalam menjalankan bisnis online, khususnya yang dilakukan dari rumah, Bunda tentu memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan kegiatan operasional. Contohnya, seperti kurir yang mengantar pesanan setiap hari.

Saat ini memang sudah tersedia banyak ojek online. Namun Bunda bisa mempersingkat waktu dengan menyediakan kurir sendiri.

"Nah aku punya ojek langganan yang kuajak kerjasama. Aku beri harga khusus, pakai flat rate same day. Biasanya dia kirim abis waktu Isya. Tinggal aku kirim list penerima di paket, jadi bisa siap kirim," papar Bunda Yora.

Biasanya, Bunda akan mengalami lonjakan pesanan dan keuntungan di bulan Ramadan. Namun setelah Lebaran, penjualan cenderung menurun karena euforia yang sudah lewat. Oleh karena itu, manfaatkan uang yang didapatkan di bulan Ramadan untuk kegiatan promosi dan marketing.

"Kalau bisnisnya sudah besar dan ada uang lebih, bisa lakukan paid promote atau endorse ke publik figur. Atau kalau budget masih terbatas, bisa promosi ke komunitas-komunitas yang biasanya menawarkan promosi gratis," tutur Putri.

5. Pisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi

Ketika penjualan meningkat, omzet juga akan datang dengan lancar. Namun jangan sampai Bunda terlena dengan cuan yang dihasilkan, ya. Pastikan untuk memisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi.

"Jangan karena bisnisnya terkesan kecil, jadi rekeningnya digabung. Kadang kalau digabung, rasanya seperti penjualan ada terus, namun penghasilannya tidak ada. Ternyata Bunda lupa, kalau uangnya sudah dipakai untuk stok bahan makanan atau modal lainnya," tutur Putri.

Selain itu, Bunda yang akrab disapa Puma ini juga menyarankan untuk rutin membuat rincian keuangan. "Jadi rekening harus dipisah agar terlihat selisihnya, dan kita juga harus punya catatan rinci agar lebih jelas," imbuhnya.


(anm/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda