Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

4 Jenis Kebebasan yang Baik Buat Anak Sesuai Saran Psikolog

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 19 Jul 2022 23:15 WIB

ilustrasi cara agar ayah mau ikut mengasuh anak
4 Jenis Kebebasan yang Baik Buat Anak Sesuai Saran Psikolog/Foto: Getty Images/Erdark

Menerapkan peraturan di rumah tangga merupakan cara untuk menjaga ketertiban. Namun, jangan sampai aturan ketat membuat Bunda tidak harmonis dengan Si Kecil.

Bagi seorang Bunda, menerapkan peraturan untuk anak sudah merupakan hal yang lumrah. Cara ini merupakan salah satu upaya untuk mengajarkan anak hidup teratur dan disiplin.

Meski begitu, anak juga memiliki kebebasan seperti orang dewasa, Bunda. Orang tua seringkali lupa bahwa anak memiliki kemerdekaannya sendiri.

Kemerdekaan yang dimaksud mengacu pada bagaimana anak menjalani hidup mereka. Sebaliknya, beberapa orang tua justru terlalu memberikan kemerdekaan itu untuk Si Kecil.

"Ada juga yang terlalu membebaskan sehingga anak menjadi tidak terarah. Kita harus punya seni dan fleksibilitas dalam menjadi orang tua," ucap Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Sani Budianti, S.Psi, Psi, dalam sesi IG Live HaiBunda, Selasa (19/7/2022) malam.

Jadi sebenarnya, di mana batasan kemerdekaan yang bisa diberikan untuk anak?

Menurut Bunda Sani, orang tua dapat mengacu pada empat jenis kebebasan untuk anak. Sebelum membuat aturan, Bunda harus memahami jenis-jenis kebebasan itu terlebih dahulu.

Empat pilar kebebasan anak menurut UNESCO:

1. Learning to know

Dalam poin ini, anak memiliki hak kebebasan untuk belajar. Tanpa proses belajar, anak tidak dapat menjalani kehidupan mereka secara optimal.

Proses pembelajaran dapat menjadi bekal anak untuk beranjak dewasa. Oleh karena itu, Bunda harus memberikan kebebasan untuk mereka belajar.

"Anak harus punya hak untuk mengetahui dan bereksplorasi. Makanya kita sebagai orang tua, berkewajiban untuk menyekolahkan anak," kata Sani.

2. Learning to do

Salah satu proses belajar dilakukan dengan melakukan sesuatu. Setiap perbuatan anak akan memberikan stimulus pada otak dan memberikan mereka pelajaran mengenai hal baru.

Misalnya, dengan mengizinkan mereka berpartisipasi dalam kegiatan Bunda memasak. Namun, jangan lupa berikan batasan mengenai benda apa yang boleh dipegang Si Kecil dan mana yang tidak boleh dilakukan olehnya.

"Anak punya hak untuk belajar melakukan sesuatu. Di sini juga orang tua sering melarang dan bilang enggak boleh, tapi harusnya jadi kesempatan buat belajar," ujarnya.

Baca jenis kebebasan anak berikutnya di halaman setelah ini, Bunda.

Jangan lupa download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang tips agar ayah lebih terlibat dalam mengasuh Si Kecil:

[Gambas:Video Haibunda]




BERI KEBEBASAN BERKOMUNIKASI DAN....

ilustrasi cara agar ayah mau ikut mengasuh anak

4 Jenis Kebebasan yang Baik Buat Anak Sesuai Saran Psikolog/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

3. Learning to live together

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga merupakan makhluk sosial. Suatu saat, ia akan menjadi manusia dewasa dan membangun keluarga mereka sendiri.

Proses pendewasaan tak luput dari yang namanya komunikasi, Bunda. Oleh karena itu, anak harus mendapatkan kebebasan dalam berkomunikasi agar dapat bersosialisasi.

Anak berhak untuk bersosialisasi, punya teman, dan berhubungan dengan lingkungan sekitar mereka. Selain itu, anak juga berhak menyampaikan suara mereka kepada orang tua. Jangan terlalu bersikap otoriter agar anak tidak tumbuh menjadi pembangkang.

"Ketika dia meminta fleksibilitas, kita harus mendengarkan. Orang tua harus mau mendengar komentar anak terhadap suatu hal. Itu dapat menjadi gerbang introspeksi diri untuk kita agar dapat menyesuaikan peraturan anak berdasarkan usia," tutur Bunda Sani.

Banner Cara Tingkatkan Daya Ingat Anak

4. Learning to be

Manusia tak luput dari kesalahan. Ketika Si Kecil berbuat salah, jangan Bunda bentak dan marahi, ya.

Tegur dan beri tahu apa kesalahannya. Setelah itu, biarkan anak memperbaiki kesalahan mereka. Setiap anak berhak diberi kesempatan untuk berkembang dari kesalahan mereka.

"Anak juga punya hak untuk memperbaiki diri. Jangan terbiasa nge-judge anak dari awal sehingga anak seakan-akan tidak punya kesempatan atau ruang untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu," kata Sani.

Nah, itu dia empat jenis kebebasan yang baik untuk diterapkan pada anak. Sebagai orang tua, kita seharusnya menjadi sosok yang fleksibel. Terapkan aturan sesuai dengan kebutuhan dan usia Si Kecil, namun jangan lupakan kebebasan mereka, ya.


(anm/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda