haibunda-squad
3 Cara Menemukan Minat dan Bakat Anak Sejak Usia Dini, Perlukah Ikut Les?
Kamis, 30 Jun 2022 17:45 WIB
#HaiBunda Si Kecil di rumah sudah usia berapa sekarang? Apakah sudah mulai menunjukkan minat dan bakat tertentu? Coba yuk, Bunda kenaliĀ bakat anak sejak dini.
Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan keistimewaan masing-masing ya, Bunda. Termasuk minat dan bakat yang mereka miliki. Sebagian anak memang ada yang menunjukkan bakatnya sejak kecil. Ini terlihat dari aktivitas sehari-hari yang gemar ia lakukan.
Seperti anak pertama Bubun nih, sejak kecil senang melihat buku cerita atau dongeng bergambar. Ternyata ia tak hanya membacanya, tapi hobi juga menggambar tokoh-tokoh dalam cerita. Hobi ini masih ia lakukan lho sampai usia sekolah.
Bubun dan suami jadi menduga, 'Oh, anak ini memang ada bakat seninya'. Apakah dugaan ini benar? Dikatakan Psikolog Klinis, Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog., untuk menjawab rasa penasaran tentang bakat anak, orang tua bisa melakukan tes bakat.
"Tes bakat bisa dilakukan oleh tenaga profesional, seperti psikolog. Ada beberapa jenis tes yang bisa diikuti anak untuk melihat potensi dalam dirinya," ujar Danang kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Tes bakat dilakukan untuk mengetahui bakat terpendam dalam diri anak. Dijelaskan Danang, tes bakat bisa Bunda lakukan saat anak menginjak usia pra-remaja. Ingat ya, tes bakat tidak bisa dilakukan pada anak yang masih kecil, misalnya usia 3 sampai 5 tahun.
Tapi, Bunda bisa melakukan observasi mandiri untuk menemukan bakat anak sejak dini. Danang menyarankan, Bunda memantau setiap hari saat anak melakukan aktivitas. Setelah tahu bakatnya, Bunda akan lebih mudah mengembangkannya.
Simak yuk, tiga hal yang bisa Bunda observasi untuk menemukan bakat anak sejak dini:
1. Kemampuan yang menonjol dalam diri anak
Ada anak yang memiliki kemampuan mengolah bahasa dan kata-kata dengan baik. Artinya, anak tersebut memiliki kemampuan linguistik yang baik.
Ada pula anak yang secara kinestetik itu lincah dan aktif, atau cepat menirukan satu gerakan. Dari sinilah kita bisa melihat kemampuan yang menonjol dalam body kinestetik anak.
2. Minat anak
Minat berbeda dengan bakat ya, Bunda. Minat adalah apa yang disukai anak, sedangkan bakat adalah kemampuan yang dimiliki anak. Ada anak yang suka menyanyi, tapi tak memiliki bakat karena suaranya kurang bagus.
Tapi, ada juga anak yang suka menyanyi dan memiliki suara yang bagus. Nah, Bunda bisa menggali bakat anak dengan melihat minat tersebut. Meski tak berbakat, anak tetap bisa mengembangkan minatnya jadi bakat.
3. Stimulasi dengan perlakuan khusus
Terkadang, anak perlu dirangsang dengan pembelajaran-pembelajaran tertentu atau perlakuan khusus untuk menemukan bakatnya. Pada anak balita, stimulasi kognitif bisa Bunda terapkan. Jadi, orang tua bisa melihat kemampuan berpikir dan IQ anak untuk menggali bakatnya.
Setelah menemukan bakat anak, apakah kita perlu ikutkan les untuk mengembangkannya?
Danang mengatakan, "Anak bisa ikut kursus atau les untuk mengasah bakatnya. Kursus ini juga bisa untuk mengembangkan minatnya. Ingat ya, minat bisa berubah jadi bakat bila dikembangkan dengan baik."
Selain ikut kursus, anak juga bisa mengasah bakatnya dengan cara lain, Bunda. Salah satunya dengan mengikuti perlombaan atau pertunjukan. Pas banget nih, HaiBunda punya acara menarik untuk Bunda dan Si Kecil.
Ada hadiah jutaan rupiah juga lho! Mau ikutan? Buruan daftar di SINI.
(muf/muf)