Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Pengaruh Gadget pada Anak yang Alami Speech Delay, Bunda Perlu Tahu

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Selasa, 20 Sep 2022 20:33 WIB

Penyebab dan cara mengatasi speech delay
Ilustrasi Pengaruh Gadget pada Anak yang Alami Speech Delay, Bunda Perlu Tahu/Foto: iStockphoto

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin dan mengharapkan anak-anak agar dapat tumbuh serta berkembang dengan optimal. Oleh karena itu, orang tua perlu semaksimal mungkin untuk memperhatikan anak, terutama untuk menghindarinya dari speech delay keterlambatan bicara.

Dijelaskan Dokter Spesialis Anak, dr. S. Tumpal Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A., speech delay adalah kemampuan bahasa anak tidak sesuai dengan perkembangan sesuai usianya. Jadi, kondisi ini akan memengaruhi perkembangan Si Kecil, Bunda.

Gangguan speech delay pada anak bisa disebabkan banyak hal, Bunda. Dokter Andreas menjelaskan penyebab utama anak mengalami speech delay yakni kurang stimulasi, nutrisi, dan penggunaan gadget.

Hubungan gadget dan speech delay

Ada beberapa faktor gadget yang memengaruhi kemampuan anak berbicara hingga mengakibatkan speech delay, simak berikut:

1. Suara

Suara dari gadget mengeluarkan frekuensi jauh lebih tinggi dibandingkan suara kita ngobrol (normal). Kalau dari gadget, televisi, itu frekuensinya 80 desibel (dB), sedangkan suara kita hanya 25-30 dB.

"Yang teriak-teriak saja hanya 30 dB. Jadi (anak) yang terbiasa mendengarkan suara dengan frekuensi yang tinggi, ketika mendengarkan kita jadi enggak kedengaran," kata dokter Andreas dalam Live IG HaiBunda pada Selasa (20/9/2022).

2. Fokus satu arah

Penggunaan gadget juga memengaruhi fokus anak-anak, Bunda. Saat mereka sibuk dengan gadgetnya, anak tak bisa diganggu.

Akibat fokus satu arah ini pula, mereka jadi tak memiliki kemampuan komunikasi dua arah. Dalam pikiran anak, ngobrol itu hanya mendengarkan. Akibatnya, tidak terpacu untuk mengeluarkan suaranya dan berbicara.

3. Tidak berimajinasi

Gadget juga menjadikan anak tumpul berimajinasi. Dengan gadget, semuanya bisa ia lihat dan langsung tahu. Ini membuat otak anak bekerja dengan maksimal untuk membayangkan atau mengimajinasikan sesuatu.

"Karena dia sudah melihatnya, jadi ya sudah (tidak ada usaha lagi untuk membayangkan atau berimajinasi). Kalau sebaliknya jika mereka tidak tahu (tidak melihat dari gadget saat itu) akhirnya mereka mau berimajinasi dan bersuara, 'Oh bebek seperti ini, oh kuda seperti itu'," terang Andreas.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 7 aktivitas yang bermanfaat untuk terapi wicara bagi anak speech delay dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MEMBANGUN KOMUNIKASI SAAT ANAK ALAMI SPEECH DELAY

Penyebab dan cara mengatasi speech delay

Ilustrasi Pengaruh Gadget pada Anak yang Alami Speech Delay, Bunda Perlu Tahu/Foto: iStockphoto

Jika anak sudah mengalami speech delay, maka ada beberapa hal yang perlu Bunda dan Ayah lakukan untuk membangun komunikasi dengannya. Apa saja yang harus dilakukan? Berikut di antaranya:

Cara membangun komunikasi dengan anak speech delay

1. Eye contact

Perlu untuk orang tua memastikan anak dapat melakukan eye contact. Saat komunikasi, usahakan juga agar hal tersebut terjadi, ya. Dengan begitu, anak juga bisa melihat mulut orang tuanya saat berbicara dan menstimulus untuk bersuara.

"Mau enggak mau, suka atau tidak suka harus tatap-tatapan (eye contact). Walaupun anak usia dua tahun konsentrasi berduaannya itu kurang lebih 5 menit, tapi ya dipakai untuk memaksimalkan kemampuannya berbicara," ungkap dokter Andreas.

Banner Gawat Janin

2. Bahasa ringan

Sebagai orang tua, kita juga perlu menurunkan gaya berbahasa pada anak. Selain agar mudah dimengerti, menggunakan bahasa yang terlalu tinggi dapat membuat anak tidak terstimulasi (untuk berbicara).

3. Intonasi dan tempo

Jangan lupa, intonasi juga menjadi hal penting. Dokter Andreas mengatakan intonasi yang tepat dengan tempo yang lambat, ditambah dengan eye contact dapat menstimulus anak untuk belajar bicara lebih baik.

"Usahakan kalau mau berbicara dengan anak menggunakan intonasi yang tepat. Mulut harus terbuka sehingga (ucapannya) jelas dan temponya lambat. Jadi selain suara, anak juga bisa melihat gerakan mulut untuk mengeluarkan suara," pungkasnya.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda