Jakarta -
Kadang suka bingung, kok sejak
hamil malah jadi sering lupa ya. Mengingat nama orang yang baru dikenal saja lupa. Lupa di mana meletakkan barang yang belum lama dipegang. Aduh, jadi suka linglung sendiri. Adakah Bunda yang senasib?
Pelupa ketika
hamil itu sering dikenal dengan sebutan momnesia atau pregnancy brain, Bun. Kondisi ini pernah dialami oleh bunda bernama Emma Bing. Emma yang merasa jadi begitu pelupa saat hamil lantas curhat pada ibunya. Nah, ibunya bilang, saat hamil otak seorang perempuan bisa menyusut sampai dengan delapan persen.
Tapi Emma merasa, pada dirinya, otaknya menyusut sampai dua puluh persen. Soalnya Emma benar-benar jadi peluba berat.
"Bagaimana saya merasa begitu? Soalnya terkadang saya tidak ingat nomor pin ATM saya," tulis Emma seperti dilansir What to Expect.
Nggak cuma itu, Emma juga sering banget lupa meletakkan tas maupun kunci. "Dan yang paling menakutkan adalah saya sangat linglung saat menyetir," imbuhnya.
Nggak cuma itu, baru saja nih Emma ngobrol sama seseorang, eh 10 menit kemudian dia sudah lupa isi pembicaraanya. Padahal kata Emma, dia benar-benar menyimak pembicaraan tersebut.
"Saya juga sepertinya sering mengulang. Saya akan menceritakan sebuah kisah yang saya anggap sangat lucu dan menarik dan memberitahu siapa saja yang mau mendengarkan. Lalu mungkin 20 menit kemudian saya akan menceritakan hal yang sama dan antusiasme yang sama seolah-olah baru pertama kali menceritakannya," paparnya.
Emma sadar banget dirinya sangat pelupa saat hamil. Akhirnya dia pun memakai strategi untuk menghadapi kondisi pelupanya ini. "Salah satu strategi saya untuk mengingat sesuatu adalah menulis di tangan saya. Ini adalah cara yang super berkelas untuk memastikan saya tidak lupa janji dengan dokter atau membeli susu di toko bahan makanan," tambahnya.
Pregnancy Brain, Ketika Ibu Hamil Jadi Sering Lupa /Foto: Ari Saputra |
Benarkah Kehamilan Mengubah Otak?Kehamilan mempengaruhi otak itu ternyata benar terjadi Bun, dan bisa juga memengaruhi otak setelah melahirkan. Hal ini tercantum dalam penelitian yang diterbitkan PLOS One.
Banyak ahli menganggap terjadi pergolakan hormon setelah melahirkan. Nah, melonjaknya kadar hormon itu bisa membantu menjelaskan mengapa momnesia terjadi.
Louann Brizendine, MD, Direktur Klinik Mood dan Hormon Wanita di University of California, San Francisco, mengatakan selama kehamilan progesteron dan estrogen meningkat 15 sampai 40 kali lebih banyak di otak. Nah, hormon-hormon ini mempengaruhi semua jenis neuron di otak.
"Pada saat perempuan tersebut melahirkan, ada lonjakan besar oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi dan tubuh menghasilkan susu. Itu juga mempengaruhi sirkuit otak," terang dr Louann.
Namun Shannon Seip, yang turut menulis buku Momnesia dan ibu dua anak menganggap penyebab kondisi lupa itu karena kekurangan tidur.
"Sejak saya mengadopsi anak kedua saya, saya tidak memiliki masalah dengan hormon yang seperti yang pertama," katanya.
"Tapi saya benar-benar kurang tidur, dan saya pasti sudah mengalami momnesia," imbuh Shannon sembari menunjukkan bukti momnesia-nya, di mana dia tiba di tempat kerja tanpa memakai sepatu.
Jane Martin, MD, Direktur Neuropsychological Testing and Evaluation Center, New York's Mount Sinai Medical Center, New York, sependapat. Tidak cukup tidur dan multitasking membuat ingatan jadi tidak tajam.
Meski jadi sering lupa, tapi kehamilan nyatanya tak mengubah kapasitas otak. Lupa yang dirasakan juga setelah punya bayi bisa jadi karena informasi yang dihimpun lebih banyak tentang cara merawat bayi. Sehingga informasi di luar itu menjadi kurang diperhatikan.
Pregnancy Brain, Ketika Ibu Hamil Jadi Sering Lupa (Foto: Ari Saputra/detikcom) |
"Anda mengumpulkan begitu banyak informasi baru, kekhawatiran agar bayi Anda tetap hidup dan kenyang cukup 'mengonsumsi' otak Anda," kata Seip menjelaskan.
Helen Christensen, PhD, dari Australian National University, mengamini momnesia memang nyata tapi tidak ada kaitan dengan penyusutan otak. "Bukti dari penelitian kami menunjukkan kapasitas otak tidak berubah saat kehamilan," ucap Helen seperti dilansir WebMD.
Menurut Helen, penurunan memori atau jadi pelupa itu 100 persen normal terjadi jika kita sibuk, stres, atau kurang tidur. Lantas, sampai kapan momnesia berlangsung? Kalau berdasarkan penelitian Bun, momnesia bertahan hingga satu tahun setelah melahirkan. Tapi, banyak juga ibu-ibu yang mulai mengalami perbaikan begitu menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
Cara Membantu Meningkatkan Daya IngatSaat mengalami momnesia, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan daya ingat. Yuk, simak rangkumannya berikut ini, Bun.
1. Tulis SemuanyaOb-gyn Geeta Sharma, MD, dari New York-Presbyterian Hospital / Weill Cornell Medical Center, mengatakan dengan menulis semuanya bisa membantu kita mengingat hal-hal penting. Ini manjur buat beberapa pasien lho.
Pasien dr Sharma sering banget bilang, "Saya harus menuliskan pertanyaan saya atau saya akan lupa,".
Jadi kalau dulu kita nggak perlu menulis daftar belanja saat pergi ke supermarket, sekarang nggak ada salahnya kita tulis semua yang akan kita beli biar nggak ada yang ketinggalan, Pun saat akan pergi ke dokter, saat ingat apa yang mau ditanyakan, lebih baik dituliskan.
Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan voice-note. Bisa juga dengan menulis catatan kecil di telapak tangan, juga menyimpan pena dan kertas di beberapa tempat agar bisa segera mencatat hal penting yang perlu dilakukan.
2. Tidur Lebih BanyakLouann Brizendine, MD, mengatakan seorang ibu menumpuk sampai 700 jam 'utang tidur' di tahun pertama setelah melahirkan. Hal itu menyebabkan otak tidak dalam keadaan prima untuk hal-hal selain merawat bayi.
Karena itu cobalah lebih banyak tidur, Bun. Ini mungkin sulit bagi orang tua baru. Tapi tidur lebih lama bisa membuat perbedaan yang lebih baik.
"Kebanyakan ibu membutuhkan lebih banyak tidur yang nyenyak. Seminggu setelah tidur nyenyak, beberapa ibu mengatakan momnesia-nya hilang," ucap dr Brizendine.
(Nurvita Indarini)