HaiBunda

KEHAMILAN

Ikhtiar agar Bayi Tidak Lahir Prematur

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 20 Nov 2017 12:01 WIB
Ikhtiar agar Bayi Tidak Lahir Prematur/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Risiko bayi lahir sebelum usia kandungan 37 minggu atau prematur bisa terjadi pada ibu hamil. Nah, untuk menghindari itu terjadi, ada kok, Bun, ikhtiar yang bisa kita lakukan. Tentunya, ini butuh peran penting bunda, pasangan, tenaga medis, dan orang di sekitar.

Prof Dr dr Ali Sungkar SpOG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo bilang penyebab paling banyak bayi lahir prematur adalah infeksi. Sekitar 40 sampai 50 persen kelahiran prematur disebabkan infeksi yang dialami ibu. Untuk itu, dr Ali menekankan pentingnya pencegahan infeksi pada ibu hamil. Toh udah terjadi infeksi, harus segera diatasi, Bun.

"Contohnya infeski saluran kencing, infeksi vagina, batuk pilek juga termasuk infeksi lho. Ketika ada infeksi ya jangan dibiarkan, segera diatasi. Penyebab lainnya preeklampsia, placenta previa yang nggak bisa dihindarkan. Kalau udah kejadian, terpaksa bayinya kita lahirkan," tutur dr Ali ditemui usai World Prematurity Day 'Little Miracle with Bright Future' di RSCM Kiara, Salemba, Jakarta Pusat, baru-baru ini.


Selain itu, perdarahan yang bisa berbahaya buat ibu serta janin juga bisa bikin si kecil harus segera dilahirkan, Bun. Sehingga, faktor risiko yang bisa memicu perdarahan pada ibu hamil sebisa mungkin dihindari. Agar bayi nggak lahir prematur , ikhtiar lain yang bisa dilakukan adalah mengelola stres.



Ya, Bun. Soalnya dalam keadaan stres, tubuh bunda bakal merilis hormon kortisol yang bisa memicu pelepasan prostaglandin yang dapat memicu kontraksi. Tapi, soal stres ini dr Ali mengingatkan skalanya beda-beda ya untuk masing-masing bunda karena tergantung tiap individu.

"Kalau bayi terpaksa dilahirkan prematur, prinsipnya lebih baik kita lahirkan bayi kecil tapi masih fresh ketimbang kita ngotot bayi tetap di dalam rahim, tapi kita 'korbankan' ginjal, pankreas, atau organnya yang lain," tambah dr Ali.

Nah, penelitian menunjukkan ketika ibu melahirkan prematur, risikonya melahirkan prematur di kehamilan berikutnya sebesar 15 sampai 30 persen. Kata dr Ali, risiko kelahiran prematur di kehamilan berikutnya bisa diantisipasi.

"Kan kita tanya ini anak ke berapa. Terus sebelumnya pernah melahirkan prematur nggak. Kalau pernah, hati-hati berarti kita mesti waspada. Kita sampaikan menurut penelitian risikonya seperti ini nih. Jadi dari awal sudah ada warning kan," kata dr Ali.

(rdn/aci)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kapan Bayi Mulai Menyebutkan Kata Pertamanya?

Parenting Kinan

Resep Apple Mini Cinnamon Cake, Kue Mungil Teman Kopi dan Teh ala Kafe

Mom's Life Amira Salsabila

7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

30 Soal Cerita Pecahan Kelas 5 Matematika dan Kunci Jawabannya

Potret Gavin Anak Fenita Arie yang Kuliah di ITB, Wajahnya Mulai Curi Perhatian Bun

7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?

Kapan Bayi Mulai Menyebutkan Kata Pertamanya?

Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK